Loading...
Logo TinLit
Read Story - Semu, Nawasena
MENU
About Us  

Akira hampir tak bisa bernapas, untung saja sekarang mereka sudah berada di dalam mobil. Sepanjang Genandra menggendong dirinya tadi, ia bisa mendengar jelas suara degup jantung laki-laki itu, sebab posisi kepala Akira yang menyender pada dada Genandra.

"Mau langsung pulang apa jajan dulu?" tanya Genandra, mumpung jam pulang sekolah lebih cepat, jadi masih tersisa banyak waktu untuk sekedar jalan-jalan.

"Jajan juga boleh," balas Akira, imannya terlalu lemah kalau soal menolak makanan.

"Oke, tapi sebelum itu kita ke dokter dulu ya, gue khawatir karena lo tiba-tiba pingsan tadi," ujar Genandra seraya menyelipkan sehelai rambut ke belakang telinga Akira.

"Nggak perlu," tolak Akira seraya menurunkan tangan Genandra dari kepalanya, untuk satu hari saja jangan membahas apapun yang berhubungan dengan penyakitnya. Dia tidak suka, bahkan membencinya. Setiap kali mendengar kata dokter, pikiran Akira kembali teringat tentang apa yang pernah pria itu katakan di rumah sakit.

"Gue baik-baik aja kok, tadi cuman kecapean aja," sambungnya memandang wajah Genandra.

"Hah ya udah, kalau nanti ngerasa nggak enak badan langsung bilang ke gue," hela Genandra dan dibalas anggukan kecil oleh perempuan tersebut. Ia senang Genandra mau mengerti perasaannya.

Mesin kendaraan menyala, mobil itu pun melaju menuju pintu gerbang belakang, dan meninggalkan area sekolah.

*******

Di kelas dua belas mipa lima.

Masih tersisa satu orang siswa yang belum juga meninggalkan sekolah, ia nampak tengah merapikan beberapa buku di meja guru. Sesekali desahan penat keluar dari mulutnya.

"Akhirnya selesai juga tugas gue, langsung pulang mau tidur sampai sore," ucap Xavier sudah bisa membayangkan kasur empuk yang nyaman.

"Kayaknya semua anak udah pada pulang, mungkin tinggal gue aja sekarang?" ia melempar pandangan ke arah jendela kelas, langit biru berhiaskan awan-awan putih tak berbentuk.

Xavier mengambil tas ranselnya yang tergeletak di atas kursi, memakainya pada satu bahu dan segera pergi meninggalkan kelas.

Di tempat loker siswa, baru saja ia meletakkan beberapa barangnya ke dalam loker miliknya. Xavier cukup terkejut, ketika menemukan seorang siswi dengan bat kelas sepuluh, membuka salah satu loker milik anak kelas dua belas.

"Ngapain dia ada di sini? Ini bukan tempat loker kelas sepuluh," gumam Xavier penasaran, dan akhirnya memutuskan untuk menghampiri anak tersebut.

Xavier memukul salah satu pintu loker sedikit keras, hingga menghasilkan suara gebrakan dan membuat bahu perempuan itu gemetar karena terkejut. 

"Apa yang lo lakukan di sini? Ini bukan loker kelas sepuluh," ujar Xavier, perlahan lawan bicaranya itu mulai berbalik badan.

"Sorry Kak," balasnya membuat pupil mata Xavier membesar ketika menyadari siapa dia.

Pandangan Rosalina terus menunduk, menatap lekat sepasang sepatu sneaker nya dengan jari-jari tangan yang saling mengait satu sama lain. Apa ini artinya dia sudah tertangkap basah?

"Dia... dia bukannya adik Akira?" batin Xavier.

"Tolong jangan kasih tahu Kak Genan ya Kak! Kalau aku yang taruh semua barang itu ke lokernya," pinta Rosalina memohon seraya menangkupkan tangan, ia takut kalau Genandra mengetahui hal ini, laki-laki itu malah akan semakin membenci dirinya.

Bibir Xavier tersenyum smirk, rencana licik seakan baru saja melintas dalam pikirannya. "Bukannya dia bakal suka kalau tahu siapa yang taruh semua hadiah itu? Kenapa harus disembunyikan?" tanya Xavier memasukkan salah satu telapak tangannya ke dalam saku celana.

"Ya.... ya itu karena," tentu saja itu karena Genandra sudah menjalin hubungan bersama Akira. Sedangkan Rosalina adalah adik kandung dari Akira.

"Tenang aja, gue nggak bakal kasih tahu. Udah sana pergi," balas Xavier.

"Makasih Kak," ujar Rosalina sedikit membungkukkan tubuhnya, dan lekas menjauh dari tempat tersebut.

Sepanjang punggung itu berlalu, tatapan Xavier terus menatap picik. "Sifat dia sangat jauh berbeda dari Kakaknya," ujar Xavier membandingkan Akira dengan Rosalina.

"Yang satu mengemis cinta, dan yang satunya selalu mendapatkan cinta walau tanpa meminta," pungkas Xavier mengingat dia juga merupakan salah satu korban dari ketertarikannya kepada Akira.

"Suatu hari nanti gue bisa menggunakan dia sebagai alat gue, untuk merebut Akira dari Genandra."



 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bersua di Ayat 30 An-Nur
956      472     3     
Romance
Perjalanan hidup seorang wanita muslimah yang penuh liku-liku tantangan hidup yang tidak tahu kapan berakhir. Beberapa kali keimanannya di uji ketaqwaannya berdiri diantara kedengkian. Angin panas yang memaksa membuka kain cadarnya. Bagaimana jika seorang muslimah seperti Hawna yang sangat menjaga kehormatanya bertemu dengan pria seperti David yang notabenenya nakal, pemabuk, pezina, dan jauh...
Bittersweet My Betty La Fea
5074      1599     0     
Romance
Erin merupakan anak kelas Bahasa di suatu SMA negeri. Ia sering dirundung teman laki-lakinya karena penampilannya yang cupu mirip tokoh kutu buku, Betty La Fea. Terinspirasi dari buku perlawanan pada penjajah, membuat Erin mulai berani untuk melawan. Padahal, tanpa disadari Erin sendiri juga sering kali merundung orang-orang di sekitarnya karena tak bisa menahan emosi. Di satu sisi, Erin j...
Jalan Menuju Braga
659      477     4     
Romance
Berly rasa, kehidupannya baik-baik saja saat itu. Tentunya itu sebelum ia harus merasakan pahitnya kehilangan dan membuat hidupnya berubah. Hal-hal yang selalu ia dapatkan, tak bisa lagi ia genggam. Hal-hal yang sejalan dengannya, bahkan menyakitinya tanpa ragu. Segala hal yang terjadi dalam hidupnya, membuat Berly menutup mata akan perasaannya, termasuk pada Jhagad Braga Utama--Kakak kelasnya...
LINN
13855      2099     2     
Romance
“Mungkin benar adanya kita disatukan oleh emosi, senjata dan darah. Tapi karena itulah aku sadar jika aku benar-benar mencintaimu? Aku tidak menyesakarena kita harus dipertemukan tapi aku menyesal kenapa kita pernah besama. Meski begitu, kenangan itu menjadi senjata ampuh untuk banggkit” Sara menyakinkan hatinya. Sara merasa terpuruk karena Adrin harus memilih Tahtanya. Padahal ia rela unt...
Secrets
4318      1377     6     
Romance
Aku sangat senang ketika naskah drama yang aku buat telah memenangkan lomba di sekolah. Dan naskah itu telah ditunjuk sebagai naskah yang akan digunakan pada acara kelulusan tahun ini, di depan wali murid dan anak-anak lainnya. Aku sering menulis diary pribadi, cerpen dan novel yang bersambung lalu memamerkannya di blog pribadiku. Anehnya, tulisan-tulisan yang aku kembangkan setelah itu justru...
About love
1300      608     3     
Romance
Suatu waktu kalian akan mengerti apa itu cinta. Cinta bukan hanya sebuah kata, bukan sebuah ungkapan, bukan sebuah perasaan, logika, dan keinginan saja. Tapi kalian akan mengerti cinta itu sebuah perjuangan, sebuah komitmen, dan sebuah kepercayaan. Dengan cinta, kalian belajar bagaimana cinta itu adalah sebuah proses pendewasaan ketika dihadapkan dalam sebuah masalah. Dan disaat itu pulalah kali...
Tetesan Air langit di Gunung Palung
454      315     0     
Short Story
Semoga kelak yang tertimpa reruntuhan hujan rindu adalah dia, biarlah segores saja dia rasakan, beginilah aku sejujurnya yang merasakan ketika hujan membasahi
It Takes Two to Tango
475      348     1     
Romance
Bertahun-tahun Dalmar sama sekali tidak pernah menginjakkan kaki di kota kelahirannya. Kini, ia hanya punya waktu dua minggu untuk bebas sejenak dari tanggung jawab-khas-lelaki-yang-beranjak-dewasa di Balikpapan, dan kenangan masa kecilnya mengatakan bahwa ia harus mencari anak perempuan penyuka binatang yang dulu menyelamatkan kucing kakeknya dari gilasan roda sepeda. Zura tidak merasa sese...
Kulacino
420      279     1     
Romance
[On Going!] Kulacino berasal dari bahasa Italia, yang memiliki arti bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah. Aku suka sekali mendengar kata ini. Terasa klasik dan sarat akan sebuah makna. Sebuah makna klasik yang begitu manusiawi. Tentang perasaan yang masih terasa penuh walaupun sebenarnya sudah meluruh. Tentang luka yang mungkin timbul karena bahagia yang berpura-pura, atau bis...
Senja Belum Berlalu
4183      1467     5     
Romance
Kehidupan seorang yang bernama Nita, yang dikatakan penyandang difabel tidak juga, namun untuk dikatakan sempurna, dia memang tidak sempurna. Nita yang akhirnya mampu mengendalikan dirinya, sayangnya ia tak mampu mengendalikan nasibnya, sejatinya nasib bisa diubah. Dan takdir yang ia terima sejatinya juga bisa diubah, namun sayangnya Nita tidak berupaya keras meminta untuk diubah. Ia menyesal...