Loading...
Logo TinLit
Read Story - Mencari Bidadari dalam Mimpi (Sudah Terbit / Open PO)
MENU
About Us  

“Dia seperti langit senja selalu membuatku kagum, begitu indah di pandang namun sangat sulit dilupakan.”

_Haniah Rifka Annisa_

***

Terkadang Allah membatalkan rencanmu atau menghentikan rencanamu bukan karena Allah tidak mengabulkan keinginan mu. Sebab ada hal lain yang sudah Allah persiapkan untukmu, berkhusnudzon terhadap rencana Allah jauh lebih baik.

Kamu memiliki rencana namun Allah memiliki kendali nya, seberapa banyak angan dan rencanamu tetap rencana Allah lah pemenang nya. Bukan nya tidak adil akan do’a yang kamu panjat kan, karena Allah tahu apa yang kamu butuhkan bukan apay an kamu inginkna.

Baik untukmu belum sepenuhnya bak di mata Allah, begitupun sebaliknya yang menrutmu buruk belum tentu buruk di hadapan Allah. Sebab segala sesuatu sudah Allah pasangkan masing-masing dengan hamba nya, jika engkau tidak berjodoh dengan salah satu hambanya mungkin engkau akan berjodoh dengan kematian.

Semua sudah di atur dengan baik, semua sudah tertakar sesuai dengan kebutuhan nya. Seberapa besar usahamu untuk mendapatkan nya sekali pun Allah tidak mentakdirkan nya menjadi milikmu dia tidak akan pernah menjadi milkmu.

Hati tidak bisa paksa kan, begitupun dengan cinta keduanya tidak pernah salah, sebab cinta adalah fitrah setiap insan manusia. Sebagai manusia sebaiknya bisa mengendalikan hati dan perasaan agar tidak timbul rasa iri, dan mengendalikan rasa cinta dengan baik.

Semenjak kejadian tadi pagi mood Haniah semakin memburuk, Haniah di percayakan untuk mengurus ekstra vocal tim hadroh di pesantren dan juga vocal qiro’a.

“Han, acara perlombaan festival banjari di Surabaya jadi kapan?” Tanya Aruna.

Sedangkan Haniah tetap diam seolah tidak mendengarkan ucapan Aruna sama sekali. “Haniah ada apa degan kamu??” Ucap Aruna lagi.

“A-da apa Run?” Balik tanya Haniah tersadar dari lamunan nya.

“Astaghfirullah, kamu sejak tadi ngelamun terus Han.”

“Maaf, gak fokus.”

“Aku tanya fevban di Surabaya jadi tanggal berapa? Biar kitab isa mempersiapkan.”

“InsyaAllah tangal 5 atau gak 6 deh.”

“Pastinya tanggal berapa?”

“Entar deh aku lihat lagi.”

“Btw kamu lagi mikirin apa memang nya?”

“Lagi gak mood aja Run.”

“Pasti ada sebab nya sampai kamu gak mood gini.”

Haniah menghela nafas dalam, selama ini hanya Aruna sahabat dekat nya dan hanya dia juga yang mengetahui tentang perasaan nya yang mencintai gus Azmir.

“Gak mau cerita sama aku?”

“Emmm, kamu udah tahu mengenai berita tentang gus Azmir?”

“Berita apa? Aku gak tahu apa-apa baru pulang sama mbk Lia habis beli rebana.”

“Beliau udah nikah.” Sauth Haniah dengan tatapan sendu.

“HAH?!” Sauth Aruna sambil menutup mulutnya karena terbuka lebar saking terkejutnya.

“Jangan jeras-keras.” Tegur Haniah.

“Serius Han? Jangan aneh-aneh deh gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba petir.”

“Kenyataan nya gitu, tadi pagi aku dengar sendiri dari gus Azmir.”

“Gimana ceritanya???” Sauth Aruna begitu penasaran.

Haniah segera menjelaskan kepada sahabatnya, Aruna sangat kaget mendengar cerita Haniah karena di luar dugaan semua orang pastiya.

“Sabar, resiko mencintai dalam diam mah gini Han harus siap-siap patah hati.”

“Gue paham, tapi gak Ikhlas aja hati aku lihat gus Azmir sama gads gila.”

“Masa gue kalah sama gadis gila kaya Rara.” Kesal Haniah.

“Istighfar, gak baik kaya gitu lagian mereka berdua udah jodoh.”

“Sekuat apa pun kamu berusaha gak akan bisa pisahin beliau degan istri nya.” Sambun Aruna.

“Gak mood aku, kamu aja yang ajar vocal.” Ketus Haniah dan langsung pergi meninggalkan Aruna.

“Banyakin istighfar.” Teriak Aruna.

Haniah tidak memperdulikan perkataan sahabat nya, dan meninggallkan Aruna begitu saja, hatinya masih sangat kesal dan kecewa karena kalah saing dengan gadis gila.

***

Sedangkan di sisi lain sejak kejadian tadi pagi Rara tidak mau jauh-jauh dari gus Azmir bahkan Rara juga ketakutan terus meskipun gus Azmir dan yang lain nya berusaha menenangkan Rara.

Ning Maira pun juga berusaha membuat Rara tenang tpi usaha mereka semua gagal, Rara juga tidak mau di sentuh siapa pun kecuali gus Azmir di samping nya. Jadi gus Azmir terpaksa meminta ustadz lain untuk menggantikan nya mengajar di pesantren seharian ini.

“Umi, kok bisa ya santri di sini bersikap seperti itu? Tindakan mereka udah masuk pembulyan mi.” Ucap ning Maira.

“Umi juga heran, tapi mereka semua sedang menjalankan hukuman nya, semoga saja mereka tidak akan mengulangi kejadian ini lagi.”

“Iya umi, kasihan Rara jadinya kejiawaan nya sudah terganggu sekarang terguncang lagi.”

“Umi juga kasihan nak, seharusnya Rara berada di sini hatinya bisa tennag.”

Ning Maira mengangguk pelan, “Kita sabar aja umi.”

“Maira pulang dulu mi, kasihan Rafan di rumah sendirian sama mbk ndalem.”

“Hisyam kemana nak?”

“Ada meeting katanya mi, jadi nanti yang gantiin ngajar Maira.”

“Rafan bawa kesini aja, biar umi yang jaga siapa tahu dengan adanya anak kamu Rara bisa sedikit melupakan kejadian tadi pagi.”

“Tapi, umi gak repot hari ini?”

“Jadwal umi kosong hari ini.”

“Alhamdulillah, maaf ya mi jadi ngerepotin.” Sauth ning Maira merasa tidak enak merepotkan ibu mertua nya.

Umi Maryam mengangguk pelan sambil mengulas senyum, setelah kepergian ning Maira, umi Maryam segera menelfon dokter yang menangangi Kesehatan Rara untuk berkonsultasi mengenai guncangan yang Rara alami tadi pagi.

***

Sudah 1 bulan lamanya Rara tinggal di pesantren, sedkit demi sedikit sepertinya kondisi kejiwaan Rara semakin membaik sudah tidak lagi tertawa keras, tak lagi melamun, dan tak lagi tiba-tiba menangis.

Semua santriwati pun tidak ada yang berani merundung Rara lagi, meskipun dalam kondisi Rara yang seperti ini mereka tetap menghormati nya sebagai ning mereka.

Hari ini gus Azmir akan berniat mengajak Rara pergi jalan-jalan keluar kota, gus Azmir memilih kota Yogyakarta karena disana memang suasa nya menyejukkan dan akan membantu pemulihan kejiwaan Rara.

Dokter juga menyarankan hal yang sama agar pikiran Rara bisa tenang tanpa bayang-bayang kejadian 2 bulan silam yang membuat kondisi kejiwaan nya terganggu.

Disaat mereka mau berankat tiba-tiba Haniah meminta izin untuk pulang karena di minta oleh orang tua nya pulang. Haniah ingin menolak permintaan orang tua nya untuk pulang ke Garut, tapi ia tidak bisa membantah perkataan orang tua nya.

“Assalamu’alaikum.”

“Wa’alaikumsalam.” Sauth mereka serempak.

Pandangan mata Haniah teertuju pada gus Azmir yang sedang menyuapi Rara, sedangkan bu nyai Maryam sedang mutholaah kitab. Sudah sejak lama Rara juga kurang suka dengan Haniah sebab sikapnya pasti cari muka di hadapan suami dan mertua nya.

Memang kejiwaan Rara terganggu tapi ia tidak mau sampai pandangan gus Azmir teralihkan pada Haniah. Setelah melihatan tatapan Haniah kea rah nya Rara semakin memperlihatkan manja nya pada gus Azmir.

“Bang Az.” Panggil Rara dengan suara amat lembut..

“Iya Ra.”

“Rara haus.”

Gus Azmir mengangguk pelan kemudian meletakkan pirin dan mengambil air putih. “Bismillahhirrahhmanirrahim, pelan-pelan biar gak tersedak.”

Rara mengangguk sambil minum air dari gelas yang gus Azmir pegang, sedangkan Haniah semakin terbakar api cemburu melihat keromantisan Rara dan gus Azmir.

“Haniah?” Panggil bu nyai Maryam, karena Haniah tak kunjung melanjutkan ucapan nya.

“I-iya umi.” Sauth Haniah gelagapan.

“Ada apa??”

“Haniah mau izin pulang mi hari ini.”

“Kenapa mendadak nak?”

“Ayah tadi telfon dan meminta Haniah pulang hari ini.”

“Ada yang menjemputmu?”

Haniah menggelengkan kepala nya pelan, “Haniah naik bus saja mi nanti.”

“Nanti berangkat bareng Azmir saja, kalau supir sedang keluar Bersama abah.”

“Bagaimana Az? Gakpapa kalau Haniah ikut sampai stasiun.” Sambung umi Maryam sambil menatap kea rah putra nya.

“Tergantung Rara mi mau atau tidak.” Sauth gus Azmir.

“Rara boleh aja, biar Rara ada temen nya.” Celetuk Rara sambil tersenyum.

“Hah??? Aku kira diantar gus Azmir aja, ternyata satu mobil sama cewek gila.” Gerutu Haniah dalam hatinya.

“Alhamdulillah kalau gitu, kamu Bersiap saja nak nanti datang ke ndalem sekitar jam 9.”

“Iya umi terima kasih, maaf merepotakan.”

“Tidak masalah nak.” Sauth umi Maryam sambil mengulas senyum.

Haniah mengangguk pelan sambil mengulas senyum dan segera meninggalkan ndalem, sedagkan Rara masih melanjutkan sarapan nya. Selama 1 bulan terakhir gus Azmir benar-benar sabar dan telatin mengurus Rara, bahkan gus Azmir rela menolak semua tawaran undangan menisigi kajian demi istrinya.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (68)
  • fadilfakhri

    Rara yg sabar ya kamu harus ikhlas walupun sulit kamu harus bsa menerima qodo dari Allah SWT.
    Menguras Air mata nih ka El cerita ny🤭😭

    Comment on chapter Bab 14- Hilangnya Separuh Jiwa
  • fadilfakhri

    Sedih bgt 😭😭 Rara yg kuat y semoga kamu bsa menghadapi musibah ini dg ikhlas.
    Bingung gk tuh Gus Azmir 🤭

    Comment on chapter Bab 13- Sehidup Semati
  • fadilfakhri

    Kasihan sekali Rara pas pulang pasti nangis lihat rumah ny kebakaran & adik bungsunya sudah meninggal😭
    Haliza meninggal dgn husnul khatimah 😭

    Comment on chapter Bab 12- Malaikat Pelindung
  • fadilfakhri

    Baperrr lihat pasangan Arkan sama Zahra sosweet bgt 🥰

    Comment on chapter Bab 11- Di antara 2 sujud
  • fadilfakhri

    Banyak ilmu yg d'dapat dlm membaca cerita ka El🥰

    Comment on chapter Bab 10- Tinggalkan Hal yang Tidak Bermanfaat
  • fadilfakhri

    Begitu besar rasa cinta Rara sama Gus Azmir 🤭

    Comment on chapter Bab 09- Fi Amanilah Gus
  • fadilfakhri

    Siapa att yg mau nolak menjadi istri Gus Azmir yg MasyaAllah🥰

    Comment on chapter Bab 08- Mencari Ridho Allah SWT
  • fadilfakhri

    Rara rela pergi ke Bandung hanya untuk menghadiri taklim ny Gus Azmir🤭 salut sih sama Rara🥰

    Comment on chapter Bab 07- Taklim Bersama Gus Azmir
  • fadilfakhri

    Jd gk sabar lihat Rara ketemu lg sama Gus Azmir 🤭

    Comment on chapter Bab 06- Pertemuan Rara & Gus Azmir
  • fadilfakhri

    Ikutan nangis baca ny😭 setegar itu Rara dlm menjalankan kehidupan ny 😔 ttp semangat Ra mudah²an Haliza baik² ja

    Comment on chapter Bab 05- Kagum
Similar Tags
Never Let Me Down
508      386     2     
Short Story
Bisakah kita memutar waktu? Bisakah kita mengulang semua kenangan kita? Aku rindu dengan KITA
Story of April
2667      942     0     
Romance
Aku pernah merasakan rindu pada seseorang hanya dengan mendengar sebait lirik lagu. Mungkin bagi sebagian orang itu biasa. Bagi sebagian orang masa lalu itu harus dilupakan. Namun, bagi ku, hingga detik di mana aku bahagia pun, aku ingin kau tetap hadir walau hanya sebagai kenangan…
Maafkan Aku Elsa
541      417     3     
Short Story
Zahra dan Elsa sudah bersahabat sejak masuk kedalam pesantren mereka sudah seperti saudara yang tak terpisahkan. namun semuanya berubah semenjak Zahra menjadi terkenal karena ia memenangkan lomba Qiro\'ah tingkat provinsi.
Sebelah Hati
1562      876     0     
Romance
Sudah bertahun-tahun Kanaya memendam perasaan pada Praja. Sejak masih berseragam biru-putih, hingga kini, yah sudah terlalu lama berkubang dengan penantian yang tak tentu. Kini saat Praja tiba-tiba muncul, membutuhkan bantuan Kanaya, akankah Kanaya kembali membuka hatinya yang sudah babak belur oleh perasaan bertepuk sebelah tangannya pada Praja?
selamatkan rahma!
474      324     0     
Short Story
kisah lika liku conta pein dan rahma dan penyelamatan rahma dari musuh pein
Sweet Punishment
315      217     10     
Mystery
Aku tak menyangka wanita yang ku cintai ternyata seorang wanita yang menganggap ku hanya pria yang di dapatkannya dari taruhan kecil bersama dengan kelima teman wanitanya. Setelah selesai mempermainkan ku, dia minta putus padaku terlebih dahulu. Aku sebenarnya juga sudah muak dengannya, apalagi Selama berpacaran dengan ku ternyata dia masih berhubungan dengan mantannya yaitu Jackson Wilder seo...
Beyond Expectations
409      275     3     
Short Story
Unexpected things could just happen.
Belum Tuntas
5118      1744     5     
Romance
Tidak selamanya seorang Penyair nyaman dengan profesinya. Ada saatnya Ia beranikan diri untuk keluar dari sesuatu yang telah melekat dalam dirinya sendiri demi seorang wanita yang dicintai. Tidak selamanya seorang Penyair pintar bersembunyi di balik kata-kata bijaknya, manisnya bahkan kata-kata yang membuat oranglain terpesona. Ada saatnya kata-kata tersebut menjadi kata kosong yang hilang arti. ...
Alumni Hati
862      413     0     
Romance
SINOPSIS Alumni Hati: Suatu Saat Bisa Reuni Kembali Alumni Hati adalah kisah tentang cinta yang pernah tumbuh, tapi tak sempat mekar. Tentang hubungan yang berani dimulai, namun terlalu takut untuk diberi nama. Waktu berjalan, jarak meluas, dan rahasia-rahasia yang dahulu dikubur kini mulai terangkat satu per satu. Di balik pekerjaan, tanggung jawab, dan dunia profesional yang kaku, ada g...
Hear Me
525      382     0     
Short Story
Kata orang, menjadi anak tunggal dan hidup berkecukupan itu membahagiakan. Terlebih kedua orangtua sangat perhatian, kebahagiaan itu pasti akan terasa berkali lipat. Dan aku yang hidup dengan latar belakang seperti itu seharusnya merasa bahagia bukan?