Loading...
Logo TinLit
Read Story - Train to Heaven
MENU
About Us  

***

Saat, Kasih memasuki gerbong kedua ia melihat Bright berdiri di sana. Ia sangat terharu masih ada orang lain yang dia kenal. Ia berlari mendekatinya. Air mata menggenang di pelupuk mata. Ia mengelap dengan ujung jari.

"Kau tidak apa-apa, Kasih?"

"Iya." Kasih mengangguk masih terisak. Perasaannya campur aduk antara takut, bingung dan gundah. 

Bright tersenyum dan berkata, "Tenang, semua akan baik-baik saja. Kamu tidak perlu takut dan khawatir."

Kasih menguatkan diri meremas bawah gamisnya. Ia menengadahkan kepala dan menyemangati dirinya. "Iya, baik," ujarnya tenang. 

 

Bright mempunyai tinggi badan yang lumayan. Jika berdiri sejajar Kasih hanya seukuran dada. Matanya agak sipit walau tidak terlalu kecil. Kulitnya putih tampak berasal dari keluarga yang berada. Tubuhnya agak kurus tapi terlihat cukup banyak makan mungkin sering olahraga. 

Satya menghampiri mereka dan memperkenalkan diri pada Bright. Bright balas menyapanya. 

"Apa yang harus kita lakukan? Sepertinya kita terjebak," ujar Satya.

"Kelihatannya begitu." Bright menyimpulkan. 

"Lalu, bagaimana dengan ibu itu? Kenapa dia terus-terusan menangis?" geram Satya tangannya mengepal.

"Ah, Ibu itu yang menggangguku di kereta," celetuk Kasih melihat Ibu itu duduk meringkuk di lantai, mendekap wajahnya dengan kedua tangan sembari merintih deraian air mata membasahi bajunya. 

 

"Entahlah, daritadi dia terus berteriak 'Dimana anakku? Dimana anakku?' seperti itu. Aku tadi sempat ngobrol sedikit namanya Ibu Madam, katanya ia punya anak satu laki-laki yang berumur lima tahun. Seharusnya anaknya ikut bersamanya naik kereta tapi sekarang hilang." Bright menjelaskan.

"Aku rasa aku tidak melihat anaknya tadi," heran Kasih.

"Dari awal dia memang tidak membawa anak. Dia jelas orang gila, kenapa orang gila bisa naik kereta?" kata Satya dengan suara yang keras dan lantang.

Tangisan Madam berhenti. Ia mengangkat kepala dan menatap tajam pada Satya. 

"Siapa yang bilang saya gila? Saya tidak gila," bentak Madam. Telujuknya mengarah pada Satya seakan pistol yang tertodong.

"Ya, jelas kamu gila. Kamu bisa lihat gak kamu tidak punya anak?" Satya tidak mau kalah.

"Saya punya anak. Umurnya lima tahun, laki-laki, namanya Oman. Dia anak yang pintar dan baik," bela Madam.

"Kalau begitu kenapa aku tidak melihatnya tadi. Kamu duduk sendirian. Sendirian," ujar Satya dengan urat leher yang tegang dan mata yang melotot. 

 

"Sudah, sudah, Ibu, Pak. Tidak usah bertengkar," kata Kasih berusaha menenangkan.

"Iya benar, sekarang bukan waktunya untuk bertengkar," tambah Bright. 

Madam mengucurkan air mata. "Anakku dimana? Aku yakin bersamanya tadi."

Satya menghela napas kesal, matanya semakin merah. "Dasar Bodoh. Kamu bisa lihat, gak! Kamu tidak bawa anak. Matamu di mana! Gara-gara kegilaanmu aku disalahkan dikira penculik. Siapa yang mau menculik anakmu? Kau pikir aku sebodoh kau!" 

Suasana semakin tegang, Bright dan Kasih semakin bingung. Madam menarik baju Satya dan berteriak, "Dasar penipu! Semua laki-laki itu sama saja. Tukang penipu! Tukang selingkuh! Jahat! Tidak punya hati!" Cercaan demi cercaan terus dilontarkan Madam pada Satya sedangkan Satya cuma diam saja memalingkan muka. Bright berusaha melepaskan cengkraman kuat Madam. Kasih mengingatkan Madam untuk bersabar dan menahan dirinya karena semuanya cuma salah paham. Ketegangan itu berhenti ketika bunyi pengumuman kereta muncul. Pintu menuju gerbong lain terbuka. 

"Sudah sekarang ayo kita pindah ke gerbong lain!" kata Bright melepas napas lega. 

"Ayo, Bu!" ajak Kasih menarik lengan Madam pelan. Menjaga jarak Satya dan Madam supaya tidak bermusuhan lagi. Satya merapikan baju dan jaketnya lantas melangkah pergi di belakang mereka.

 

***

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Anne\'s Daffodil
1105      425     3     
Romance
A glimpse of her heart.
Throwback Thursday - The Novel
16883      2550     11     
Romance
Kenangan masa muda adalah sesuatu yang seharusnya menggembirakan, membuat darah menjadi merah karena cinta. Namun, tidak halnya untuk Katarina, seorang gadis yang darahnya menghitam sebelum sempat memerah. Masa lalu yang telah lama dikuburnya bangkit kembali, seakan merobek kain kafan dan menggelar mayatnya diatas tanah. Menghantuinya dan memporakporandakan hidupnya yang telah tertata rapih.
Sarah
501      362     2     
Short Story
Sarah, si gadis paling populer satu sekolahan. Sarah yang dijuluki sebagai Taylor Swift SMU Kusuma Wijaya, yang mantannya ada dimana-mana. Sarah yang tiba-tiba menghilang dan \'mengacaukan\' banyak orang. Sarah juga yang berhasil membuat Galih jatuh cinta sebelum akhirnya memerangkapnya...
Asmara Mahawira (Volume 1): Putri yang Terbuang
6252      1256     1     
Romance
A novel from Momoy Tuanku Mahawira, orang yang sangat dingin dan cuek. Padahal, aku ini pelayannya yang sangat setia. Tuanku itu orang yang sangat gemar memanah, termasuk juga memanah hatiku. Di suatu malam, Tuan Mahawira datang ke kamarku ketika mataku sedikit lagi terpejam. "Temani aku tidur malam ini," bisiknya di telingaku. Aku terkejut bukan main. Kenapa Tuan Mahawira meng...
Anak Magang
130      121     1     
Fan Fiction
Bercerita sekelompok mahasiswa yang berusaha menyelesaikan tugas akhirnya yaitu magang. Mereka adalah Reski, Iqbal, Rival, Akbar. Sebelum nya, mereka belum mengenal satu sama lain. Dan mereka juga bukan teman dekat atau sahabat pada umumnya. Mereka hanya di tugaskan untuk menyelesaikan tugas nya dari kampus. Sampai suatu ketika. Salah satu di antara mereka berkhianat. Akan kah kebersamaan mereka ...
Tyaz Gamma
1638      981     1     
Fantasy
"Sekadar informasi untukmu. Kau ... tidak berada di duniamu," gadis itu berkata datar. Lelaki itu termenung sejenak, merasa kalimat itu familier di telinganya. Dia mengangkat kepala, tampak antusias setelah beberapa ide melesat di kepalanya. "Bagaimana caraku untuk kembali ke duniaku? Aku akan melakukan apa saja," ujarnya bersungguh-sungguh, tidak ada keraguan yang nampak di manik kelabunya...
The Sunset is Beautiful Isn't It?
2324      730     11     
Romance
Anindya: Jangan menyukai bunga yang sudah layu. Dia tidak akan tumbuh saat kamu rawat dan bawa pulang. Angkasa: Sayangnya saya suka bunga layu, meski bunga itu kering saya akan menjaganya. —//— Tau google maps? Dia menunjukkan banyak jalan alternatif untuk sampai ke tujuan. Kadang kita diarahkan pada jalan kecil tak ramai penduduk karena itu lebih cepat...
The Eternal Witch
23909      3692     6     
Fantasy
[Dunia Alternative] Perjalanan seorang pengembara dan petualang melawan dan memburu entitas Penyihir Abadi. Erno Orkney awalnya hanyalah pemuda biasa: tak berbakat sihir namun memiliki otak yang cerdas. Setelah menyaksikan sendiri bagaimana tragedi yang menimpa keluarganya, ia memiliki banyak pertanyaan-pertanyaan di benaknya. Dimulai dari mengapa ia menerima tragedi demi tragedi, identitasnya...
When I\'m With You (I Have Fun)
677      392     0     
Short Story
They said first impression is the key of a success relationship, but maybe sometimes it\'s not. That\'s what Miles felt upon discovering a hidden cafe far from her city, along with a grumpy man she met there.
Who are You?
1433      644     9     
Science Fiction
Menjadi mahasiswa di Fakultas Kesehatan? Terdengar keren, tapi bagaimana jadinya jika tiba-tiba tanpa proses, pengetahuan, dan pengalaman, orang awam menangani kasus-kasus medis?