Loading...
Logo TinLit
Read Story - Airmata di Ujung Timur
MENU
About Us  

DIALOG SAHABAT

 

 

“Bajuku telah kutanggalkan,

apakah aku akan mengenakannya lagi?”

 

 

Air yang banyak,

tak dapat memadamkan cinta,

Sungai-sungai tak dapat menghanyutkannya.

 

Kembalilah,

kembalilah!

Supaya kami dapat melihat engkau, Sahabatku!

 

 

“Kakiku telah kubasuh,

apakah aku akan mengotorkannya pula?”

 

 

Keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya,

tetapi umatKu tidak memahaminya.

 

Kembalilah,

kembalilah!

Isilah hidup yang singkat ini,

dengan buah pengetahuanmu,

Tangkai penamu, kelemah-lembutan dan kebenaran,

 

Kemudian,

satu hentakan meluluhlantakkan tembok diri,

dan dada yang bagaikan menara,

Sesungguhnya di sana ada kerendahan hati, kasih semata!

Hakekatnya, keberadaan bagaikan ‘titipan sementara’.

 

 

“Sebab kamu akan seperti pohon keramat yang daunnya layu,

dan seperti kebun yang kekurangan air,

maka yang kuat menjadi seolah-olah kapas,

dan pekerjaannya menjadi seolah-olah bunga api,

 

keduanya menimbulkan api

dan tidak ada yang dapat memadamkan”

(Yesaya 1:30–31)

 

 

Kembalilah!

Kembalilah!

Kembalilah!

 

Aku berdiri di hulu-hulu gunung,

di hutan-hutan, di laut lepas, di kota-kota,

di desa-desa,

diseluruh pelosok dunia!

 

Aku mau kembali,

Aku mau kembali, para sahabat-sahabatku!

Aku mau kembali!!!!!!!

 

 

“Adakah kapak memegahkan diri terhadap orang yang memakainya,

atau gergaji membesarkan diri terhadap orang yang mempergunakannya?

Seolah-olah gada menggerakkan orang yang mengangkatnya,

dan seolah-olah tongkat mengangkat orangnya yang bukan kayu”

(Yesaya 10:15)

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Hidup Tanpa Bunga (Puisi)
521      338     2     
Short Story
Karya asli oleh abellani_
Puisi, Untuk...
20353      3302     10     
Romance
Ini untuk siapa saja yang merasakan hal serupa. Merasakan hal yang tidak bisa diucapkan hanya bisa ditulis.
Pensil HB dan Sepatu Sekolah
77      74     0     
Short Story
Prosa pendek tentang cinta pertama
Caraphernelia
1067      553     0     
Romance
Ada banyak hal yang dirasakan ketika menjadi mahasiswa populer di kampus, salah satunya memiliki relasi yang banyak. Namun, dibalik semua benefit tersebut ada juga efek negatif yaitu seluruh pandangan mahasiswa terfokus kepadanya. Barra, mahasiswa sastra Indonesia yang berhasil menyematkan gelar tersebut di kehidupan kampusnya. Sebenarnya, ada rasa menyesal di hidupnya k...
Secarik Puisi, Gadis Senja dan Arti Cinta
1225      819     2     
Short Story
Sebuah kisah yang bermula dari suatu senja hingga menumbuhkan sebuah romansa. Seta dan Shabrina
Sahara
23257      3520     6     
Romance
Bagi Yura, mimpi adalah angan yang cuman buang-buang waktu. Untuk apa punya mimpi kalau yang menang cuman orang-orang yang berbakat? Bagi Hara, mimpi adalah sesuatu yang membuatnya semangat tiap hari. Nggak peduli sebanyak apapun dia kalah, yang penting dia harus terus berlatih dan semangat. Dia percaya, bahwa usaha gak pernah menghianati hasil. Buktinya, meski tubuh dia pendek, dia dapat menja...
Penyihir Alphabet
2880      1061     4     
Romance
Words are magical. Even if a Hi can change someone's feelings. (Kumpulan Puisi)
LUKA TANPA ASA
9483      2272     11     
Romance
Hana Asuka mengalami kekerasan dan pembulian yang dilakukan oleh ayah serta teman-temannya di sekolah. Memiliki kehidupan baru di Indonesia membuatnya memiliki mimpi yang baru juga disana. Apalagi kini ia memiliki ayah baru dan kakak tiri yang membuatnya semakin bahagia. Namun kehadirannya tidak dianggap oleh Haru Einstein, saudara tirinya. Untuk mewujudkan mimpinya, Hana berusaha beradaptasi di ...
Hati dan Perasaan
1575      992     8     
Short Story
Apakah hati itu?, tempat segenap perasaan mengendap didalamnya? Lantas mengapa kita begitu peduli, walau setiap hari kita mengaku menyakiti hati dan perasaan yang lain?
Dear Kamu
3822      1247     6     
Inspirational
Kamu adalah pengganggu. Turbulensi dalam ketenangan. Pembuat onar dalam kedamaian. Meski begitu, kamu adalah yang paling dirindukan. Dan saat kamu pergi, kamulah yang akhirnya yang paling aku kenang. Dear kamu, siapapun kamu. Terimalah teriakanku ini. Aku kangen, tahu!