Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sweet Seventeen
MENU
About Us  

Seharusnya aku membuat PR, tapi di meja belajarku ada setumpuk kartu. Aku terdiam di tempat, menatap tanpa berkedip ke arah tumpukan kartu.

Aku mengocok kartu itu dan meletakkannya di atas meja. Perlahan, aku menarik kartu dari tumpukan paling atas.

“Apa hal yang paling kamu takuti di dunia ini?

Ada banyak hal yang kutakuti. Aku takut enggak bisa ketemu Papa lagi, karena pekerjaannya sebagai pilot sangat berisiko. Aku takut enggak bisa lagi temenan sama Ansel setelah kuliah dan tinggal di kota berbeda. Aku takut Mama makin mendesakku dan membuatku menjauhkan diri darinya.

Namun, aku enggak punya sedikit pun ketakutan akan hal yang kualami saat ini. Aku enggak takut kalaupun jutaan followers Dafa menghujatku, mencapku sebagai tukang selingkuh. Aku juga enggak takut kehilangan followers, malah sama sekali enggak peduli. Kalau ada brand yang marah dan minta ganti rugi, aku siap menanggung risiko.

Mungkin, jalanku ada di teater.

Ya, aku takut kalau kehadiranku di teater malah bikin kacau dan nantinya membuat persepsi orang kalau aku enggak bisa akting semakin menjadi-jadi. Artinya, aku semakin kesulitan mewujudkan impianku.

Sebaris senyum terbit di wajah ketika aku menyingkirkan kartu tersebut, dan beranjak ke kartu kedua.

“Kalau kamu hanya punya waktu hidup satu tahun lagi, apakah kamu akan mengubah cara hidup kamu sekarang?”

“What? Memangnya ada yang pernah mikirin cuma punya waktu setahun lagi?” tanyaku pada diriku sendiri.

Jangankan setahun lagi, sekalipun usiaku masih panjang, aku enggak mau menjalani hidup kayak gini. Hidup disetir oleh orang lain. Baik itu Mama atau ekspektasi yang diberikan oleh followers-ku, seolah-olah mereka punya hak buat nentuin aku harus gimana. Padahal, kenal juga enggak.

Aku menatap lemari. Di sana ada banyak barang yang kudapatkan cuma-cuma dari hasil kerjasama dengan brand. Baju dari online shop kecil hingga tas dari brand ternama, semuanya ada di sana.

Bareng Ansel rasanya tulus.

Sementara bersama Dafa, semuanya sudah diatur sebagai sebuah sandiwara. Enggak ada ketulusan.

Tekadku sudah bulat, aku enggak mau melanjutkan hubungan pura-pura ini. Mungkin, kalau ada hal positif yang bisa kutarik dari masalah ini, aku punya alasan kuat untuk putus dari Dafa.

Aku menarik kartu ketiga, dan tertegun saat membacanya.

“Anggap ini panggilan telepon terakhirmu, siapa yang akan kamu hubungi dan apa yang akan kamu sampaikan?”

Tanganku terulur mengambil handphone. Rasanya seperti ada yang mendorongku untuk menghubungi satu nomor.

“An…”

Senyumku terkembang saat mendengar suara Ansel di seberang sana.

“Gue lagi jawab pertanyaan di kartu lo. Salah satunya, siapa yang akan gue telepon?”

“Lo nelepon gue,” tukas Ansel.

“Yes.”

“So?”

“So … gue mau jujur.” Aku menelan ludah. Ini terlalu tiba-tiba, tapi aku tahu, kalau bukan sekarang, aku enggak akan pernah mendapatkan keberanian ini lagi. So, go big or go home.

Aku berdehem, sementara di seberang sana Ansel hanya diam.

“Soal gue dan Dafa sebenarnya enggak punya hubungan apa-apa.”

Rasanya seperti ada yang mengangkat batu berton-ton dari pundakku.

“Maksud lo?”

“Itu semua cuma setting-an,” jawabku.

“Hah?”

“Lo boleh ketawa kalau mau,” sergahku.

“Well, gue bingung.”

Aku menghela napas panjang, sebelum mengungkapkan semuanya. “Kata Mama, Dafa bisa bawa keuntungan buat gue. Enggak salah, sih, karena followers gue nambah drastis sejak jadian sama Dafa. Walaupun konten YouTube isinya jadi gue dan Dafa terus karena demand tinggi. So, yeah. Gue enggak suka sama Dafa. Semuanya bohong.”

Di seberang sana, Ansel enggak berkomentar apa-apa. Keterdiaman itu membuatku jadi deg-degan. Bagaimana kalau Ansel menganggapku konyol?

“Gue bego banget ya, An?” tanyaku.

“Lo memang selalu nurut sama nyokap, tapi buat hal ini … enggak tahu, ya, An. Buat gue, lo konyol.”

Konyol masih terdengar sopan.

“Lo boleh bilang gue bego.”

Ansel tertawa kecil. “Gue enggak mungkin bilang lo bego, karena gue juga bego kalau gitu.”

Ucapannya membuatku tertegun. Aku sama sekali enggak mengerti maksud di baliknya. Namun, saat aku mengatakan kebingungan, Ansel malah mengalihkan percakapan.

“Jadi, lo mau putus dari Dafa meski sebenarnya kalian enggak punya hubungan?”

“Ya,” sahutku. “Gue capek sama drama ini. Lo benar, lama-lama gue jadi enggak kenal siapa gue sebenarnya? Apa yang gue mau? Karena gue biarin orang lain menyetir hidup gue, sekalipun itu nyokap gue sendiri.”

“Itu enggak bakalan mudah, kan?”

Aku mengangguk, sekalipun Ansel enggak melihatnya.

“You know that I always got your back.”

Aku tersenyum. “Thanks, An.”

“Ambil satu kartu lagi, gue mau dengar pertanyaannya,”

Aku meletakkan handphone di atas meja dan menekan tombol loudspeaker. Setelahnya, aku menarik salah satu kartu secara acak.

Butuh waktu beberapa detik untuk mencerna pertanyaan di kartu itu.

“An, apa pertanyaannya?” desak Ansel.

Aku menelan ludah. “Apa yang ingin kamu sampaikan kepada orang yang kamu sayang?”

Di seberang sana, Ansel tertawa kecil. “Anggap gue orang yang lo sayang, apa yang pengin lo bilang?”

Aku enggak membutuhkan pengandaian. Karena sebenarnya, aku memang sayang Ansel.

“Gue sayang lo,” bisikku pelan.

Ansel mungkin menganggap cuma permainan, tapi bagiku, ini kejujuran yang sebenarnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
SURAT CINTA KASIH
614      447     6     
Short Story
Kisah ini menceritakan bahwa hak kita adalah mencintai, bukan memiliki
IMAGINE
408      294     1     
Short Story
Aku benci mama. Aku benci tante nyebelin. Bawa aku bersamamu. Kamu yang terakhir kulihat sedang memelukku. Aku ingin ikut.
Man in a Green Hoodie
5358      1402     7     
Romance
Kirana, seorang gadis SMA yang supel dan ceria, telah memiliki jalan hidup yang terencana dengan matang, bahkan dari sejak ia baru dilahirkan ke dunia. Siapa yang menyangka, pertemuan singkat dan tak terduga dirinya dengan Dirga di taman sebuah rumah sakit, membuat dirinya berani untuk melangkah dan memilih jalan yang baru. Sanggupkah Kirana bertahan dengan pilihannya? Atau menyerah dan kem...
Lost In Auto
1656      694     1     
Romance
Vrinda Vanita, adalah seorang remaja putri yang bersekolah di SMK Loka Karya jurusan Mekanik Otomotif bersama sahabatnya Alexa. Di sekolah yang mayoritas muridnya laki-laki, mereka justru suka pada cowok yang sama.
Batas Sunyi
2978      1524     108     
Romance
"Hargai setiap momen bersama orang yang kita sayangi karena mati itu pasti dan kita gak tahu kapan tepatnya. Soalnya menyesal karena terlambat menyadari sesuatu berharga saat sudah enggak ada itu sangat menyakitkan." - Sabda Raka Handoko. "Tidak apa-apa kalau tidak sehebat orang lain dan menjadi manusia biasa-biasa saja. Masih hidup saja sudah sebuah achievement yang perlu dirayakan setiap har...
Slap Me!
1674      782     2     
Fantasy
Kejadian dua belas tahun yang lalu benar-benar merenggut semuanya dari Clara. Ia kehilangan keluarga, kasih sayang, bahkan ia kehilangan ke-normalan hidupnya. Ya, semenjak kejadian itu ia jadi bisa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Ia bisa melihat hantu. Orang-orang mengganggapnya cewek gila. Padahal Clara hanya berbeda! Satu-satunya cara agar hantu-hantu itu menghila...
Penerang Dalam Duka
3253      1408     5     
Mystery
[Cerita ini mengisahkan seorang gadis bernama Mina yang berusaha untuk tetap berbuat baik meskipun dunia bersikap kejam padanya.] Semenjak kehilangan keluarganya karena sebuah insiden yang disamarkan sebagai kecelakaan, sifat Mina berubah menjadi lebih tak berperasaan dan juga pendiam. Karena tidak bisa merelakan, Mina bertekad tuk membalaskan dendam bagaimana pun caranya. Namun di kala ...
Lepas SKS
320      276     0     
Inspirational
Kadang, yang buat kita lelah bukan hidup tapi standar orang lain. Julie, beauty & fashion influencer yang selalu tampil flawless, tiba-tiba viral karena video mabuk yang bahkan dia sendiri tidak ingat pernah terjadi. Dalam hitungan jam, hidupnya ambruk: kontrak kerja putus, pacar menghilang, dan yang paling menyakitkan Skor Kredit Sosial (SKS) miliknya anjlok. Dari apartemen mewah ke flat ...
Premium
Beauty Girl VS Smart Girl
12985      3518     30     
Inspirational
Terjadi perdebatan secara terus menerus membuat dua siswi populer di SMA Cakrawala harus bersaing untuk menunjukkan siapa yang paling terbaik di antara mereka berdua Freya yang populer karena kecantikannya dan Aqila yang populer karena prestasinya Gue tantang Lo untuk ngalahin nilai gue Okeh Siapa takut Tapi gue juga harus tantang lo untuk ikut ajang kecantikan seperti gue Okeh No problem F...
Bukan Pemeran Utama
90      87     0     
Inspirational
Mina, Math, dan Bas sudah bersahabat selama 12 tahun. Ketiganya tumbuh di taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga sekolah menengah yang sama. Dalam perjalanan persahabatan itu, mereka juga menemukan hobi yang mirip, yakni menonton film. Jika Bas hanya menonton film di sela waktu luang saat ia tak sibuk dengan latihannya sebagai atlet lari , maka kegandrungan Math terhadap film sudah berubah m...