Gerhana di Atas Istana
Surya memaksa untuk menumpahkan secara semenamena ragam sajak di atas kertas yang akan dikumpulkannya sebagai janji untuk bulan yang ingin ditepatinya kado untuk siapa pun yang bertambah umur pada tahun ini
akbarevandioMenuju Cawang dari Gondangdia
Pemuda berdiam, kereta berjalan
Lewat mendung mengejar setengah purnama
Diintipnya dari jendela, kapan datang hujan
Kala semua mata menunduk,
Menyayat mulut yang mengantuk
Di dalam kereta, semua merajuk
Merindukan istirahat yang ingin memeluk
Ternyata di sini hanya gerimis,
Setiap tetesnya mengalir sapa manis
Tanaman di jendela tak menangis
Mengucap syukur yang tak akan habis
Namun, kereta tak hanya mengantar raga
Dia menyampaikan kata
Senyum, salam, dan sapa
Kepada juwita di gedung Kuningan Persada
|
How do you feel about this chapter? |
|||||
|
|
|
|
|
|
| 0 | 0 | 0 | 0 | 0 | 0 |
Similar Tags
