Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sweet Like Bubble Gum
MENU
About Us  

Dengan membawa tumpukan novel Rai pergi ke kamar Milo. Novel-novel yang sudah membantunya pdkt dengan Sora. Milo langsung menagih novel-novelnya setelah tahu Rai jadian bersama Sora. Milo memang agak sedikit pelit sama novelnya, katanya trauma waktu SD novelnya dipinjam temannya tapi tidak dikembalikan. 

Begitu sampai di kamar Milo, sang pemilik kamar segera mengambil novelnya dan mengecek satu persatu, takut ada yang lecet. Rai hanya memutar bola mata malas melihat reaksi sahabatnya itu. 

"Novel lo aman sama gue elah! Protektif amat!"

Milo melayangkan tatapan tajam, kemudian mencebik. "Buku di Indonesia itu mahal, Rai. Gue beli novel-novel ini harus nabung dulu!  Makanya gue sayang banget sama mereka."

Rai duduk di ranjang Milo, lalu merogoh saku celananya. "Nih buat lo," ucap Rai sambil menyerahkan sebuah amplop pada Milo.

"Apaan nih? Perasaan lo nggak punya utang sama gue. Terakhir lo udah lunasin uang buat beli cilok."

"Kemarin-kemarin lo heboh bener minta pajak jadian terus sebut-sebut mau PO novel dari penulis favorit lo kan? Ya udah ini buat lo beli tuh novel," jelas Rai. 

Setidaknya Rai merasa perlu berterima kasih pada sahabatnya itu karena sering mendengar sambatannya mengenai Sora. Dari dia yang ogah-ogahan menghadapi Sora sampai ia kena karma jatuh cinta sama Sora telinga Milo selalu terbuka untuknya. 

"Gue jadi pingin peluk lo, Rai. Tapi terakhir gue sentuh-sentuh lo, lo malah dorong gue sampai nyungsep." Milo menerima amplop itu sambil cengar-cengir. 

"Ya, iyalah! Geli gue."

"Halah, kalau Sora yang gitu pasti lo kesenangan!" 

Rai nyengir menanggapi ucapan Milo. "Eh, tapi lo baru pacaran sekarang malah udah LDR aja. Jadi kasihan," lanjut Milo yang langsung melenyapkan cengiran Rai. 

Saat ini Sora beserta keluarga sedang berlibur ke Belanda, ke rumah neneknya. Sora baru akan balik satu hari sebelum masuk sekolah lagi. Jadi hari-hari Rai saat ini disibukkan chatting atau skype bersama Sora, bahkan perbedaan waktu tidak menyulitkan mereka untuk saat ini. 

Mendengar Sora yang menceritakan kegiatannya di sana sudah membuat Rai senang. Mereka masih bisa saling bercerita meskipun terpisah jarak. 

"LDR bentaran doang! Semester dua gue juga udah ketemu Sora lagi."

"Ya, ya, yang sekarang paling bucin," ledek Milo.

"Iri aja lo!"

"Makasih ya buat ini." Milo menunjuk amplop pemberian Rai. "Gue jadi bisa gunain tabungan gue buat beli novel lain yang gue pingin."

"Cukup itu uangnya?"

"Lebih malah, Rai! Nanti kalau gue punya pacar gue kasih lo PJ juga deh!" Milo menunjukkan seringai anya yang membuat Rai geli.

"Jangan mikirin pj-pj dulu lah, Mil. Pikirin emang ada cewek yang mau sama lo?" 

Milo kembali melayangkan tatapan tajam. "Si Sora mau sama lo juga gara-gara matanya lagi ketutupan cinta!" 

Rai tertawa karena berhasil menyulut emosi Milo sedang Milo tambah kesal mendengar tawa Rai yang meledeknya itu.

๐Ÿฌ๐Ÿฌ๐Ÿฌ

Begitu liburan berakhir dan semester 2 dimulai Rai berangkat pagi-pagi ke sekolah dengan bersemangat. Hari ini ia akan bertemu Sora lagi setelah beberapa Minggu ia harus cukup melihat wajah Sora di layar ponsel dan laptopnya.

Alih-alih masuk kelas setelah sampai sekolah Rai malah duduk di kursi panjang depan kelas. Kakinya tak berhenti gerak, begitu degup jantungnya yang menggila karena saking bersemangatnya akan bertemu Sora.

Satu persatu teman kelasnya berdatangan, tetapi Sora tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Rai jadi cemas Sora tidak akan masuk sekolah, walaupun tadi pagi Sora bilang akan masuk. 

Kecemasan Rai langsung musnah mendapati seorang berkuncir kuda dengan tas ransel navi di punggungnya berlari ke arahnya. Senyum Rai tak dapat disembunyikan. Rai berdiri menyambut Sora. 

"Oleh-oleh!" Sora sangat bersemangat menunjukkan paper bag di tangan kanannya. 

"Buat aku?" 

"Ck, bukan!" decak Sora sebal. 

"Baru juga ketemu lagi jangan marah-marah lah." Rai menepuk-nepuk puncak kepala Sora. 

"Ya, kamu sih ngeselin!"

"Masuk yuk!" Rai meraih tangan Sora dan menggenggamnya. 

Sebelum mencapai pintu kelas Sora melepaskan genggaman tangan Rai dan beralih memeluk cowok itu meski hanya beberapa detik. "Berapa hari sih Rai kita nggak ketemu langsung? Kok kamu tambah ganteng aja!" ucap Sora setelah mengurai pelukannya. 

Rai menggaruk hidungnya salah tingkah. Kalau tidak ingat ia masih di lingkungan sekolah pasti Rai akan memeluk Sora lebih lama. 

"Kamu juga tambah cantik, Ra."

Sora mengerling. "Tahu kok," balasnya percaya diri. 

Obrolan mereka dilanjutkan di dalam kelas. Rai meminta Sora kembali bercerita tentang liburan bersama kakek dan neneknya. Sora pun tak mau kalah, ia menyuruh Rai bercerita tentang liburannya. Semasa liburan Rai hanya pergi ke Ragunan dan Ancol bersama ayah dan bundanya, dan dia harus sabar meladeni tingkah bucin kedua orangtuanya yang dikit-dikit minta difoto berdua.

"Lihat foto-fotonya dong!" pinta Sora. 

Rai menunjukkan hasil jepretannya yang menunjukkan ayah dan bundanya. "Foto bertiga bisa dihitung dengan jari, Ra. Tapi foto bucinnya Ayah dan Bunda ini memenuhi ponselku." 

Sora terkekeh mendengarkan keluhan Rai. Matanya masih menatap satu persatu foto di ponsel Rai. Melihat rupa kedua orang tua Rai Sora jadi tahu rupa Rai lebih mirip bundanya. Dan melihat-lihat kebersamaan keluarga Rai membuat Sora senang sekaligus terharu. 

"Mereka pasangan yang romantis," puji Sora tulus yang diangguki Rai. 

Ketika bel masuk berbunyi barulah Sora kembali ke bangkunya. Selama pelajaran Rai berusaha untuk fokus dan tidak terus-menerus mengarahkan pandangannya ke punggung Sora. 

Sora bilang pada Rai jika dia tidak dilarang berpacaran oleh ayahnya asal tahu batasan dan prioritasnya. Sora juga bilang dengan tegas padanya prioritasnya saat ini adalah belajar dan berusaha menggapai mimpinya. Rai menyetujui perkataan Sora itu, sekalipun mereka berpacaran mereka tetaplah pelajar. Tugas utama mereka tetaplah belajar bukan mesra-mesraan terus sampai lupa PR.

Jadi Sora dan Rai harus bisa memanage waktu. Seperti sekarang ketika jam belajar mereka harus fokus belajar, ya walaupun dulu-dulu ketika mereka bosan sering saling curi-curi pandang dan saling flirting. 

Hari itu semua berjalan menyenangkan Rai banyak menghabiskan waktu istirahatnya bersama Sora, untuk saat ini Milo ada diurutan nomor dua. 

Di taman belakang Sora kangen-kangenan bersama Rachel. Sambil makan biskuit Biskuat Sora memangku Rachel. "Tadi malam aku baru nyelesain novel The Confidence Plot, Rai. Ceritanya seru banget. Sebelumnya aku malah udah duluan baca  yang Underling Purpose seri terakhir dari broadcast karya Aranindy. Dan kamu tahu Ran Oriha dan Aranindy itu orang yang sama! TMI, aku suka novel Doki-Doki Game karya Ran Oriha."

Selama Sora bercerita tak sekalipun Rai memalingkan wajahnya, sangat menyenangkan melihat ekspresi Sora saat sedang bercerita novel yang dibaca atau film yang ditontonnya. Sora orangnya cukup ekspresif. Sesekali Rai juga menimpali cerita Sora. 

Sama seperti Rai yang senang mendengar Sora bercerita, Sora juga bahagia saat Rai bersedia membuka telinganya untuk mendengar ia berceloteh ke sana kemari. 

Lucu memang. Dulu Rai yang sangat menghindari Sora kini malah duduk bersama Sora menikmati cerita-cerita yang mengalir dari mulut Sora. Sora yang dulu semangat sekali ingin memerangkap Rai kini tujuannya itu tercapai, Rai benar-benar terperangkap. Dan Sora tahu ia tak hanya memerangkap Rai tapi juga terperangkap oleh Rai. 

Hubungan absurdnya bersama Rai kini sudah jelas. Tidak lagi kucing-kucingan, macan-macanan, rentenir dan penghutang, dan apalah itu. 

Ketika bel pulang berbunyi dan kelas sudah mulai lenggang Rai langsung menghampiri Sora yang sedang asik merapikan alat tulisnya. "Jadi kapan kita mulai kegiatan kencan pertama kita yang udah kita buat list?" tanya Rai.

"10 Things I Hate About You?" Sora menaikkan satu alisnya sambil menyunggingkan senyumnya.

"Ya, di rumahku."

"Oke! Ayo kita ketemu Kat Stratford dan  Patrick Verona!" Sora mencangklong tas navinya, kemudian menyeret Rai keluar kelas.

 

TAMAT

 

Terima kasih banyak buat temen-temen semua yang sudah membaca cerita ini sampai tamat๐Ÿ’—

Terima kasih juga buat yang sudah meninggal jejak๐Ÿ’—

Terima kasih untukku yang sudah berhasil menyelesaikan cerita ini๐Ÿ’—

Sampai jumpa di cerita-ceritaku selanjutnya, ya๐Ÿ‘‹๐Ÿป

Oh ya, nanti jika memungkinkan akan ada extra chapter. Tunggu aja hehe^^

 

โ€‹โ€‹โ€‹
 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My First love Is Dad Dead
113      100     0     
True Story
My First love Is Dad Dead Ketika anak perempuan memasuki usia remaja sekitar usia 13-15 tahun, biasanya orang tua mulai mengkhawatirkan anak-anak mereka yang mulai beranjak dewasa. Terutama anak perempuan, biasanya ayahnya akan lebih khawatir kepada anak perempuan. Dari mulai pergaulan, pertemanan, dan mulai mengenal cinta-cintaan di masa sekolah. Seorang ayah akan lebih protektif menjaga putr...
Pasal 17: Tentang Kita
184      97     1     
Mystery
Kadang, yang membuat manusia kehilangan arah bukanlah lingkungan, melainkan pertanyaan yang tidak terjawab sebagai alasan bertindak. Dan fase itu dimulai saat memasuki usia remaja, fase penuh pembangkangan menuju kedewasaan. Sama seperti Lian, dalam perjalanannya ia menyadari bahwa jawaban tak selalu datang dari orang lain. Lalu apa yang membuatnya bertahan? Lian, remaja mantan narapidana....
Dia ATTA? Bagian Dari Masa Laluku
108      100     3     
True Story
Mungkin bagi kalian yang pernah menyukai seseorang namun tidak dapat mengungkapkannya, cerita ini akan terasa relate. Karena kita memiliki pengalaman yang sama, dan kisah ini berdasarkan pengalaman pribadi.
Me, My Brother And My Bad Boy
4355      2055     0     
Romance
Aluna adalah gadis cantik yang baru saja berganti seragam dari putih biru menjadi putih abu dan masuk ke SMA Galaksi, SMA favorit di ibu kota. Sejak pertama masuk ia sudah diganggu seorang pria bernama Saka, seorang anak urakan dan bad boy di sekolahnya. Takdir membuat mereka selalu bertemu dalam setiap keadaan. Berada dalam satu kelas, satu kelompok belajar dan satu bangku, membuat mereka sering...
love is poem
2027      1201     4     
Romance
Di semesta ini yang membuat bahagia itu hanya bunda, dan Artala launa, sama kaki ini bisa memijak di atas gunung. ~ ketika kamu mencintai seseorang dengan perasaan yang sungguh Cintamu akan abadi.
Hello, Troublemaker!
1295      624     6     
Romance
Tentang Rega, seorang bandar kunci jawaban dari setiap ujian apapun di sekolah. Butuh bantuan Rega? mudah, siapkan saja uang maka kamu akan mendapatkan selembar kertasโ€”sesuai dengan ujian apa yang diinginkanโ€”lengkap dengan jawaban dari nomor satu hingga terakhir. Ini juga tentang Anya, gadis mungil dengan tingkahnya yang luar biasa. Memiliki ambisi seluas samudera, juga impian yang begitu...
Let me be cruel
12616      4960     545     
Inspirational
Menjadi people pleaser itu melelahkan terutama saat kau adalah anak sulung. Terbiasa memendam, terbiasa mengalah, dan terlalu sering bilang iya meski hati sebenarnya ingin menolak. Lara Serina Pratama tahu rasanya. Dikenal sebagai anak baik, tapi tak pernah ditanya apakah ia bahagia menjalaninya. Semua sibuk menerima senyumnya, tak ada yang sadar kalau ia mulai kehilangan dirinya sendiri.
Yang Terindah Itu Kamu
13849      4315     44     
Romance
Cinta pertama Aditya Samuel jatuh pada Ranti Adinda. Gadis yang dia kenal saat usia belasan. Semua suka duka dan gundah gulana hati Aditya saat merasakan cinta dikemas dengan manis di sini. Berbagai kesempatan juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi Aditya. Aditya pikir cinta monyet itu akan mati seiring berjalannya waktu. Sayangnya Aditya salah, dia malah jatuh semakin dalam dan tak bisa mel...
Di Punggungmu, Aku Tahu Kau Berubah
6989      2287     3     
Romance
"Aku hanya sebuah tas hitam di punggung seorang remaja bernama Aditya. Tapi dari sinilah aku melihat segalanya: kesepian yang ia sembunyikan, pencarian jati diri yang tak pernah selesai, dan keberanian kecil yang akhirnya mengubah segalanya." Sebuah cerita remaja tentang tumbuh, bertahan, dan belajar mengenal diri sendiri diceritakan dari sudut pandang paling tak terduga: tas ransel.
Anderpati Tresna
2797      1135     3     
Fantasy
Aku dan kamu apakah benar sudah ditakdirkan sedari dulu?