Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sweet Like Bubble Gum
MENU
About Us  

"Lo beneran udah nembak Anya? Diterima?" tanya Sora pada Juna yang kini sedang duduk menempati bangku Anya di sebelahnya. Pemilik bangku sedang sibuk berkeliling menagih kas.

"Belum. Anya nggak kasih tanda-tanda lampu ijo. Ya, gini-gini gue takut juga ditolak. Kalau nanti Anya udah kasih lampu ijo langsung gue gas," jawab Juna.

Sora menopang dagu dengan sikunya yang bertumpu pada meja. Hubungan Juna dan Anya itu lucu, love hate relationship. Juna jahil sekali, dia sering sengaja menunggak kas cuman ingin sering-sering didatangi Anya walaupun sambil marah-marah. Tingkah Juna sangat mudah dibaca.

Biasanya Sora cuman bisa membaca novel-novel bertema love hate relationship, tetapi karena teman sekelasnya itu ia jadi bisa menyaksikan langsung. Ternyata seseru itu menyaksikan percintaan orang lain, ya meskipun percintaan kita tidak mulus-mulus amat.

"Lo sendiri gimana sama Rai? Makin lengket banget. Si Shasa udah gembar-gembor ke semua warga sekolah kalau lo ada sesuatu sama Rai. Bahkan dia bertaruh bakal nggak nyebar gosip selama setengah semester kalau dugaannya salah!"

Sora memutar bola matanya malas. Tidak kaget teman dekatnya di ekskul teater itu akan heboh tidak jelas. Shasa itu lambe turah di angkatannya. Terlepas mulut Shasa yang ember dia teman yang baik dan asik.

Namun, untungnya Shasa tidak tahu tentang kedekatannya dulu dengan Aksel. Bisa semakin runyam kalau Shasa tahu.

"Shasa bukan cenayang, meskipun cita-citanya jadi dukun. Jadi nggak semua dugaannya bisa terbukti."

"Bukannya cita-cita dia gantiin Feni Rose?"

Sora terkekeh. "Terakhir dia bilang pingin jadi dukun siapa tahu bisa ikut dating show Korea yang talentnya dukun itu loh. Nggak cuman dukun sih ada pembaca tarot juga."

"Jadi nggak bener, ya?"

"Apanya?"

"Lo sama Rai?"

"Nggak."

Juna mengangkat bahunya. "Ya, gue juga ngiranya lo ada apa-apa sama si Rai. Lo dulu-dulu suka ribut sama Rai sekarang tiba-tiba adem ayem kan aneh."

"Kita udah berdamai." Sora menoleh ke belakang di mana bangku Rai berada. Ia mengerjap saat tatapannya bertemu dengan Rai. Raut wajah cowok itu sulit diartikan.

Mereka saling pandang tanpa bersuara cukup lama. Tidak ada yang mau mengalah. Sora yang menerka-nerka ekspresi Rai yang tidak seperti biasanya. Sedang Rai menduga-duga topik pembicaraan Sora dan Juna yang sepertinya asik sekali. Ia juga pernah melihat Juna salah tingkah saat bersama Sora ketika mereka akan menjenguk Anya.

"Ra, ikut gue yuk!" Ajakan dari Yuan memutuskan aksi saling pandang Rai dan Sora.

Mata Rai masih mengikuti Sora yang beranjak dari bangkunya lalu menghampiri Yuan. Yuan mengajak Sora ikut ke ruang guru untuk mengumpulkan tugas yang tadi diberikan guru. Sora membawa seperempat buku di tangan Yuan.

"Terima kasih," ucap Yuan.

"Udah kayak sama siapa aja, Wan. Santai-santai."

Mereka berjalan beriringan keluar kelas sambil mengobrol soal kekalahan tim Yuan saat sparing futsal sama sekolah sebelah.

Bukan sekali dua kali Rai mendapati Sora membantu Yuan mengumpulkan tugas atau bantuan apa pun itu. Selama ini Rai tidak terusik akan fakta itu, tetapi kini kenapa ia merasa terganggu?

Perasaan-perasaan aneh yang tidak seperti biasanya sudah menggelayuti Rai sejak ia mendapati Sora mengobrol dengan Aksel. Seolah-olah perasaan aneh itu terpancing kepermukaan.

Rai enggan mengartikan perasaan aneh itu sebagai cemburu sebab ia tak ingin mengakui ia sudah jatuh cinta pada Sora. Pada cewek yang dulu ia jauhi.

🍬🍬🍬

 

"Lo marah sama gue?" tanya Sora sambil berjalan mundur di depan Rai yang menuju tempat loker.

"Nggak," jawab Rai singkat.

"Ngambek?"

"Nggak."

"Terus kenapa lo tiba-tiba menjauh lagi?"

Rai berdehem sambil menggaruk ujung hidungnya. Matanya menatap selain mata gadis di depannya. "Perasaan lo aja kali," balasnya.

Sora menyilangkan tangannya di depan dada. Dari tiga hari yang lalu tidak ada angin hujan atau pun badai tiba-tiba Rai menjaga jarak. Setiap ia menghampiri cowok itu akan mencari-cari alasan agar cepat pergi, ke toilet lah, ke ruang TU lah, sampai ke perpustakaan.

Menjaga jarak dengan Sora adalah hal yang tepat bagi Rai untuk saat ini. Ia tidak ingin perasaan tidak jelasnya pada Sora semakin menjadi-jadi. Memporak-porandakan semuanya. Pertemanannya dengan Sora baru dimulai tidak ada tempat untuk perasaan cinta atau apapun itu.

"Gue ada salah?"

"Nggak ada, Ra."

Mata Sora memicing. "Bohong!"

"Lo boleh percaya atau nggak. Terserah lo."

"Rai, kalau kita ada masalah atau ada sikap atau kata gue yang menyinggung lo, bisa kan kita omongin? Lo diem aja dan malah menjauh itu bikin gue frustasi. Gue jadi nebak-nebak alasan lo tiba-tiba kayak gini dan nebak-nebak apa yang udah gue lakuin sama lo sampai lo tersinggung."

Rai menghembuskan napas. "Nggak ada yang salah dari lo, Ra. Gue juga nggak menjauh," bohong Rai.

Sebab, yang salah itu kayaknya perasaan gue!

"Jangan jauhin gue, oke? Lo boleh negur gue kalau sikap gue keterlaluan. Seandainya lo nggak mau temenan sama gue lagi bilang-bilang juga, ya." Sora tersenyum walau tak selepas biasanya. Ia menepuk bahu Rai singkat, lalu berbalik pergi meninggalkan Rai.

Berkali-kali Sora menghembuskan napas kasar.

Kok sakit ya hati gue? Udah kayak orang baru putusan aja.

Saat menaiki tangga lantai tiga di mana ruang latihan teater berada bahu Sora di rangkul seseorang. "Jangan bubaran dulu! Gue belum siap bungkam mulut gue sendiri," ucap Shasa.

"Bubaran apa sih, Sa?"

"Itu loh sama si Rai. Tadi gue ada di belakang Rai agak jauh dikit sih tapi masih denger obrolan kalian. Dia jauhin lo?"

Sora mengangkat bahu malas. "Nggak tahu. Kata dia nggak."

"Sedih ya, Ra?"

"Bingung."

"Itu yang dirasakan Kak Aksel dulu, Ra."

"Ha?" Sora menoleh sepenuh pada Shasa.

"Gue tahu ya masalah lo sampai keluar ekskul Radio. Dan gue nggak buta lihat kedekatan lo sama Kak Aksel."

Baru tiga hari yang lalu saat ia mengobrol sama Juna ia bersyukur Shaha tidak tahu tentang hubungannya dengan Aksel, tapi ternyata salah total. "Terus kok lo---"

"Nggak nyebarin itu? Ya, gue tahu sih posisi lo sulit. Mana harus keluar ekskul kesukaan lo."

Senyum Sora terbit. "Teater juga ekskul favorit gue."

Shasa mengeratkan rengkuhan di bahu Sora. "Harus lah! Kan ada gue!"

Di ruang latihan sudah ada anggota ekskul teater yang berkumpul. Bu Anita selaku pembimbing ekskul juga sudah duduk melingkar bersama anggota yang lain.

Shasa dan Sora langsung ikut duduk. Sambil menunggu anggota yang lain mereka mengobrol-mengrobrol perihal teater dengan Bu Anita.

"Nanti mau tampil class meeting kita buat naskah sendiri kayak tahun kemarin atau nampilin teater yang sudah ada?" tanya Bu Anita memulai diskusi.

"Buat naskah sendiri saja bagaimana, Bu? Nanti kita kumpulin ide-ide brilian kita terus kita pilih salah satu."

"Boleh-boleh saja. Itu juga melatih kerja sama kalian."

Diskusi itu terus berlanjut hingga sore menjelang senja. Mereka mendiskusikan banyak hal tentang penampilan di class meeting nanti.

Tenggelam dalam diskusi membuat Sora melupakan kegelisahannga mengenai sikap Rai yang menyerupai bungklon. Suka tiba-tiba berubah.

[ ]

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Pulang Selalu Punya Cerita
3422      1968     1     
Inspirational
Pulang Selalu Punya Cerita adalah kumpulan kisah tentang manusia-manusia yang mencoba kembalibukan hanya ke tempat, tapi ke rasa. Buku ini membawa pembaca menyusuri lorong-lorong memori, menghadirkan kembali aroma rumah yang pernah hilang, tawa yang sempat pecah lalu mengendap menjadi sepi, serta luka-luka kecil yang masih berdetak diam-diam di dada. Setiap bab dalam buku ini menyajikan fragme...
Yang Terindah Itu Kamu
13843      4312     44     
Romance
Cinta pertama Aditya Samuel jatuh pada Ranti Adinda. Gadis yang dia kenal saat usia belasan. Semua suka duka dan gundah gulana hati Aditya saat merasakan cinta dikemas dengan manis di sini. Berbagai kesempatan juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi Aditya. Aditya pikir cinta monyet itu akan mati seiring berjalannya waktu. Sayangnya Aditya salah, dia malah jatuh semakin dalam dan tak bisa mel...
It's Our Story
1153      563     1     
Romance
Aiza bukan tipe cewek yang suka nonton drama kayak temen-temennya. Dia lebih suka makan di kantin, atau numpang tidur di UKS. Padahal dia sendiri ketua OSIS. Jadi, sebenernya dia sibuk. Tapi nggak sibuk juga. Lah? Gimana jadinya kalo justru dia yang keseret masuk ke drama itu sendiri? Bahkan jadi tokoh utama di dalamnya? Ketemu banyak konflik yang selama ini dia hindari?
Moment
357      308     0     
Romance
Rachel Maureen Jovita cewek bar bar nan ramah,cantik dan apa adanya.Bersahabat dengan cowok famous di sekolahnya adalah keberuntungan tersendiri bagi gadis bar bar sepertinya Dean Edward Devine cowok famous dan pintar.Siapa yang tidak mengenal cowok ramah ini,Bersahabat dengan cewek seperti Rachel merupakan ketidak sengajaan yang membuatnya merasa beruntung dan juga menyesal [Maaf jika ...
Heavenly Project
1081      741     5     
Inspirational
Sakha dan Reina, dua remaja yang tau seperti apa rasanya kehilangan dan ditinggalkan. Kehilangan orang yang dikasihi membuat Sakha paham bahwa ia harus menjaga setiap puing kenangan indah dengan baik. Sementara Reina, ditinggal setiap orang yang menurutnya berhaga, membuat ia mengerti bahwa tidak seharusnya ia menjaga setiap hal dengan baik. Dua orang yang rumit dan saling menyakiti satu sama...
Blue Rose
325      271     1     
Romance
Selly Anandita mengambil resiko terlalu besar dengan mencintai Rey Atmaja. Faktanya jalinan kasih tidak bisa bertahan di atas pondasi kebohongan. "Mungkin selamanya kamu akan menganggapku buruk. Menjadi orang yang tak pantas kamu kenang. Tapi rasaku tak pernah berbohong." -Selly Anandita "Kamu seperti mawar biru, terlalu banyak menyimpan misteri. Nyatanya mendapatkan membuat ...
I Found Myself
107      96     0     
Romance
Kate Diana Elizabeth memiliki seorang kekasih bernama George Hanry Phoenix. Kate harus terus mengerti apapun kondisi Hanry, harus memahami setiap kekurangan milik Hanry, dengan segala sikap Egois Hanry. Bahkan, Kate merasa Hanry tidak benar-benar mencintai Kate. Apa Kate akan terus mempertahankan Hanry?
The Black Hummingbird [PUBLISHING IN PROCESS]
23690      3062     10     
Mystery
Rhea tidal tahu siapa orang yang menerornya. Tapi semakin lama orang itu semakin berani. Satu persatu teman Rhea berjatuhan. Siapa dia sebenarnya? Apa yang mereka inginkan darinya?
DREAM
895      570     1     
Romance
Bagaimana jadinya jika seorang pembenci matematika bertemu dengan seorang penggila matematika? Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah ia akan menerima tantangan dari orang itu? Inilah kisahnya. Tentang mereka yang bermimpi dan tentang semuanya.
Coneflower
4914      2051     4     
True Story
Coneflower (echinacea) atau bunga kerucut dikaitkan dengan kesehatan, kekuatan, dan penyembuhan. Oleh karenanya, coneflower bermakna agar lekas sembuh. Kemudian dapat mencerahkan hari seseorang saat sembuh. Saat diberikan sebagai hadiah, coneflower akan berkata, "Aku harap kamu merasa lebih baik." — — — Violin, gadis anti-sosial yang baru saja masuk di lingkungan SMA. Dia ber...