Loading...
Logo TinLit
Read Story - SECRET IN SILENCE
MENU
About Us  

Mati-matian Molly menahan diri untuk tak berlari cepat hingga membuat para pelayat menaruh perhatian padanya. Sayang kemunculannya siang ini sukses membuat gempar, tidak hanya Powell dan Joyce—berdiri dengan mulut menganga—juga seluruh hadirin di rumah duka. 

"Itu kan Molly."

"Dia kembali pulang?"

"Astaga, lalu di mana kakaknya?"

Mereka menoleh serempak, tak menduga akan kedatangan Molly. Keheningan menyertai, seluruh tamu pelayat menarik napas tajam bersama-sama, memandang penuh keheranan pada sosok Molly. Kemudian, ketika perempuan berambut emas itu melangkah maju, para pelayat terbelah seperti lautan, memberikan jalan baginya.

Pandangan Molly tertuju pada satu titik lurus, yaitu peti mati kayu yang setengah terbuka yang berada di ujung ruangan. Dia bersumpah mengalami kesulitan untuk berjalan lurus, seolah lantai yang dipijaknya terbuat dari tanah liat yang lembek. Setiap melangkah, kakinya seolah tenggelam dalam sela-sela lantai yang empuk.

Semakin Molly mendekat, semakin berat pula langkah kaki dan helaan napasnya. Tangannya yang kurus gemetaran ketika menyentuh permukaan peti kayu itu. Matanya mengerjap beberapa kali, menahan rasa panas yang mulai meradang di sekitar rongga mata. Susah payah Molly menarik napas dan menghembuskannya melalui mulut.

Molly ingat betul bagaimana penampilan adiknya semasa hidup. Seperti sekarang ini. Hanya saja, tubuh Pandia kini terbaring kaku tak bernyawa. Wajahnya yang polos dan manis terlihat damai seolah tengah tertidur di malam hari.

Seingat Molly, bibir Pandia dulu berwarna merah muda, sering tersenyum ketika bersamanya, sering sekali terbuka dan mengeluarkan kata-kata yang dipenuhi oleh imajinasi. Namun, kini berubah pucat, teramat pucat, dan bibir itu telah terkatup rapat-rapat.

Dulu, ketika Molly mendengarkan Pandia membicarakan tentang hobi, rona merah muda selalu muncul di kedua pipi adiknya. Kini, rona merah muda itu juga lenyap, digantikan oleh warna pucat mirip bulan di langit cerah Nevervale. Mata yang sering terbuka lebar, berkilat penuh rasa penasaran dan kebahagiaan, kini terpejam.

"Pandia-ku yang manis," lirih Molly serak, bibirnya bergetar ketika menyebutkan nama adik kecilnya. "Apa yang telah terjadi padamu, sayang?"

Seolah mengesahkan keraguannya, tangan Molly menyusul pada bagian pergelangan tangan Pandia, jari-jarinya mencari-cari denyut nadi. Hatinya meraung-raung memohon agar dapat menemukan tanda-tanda kehidupan, sedikit saja.

Namun, tidak ada apa pun di sana.

Tak ada lantunan kehidupan dalam tubuh Pandia.

Hanya ada keheningan.

Tersisa kekosongan.

Dan memori yang semakin menyesakkan batin.

"Dia meminum racun," Powell berbisik dari belakang. "Dia mencarimu, Mol. Pandia sangat murung tanpamu."

Mendengar itu, hancur sudah pertahannya. Molly jatuh ke lantai dingin. Air mata yang telah ditahan membuncah, mengalir deras membasahi wajah cantiknya. Hatinya yang serapuh kaca seolah terhempas ke batu, hancur berkeping-keping berhamburan menjadi debu. Mulutnya terbuka sedikit, seolah tengah meneriakkan nama Pandia, namun tidak ada suara yang keluar dari mulutnya. Ia terjebak dalam kebisuan, isakan demi isakan terperangkap dalam tubuhnya dan kata-katanya tertahan.

Dia marah, berduka, sedih, sakit, dan kecewa pada dirinya sendiri. Sebagai anak tengah dari tiga bersaudara, sudah menjadi tanggung jawabnya untuk menyatukan kakak dan adiknya.

Molly kira, dia telah mengambil keputusan yang tepat.

Molly kira rencananya semudah membalikkan telapak tangan.

Molly kira usahanya tidak akan mengkhianati hasil.

Namun, setelah apa yang terjadi terhadap Agatha, sekarang Pandia yang pergi meninggalkannya.

Tanpa ampun, kenyataan tengah mencemooh Molly, menertawakan kegagalannya, menikmati kesengsaraannya.

Ya, Molly benar-benar gagal menjaga mereka.

Joyce berjalan cepat, menekuk lututnya dan menarik Molly ke dadanya. Isakan keduanya bersatu padu, menjadi puisi yang tak berwujud, menggantung di udara, dihiasi rasa duka yang mendalam.

***

Langit cerah kebiruan, bersih tanpa awan, membentang luas di Nevervale. Matahari tersenyum penuh kebahagiaan, menawarkan rasa hangat dan kebahagiaan bagi Neverian. Namun, semuanya tidak berhasil membuat hati Molly kembali pulih.

Setelah pemakaman dilaksanakan, hingga beberapa jam setelah para pelayat berpamitan pulang, Molly tetap terduduk lesu. Air matanya telah mengering. Wajah cantiknya kotor oleh air mata yang tertumpah. Matanya yang memerah, menatap teduh penuh duka.

Di hadapannya kini adalah batu nisan dari seseorang yang tidak pernah Molly sangka-sangka akan bergabung bersama orang tuanya. Bertuliskan:

Berbaring penuh kedamaian. Keponakan dan adik bungsu yang paling dicintai. Semoga kita bisa menjadi saudara kandung di kehidupan yang selanjutnya. Pandia Edagon. 1212 EV-1231 EV.

Hingga langit berubah jingga, matahari memancarkan cahaya keemasannya, dan bayangan kegelapan mulai menyusup di antara semak-semak dan pepohonan rindang, Molly masih tetap di sana, tak berpindah sedikit pun.

Angin berhembus membisikkan rasa duka, gesekan dedaunan menyanyikan sajak-sajak kehidupan Edagon bersaudara. Kebersamaan bertahun-tahun di bangun, senyuman, semangat, canda dan gurau itu ... semuanya kandas, hanya dalam hitungan beberapa hari.

Entah berapa lama Molly ada di sana, sampai akhirnya Powell menjemputnya. Pria tua itu membawakan selimut tebal, lantas membantu Molly berdiri dan menuntunnya pulang.

Tidak ada pembicaraan apa pun yang keluar dari mulut keduanya.

Mereka membisu.

Tenggelam dalam kesunyian.

Berbagi rasa duka dalam diam.[]

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Hidden Path
6134      1683     7     
Mystery
Seorang reporter berdarah campuran Korea Indonesia, bernama Lee Hana menemukan sebuah keanehan di tempat tinggal barunya. Ia yang terjebak, mau tidak mau harus melakukan sebuah misi 'gila' mengubah takdirnya melalui perjalanan waktu demi menyelamatkan dirinya dan orang yang disayanginya. Dengan dibantu Arjuna, seorang detektif muda yang kompeten, ia ternyata menemukan fakta lainnya yang berkaita...
Blue Island
163      138     1     
Fantasy
Sebuah pulau yang menyimpan banyak rahasia hanya diketahui oleh beberapa kalangan, termasuk ras langka yang bersembunyi sejak ratusan tahun yang lalu. Pulau itu disebut Blue Island, pulau yang sangat asri karena lautan dan tumbuhan yang hidup di sana. Rahasia pulau itu akan bisa diungkapkan oleh dua manusia Bumi yang sudah diramalkan sejak 200 tahun silam dengan cara mengumpulkan tujuh stoples...
Tebing Cahaya
196      148     1     
Romance
Roni pulang ke Tanpo Arang dengan niat liburan sederhana: tidur panjang, sinyal pasrah, dan sarapan santan. Yang melambat ternyata bukan jaringan, melainkan dirinyaterutama saat vila keluarga membuka kembali arsip janji lama: tanah ini hanya pinjaman dari arang. Di desa yang dijaga mitos Tebing Cahayakonon bila laki-perempuan menyaksikan kunang-kunang bersama, mereka tak akan bersatuRoni bertemu ...
The Wire
10605      2418     3     
Fantasy
Vampire, witch, werewolf, dan guardian, keempat kaun hidup sebagai bayangan di antara manusia. Para guardian mengisi peran sebagai penjaga keseimbangan dunia. Hingga lahir anak yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan hidup dan mati. Mereka menyebutnya-THE WIRE
Forestee
497      349     4     
Fantasy
Ini adalah pertemuan tentang kupu-kupu tersesat dan serigala yang mencari ketenangan. Keduanya menemukan kekuatan terpendam yang sama berbahaya bagi kaum mereka.
PurpLove
441      357     2     
Romance
VIOLA Angelica tidak menyadari bahwa selama bertahun-tahun KEVIN Sebastian --sahabat masa kecilnya-- memendam perasaan cinta padanya. Baginya, Kevin hanya anak kecil manja yang cerewet dan protektif. Dia justru jatuh cinta pada EVAN, salah satu teman Kevin yang terkenal suka mempermainkan perempuan. Meski Kevin tidak setuju, Viola tetap rela mempertaruhkan persahabatannya demi menjalani hubung...
Dark Fantasia
5406      1645     2     
Fantasy
Suatu hari Robert, seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai pengusaha besar di bidang jasa dan dagang tiba-tiba jatuh sakit, dan dalam waktu yang singkat segala apa yang telah ia kumpulkan lenyap seketika untuk biaya pengobatannya. Robert yang jatuh miskin ditinggalkan istrinya, anaknya, kolega, dan semua orang terdekatnya karena dianggap sudah tidak berguna lagi. Harta dan koneksi yang...
Crusade
728      435     1     
Fantasy
Bermula ketika Lucas secara tidak sengaja menemukan reaktor nuklir di sebuah gedung yang terbengkalai. Tanpa berpikir panjang, tanpa tahu apa yang diperbuatnya, Lucas mengaktifkan kembali reaktor nuklir itu. Lucas tiba-tiba terbangun di kamarnya dengan pakaian compang-camping. Ingatannya samar-samar. Semuanya tampak buram saat dia mencoba mengingatnya lagi. Di tengah kebingungan tentang apa...
Hamufield
33511      4472     13     
Fantasy
Kim Junsu: seorang pecundang, tidak memiliki teman, dan membenci hidupnya di dunia 'nyata', diam-diam memiliki kehidupan di dalam mimpinya setiap malam; di mana Junsu berubah menjadi seorang yang populer dan memiliki kehidupan yang sempurna. Shim Changmin adalah satu-satunya yang membuat kehidupan Junsu di dunia nyata berangsur membaik, tetapi Changmin juga yang membuat kehidupannya di dunia ...
Tyaz Gamma
1823      1095     1     
Fantasy
"Sekadar informasi untukmu. Kau ... tidak berada di duniamu," gadis itu berkata datar. Lelaki itu termenung sejenak, merasa kalimat itu familier di telinganya. Dia mengangkat kepala, tampak antusias setelah beberapa ide melesat di kepalanya. "Bagaimana caraku untuk kembali ke duniaku? Aku akan melakukan apa saja," ujarnya bersungguh-sungguh, tidak ada keraguan yang nampak di manik kelabunya...