Loading...
Logo TinLit
Read Story - Simfoni Rindu Zindy
MENU
About Us  

“Ini beneran uang hasil live kemarin, Bang?” Zindy takjub saat melihat lembaran uang pecahan seratus ribuan yang baru saja diambil Kalib. Zindy menitipkan pengambilan uang ke rekening Kalib. 

“Iya, bener. Masak aku bohong. Ini ada sekitar lima tiga ratus ribu dari hasil live. Hasil dari affiliate dan gift kemarin.” Kalib menyerahkan uang itu kepada Zindy. 

“Bu, Zindy gajian dari Toktok!” Zindy memeluk ibunya yang baru saja pulang dari tempat kerja.

“Syukurlah. Jika apa yang kamu usahakan membuahkan hasil. Ibu ikut senang. Semoga usahamu makin berkembang ya!” Ibu memberikan pelukan hangat. Rasa lelahnya seolah hilang melihat usaha putrinya membuahkan hasil. “Ibu ada sesuatu buat kamu!” Tangan Ibu menyerahkan sebuah kotak yang sedikit lusuh. 

“Wah, handphone baru?” Mata Zindy berbinar saat menerimanya. 

“Nggak baru tapi masih layak pakai. Mungkin udah dua sampai tiga tahun dipakai. Tapi katanya dulu termasuk seri flagship. Atasan Ibu tahu, Ibu nggak bawa handphone karena dipake buat kamu live. Katanya videomu yang jualan di sekolah masuk ke berandanya. Dia juga sempat liat live kamu yang pake pita fragile itu. Meski bekas tapi masih layak pakai. Kameranya lebih jernih daripada handphone-mu yang lama. Ini rezeki dari Tuhan. Bersyukur dan manfaatkan dengan baik ya!” Ibu berkaca-kaca saat melihat Zindy. 

“Makasih, Bu. Ini masih bagus banget.” Zindy menatap smartphone itu. Meski second tapi jauh lebih mulus daripada smartphone-nya yang sudah retak layarnya. 

“Ibu masuk dulu ya.” Ibu berlalu pergi. 

“Bang, handphone-nya masih bagus banget. Cuma kotor dikit softcase-nya tapi kameranya  bagus banget.” Zindy menunjukkan smartphone itu. 

“Tuhan punya cara untuk menolong hamba-Nya. Semesta punya cara untuk menolong mereka yang mau berusaha mengubah nasib.” Kalib ikut terharu. 

“Bang, kamu juga ambil nggak papa. Ehm, aku nggak enak meminjam tripod dan lighting terus. Ambil aja, Bang….” Zindy tak berani menatap Kalib. Dia kembali meletakkan uang itu di atas meja. 

“Kita senasib. Aku juga udah ditolong keluargamu. Nggak usah. Buat kamu aja semua. Jangan sungkan gitu. Nanti aku marah, lho!” Ancam Kalib. Dia pura-pura cemberut. 

“Jangan marah, Bang. Iya, iya. Makasih udah membantuku sampai ke tahap ini. Aku bisa melunasi SPP-ku sedikit demi sedikit.” Tangan Zindy mengambil uang itu. 

“Eh, udah makin sore. Mau live kayak biasanya nggak? Apa nanti malam?” Kalib mengingatkan. 

“Oh, iya. Ayo, Bang. Bantu aku live lagi. Mumpung weekend.” Zindy bersemangat dia mengambil bando fragile merah yang saat ini jadi ciri khasnya. “Hari ini pengen ditambah jedai. Sebuah jedai besar warna merah berbentuk bunga dengan lima kelopak ditambahkan untuk menjepit bando itu agar tidak bergeser. 

“Kamu setting handphone barumu dulu aja. Masukin sim card sama akun-akunmu. Aku bantu setting tripod dan kamera.” Kalib mulai melakukan pengaturannya. 

“Wah, ini rezeki. Second tapi masih bagus. Memori 6/128 GB. Benar-benar rejeki. Kameranya bening seperti kaca.” Seulas senyum terbingkai di wajah Zindy. 

“Kayak kaca di lautan lepas nggak?” Goda Kalib. 

“Ih, aku malu tahu! Itu asal bunyi. Hari ini mau review sunscreen dari brand lokal.” Tangan Zindy memegang paket yang berisi skincare itu. 

“Kamera, lighting dan tripod sudah siap. Bisa segera mulai.” Tangan Kalib memastikan angle yang pas. “Oke,siap ya. Action!”

“Aku mau live bukan main film.” Sahut Zindy spontan. “Wah, ada yang mulai bergabung di live. Halo Gaes, Kakak-kakak. Welcome to Zinvlog Live. Hari ini aku mau unboxing sekaligus review produk sunscreen dari salah satu brand lokal.” 

Komentar mulai bermunculan. 
@pacarnyahaje29: keunggulan sunscreen-nya apa kak? 
@akucantik255_ : aku penasaran kalo yang mereview Kak Zin

“Aku mulai unboxing dulu ya.” Tangannya mulai membuka box itu dengan hati-hati. “Kali ini pita fragile-nua warna ungu, Gaes. Baru kali ini aku liat warna ungu tua.” Box itu mulai terbuka. Nampak dua buah sunscreen warna ungu lilac kemasan tube. “Cantik banget packaging-nya warna lilac.” Produk itu diperlihatkan ke arah kamera. “Mengandung SPF 50. Sudah bisa melembabkan sekaligus. Wah, bagus ini. Ini produk bagus, Gaes. SPF 50+++. Cocok buat orang kayak aku yang suka jualan di luar ruangan. Teksturnya bagus, Gaes. No white cast di wajah.”

“Kak,white cast itu apa?” Kalib membacakan komentar.

White cast itu tidak meninggalkan noda putih. Dijamin kalo pake ini kulit terlindungi menangkal dan hempas semua ultra violet. Seperti baju zirah kesatria berperang di medan hijau.” Celetuk Zindy spontan. “Menangkal semua hujatan ultra violet, membuat kulit terjaga.”

Komentar bermunculan.
@hatikokoh_897 : liat live kakak ini selalu kocak
@gigiku24_: berperang di medan hijau? Mungkin maksudnya padang rumput. Lucu banget kakak ini
@selalucaca567: mau check out biar kulitku bisa menangkal hujatan ultra violet. 

“Lucu banget, kamu, Zin.” Celetuk Kalib. 

“Iya, Gaes. Jangan lupa di-check out ya. Biar menghempas hujatan sinar ultra violet. Sudah dimasukkan link-nya di keranjang kuning.” 

Ada satu komentar yang membuat Zindy merasa berdebar. Akun dari @leonhardituleon. 
@leonhardituleon: nona wirausahawan muda makin jago live-nya. 

“Nona Wirausahawan Muda?” Zindy termenung membaca komentar itu. Dia langsung teringat satu sosok. Hanya Leon yang memanggil dengan sebutan itu. 

“Oh,Leon kamu menonton live-ku ya. Selamat bergabung!” Sapa Zindy. 

“Leon? Siapa itu?” Kedua alis Kalib terangkat. 

“Ah, temen kenalanku, Gaes. Ada yang nonton. Aku sapa dulu, hehehe.” Zindy berimprovisasi.

Komentar masuk
@nonasakura456 : nona Wirausahawan Muda? Itu panggilan yang manis.
@ maniscute436: leon? Dari namanya aja udah cakep
@hatiperi876 : pasti orangnya ganteng

“Astaga! Leon kamu ngasih gift?” Zindy kaget. Nampak di layar smartphone itu ada gift berupa senjata uang. Senjata iti menembakkan lembaran uang. “Ah. Makasih. Makasih.” 

@leonhardituleon: semangat nona wirausahawan muda. Aku siap borong juga daganganmu lagi

“Makasih Leon. Aduh, ngasih gift lagi.” Zindy panik. Nampak gambar beruang cokelat memegang hati warna merah di layar smartphone itu. 

@leonhardituleon: biar kamu makin semangat live-nya,hehehe. 

“Iya, ini aku semangat kok. Semangat berapi-api seperti bara mesin roket.” Celetuk Zindy. 

Aku punya saingan ya? Apa yang kupikirkan. 

“Bang, Bang….” Panggil Zindy memecah lamunan Kalib.

“Eh, iya? Ada apa?”

“Kameranya miring. Kayaknya tripodnya perlu dibenahi.” Zindy mengingatkan Kalib. 

“Ah, maaf.” Kalib mulai merapikan tripod itu. 

Live Zindy berjalan cukup lancar selama dua jam. “Makasih Gaes,makasih Kakak-kakak yang udah check out dan kasih gift. Semoga sehat selalu. Zindy pamit dulu ya.” Dia melambaikan tangan ke arah kamera. 

“Leon itu siapa?” Kalib penasaran. Dia bertanya sambil menggulung kabel ring light.

“Dia temen seangkatanku. Kapten tim basket. Kepalaku pernah nggak sengaja ditimpuk bola basket waktu jualan. Suka borong dagangan juga. Aku nggak nyangka dia hari ini gabung live dan ngasih gift.” Zindy tersenyum melihat rekaman live itu. 

“Kalian dekat?” Celetuk Kalib. 

“Hah? Maksudnya?” Zindy bingung. 

“Ah, nggak papa. Maksudku. Apa rumahnya dekat sini?” Kalib mengalihkan pembicaraan. 

“Oh nggak. Rumahnya jauh. Aku nggak tahu sih.” Zindy merapikan produk sampel yang dia miliki ke dalam kardus.

“Keren juga ya. Kapten basket sekolah nonton live kamu.” 

“Hehehe, nggak tahu. Mungkin kebetulan aja. Makasih, Bang. Buat bantuan hari ini.” 

“Ehm. Sama-sama.” Sahut Kalib datar.

Ini cuma perasaanku,atau emang Abang Kalib kayak nggak nyaman? Mungkin dia lelah

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear Diary
678      459     1     
Short Story
Barangkali jika siang itu aku tidak membongkar isi lemariku yang penuh buku dan tumpukan berkas berdebu, aku tidak akan pernah menemukan buku itu. Dan perjalanan kembali ke masa lalu ini tidak akan pernah terjadi. Dear diary, Aku, Tara Aulia Maharani umur 25 tahun, bersedia melakukan perjalanan lintas waktu ini.
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
15372      2278     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...
Menanti Kepulangan
111      104     1     
Fantasy
Mori selalu bertanya-tanya, kapan tiba giliran ia pulang ke bulan. Ibu dan ayahnya sudah lebih dulu pulang. Sang Nenek bilang, suatu hari ia dan Nenek pasti akan kembali ke bulan. Mereka semua akan berkumpul dan berbahagia bersama di sana. Namun, suatu hari, Mori tanpa sengaja bertemu peri kunang-kunang di sebuah taman kota. Sang peri pun memberitahu Mori cara menuju bulan dengan mudah. Tentu ada...
Palette
6878      2613     6     
Romance
Naga baru saja ditolak untuk kedua kalinya oleh Mbak Kasir minimarket dekat rumahnya, Dara. Di saat dia masih berusaha menata hati, sebelum mengejar Dara lagi, Naga justru mendapat kejutan. Pagi-pagi, saat baru bangun, dia malah bertemu Dara di rumahnya. Lebih mengejutkan lagi, gadis itu akan tinggal di sana bersamanya, mulai sekarang!
Nobody is perfect
14522      2712     7     
Romance
Pada suatu hari Seekor kelinci berlari pergi ingin mencari Pangerannya. Ia tersesat, sampai akhirnya ditolong Si Rubah. Si Rubah menerima si kelinci tinggal di rumahnya dan penghuni lainnya. Si Monyet yang begitu ramah dan perhatiaan dengan si Kelinci. Lalu Si Singa yang perfeksionis, mengatur semua penghuni rumah termasuk penghuni baru, Si Kelinci. Si Rubah yang tidak bisa di tebak jalan pikira...
Too Sassy For You
1628      750     4     
Fantasy
Sebuah kejadian di pub membuat Nabila ditarik ke masa depan dan terlibat skandal sengan artis yang sedang berada pada puncak kariernya. Sebenarnya apa alasan yang membuat Adilla ditarik ke masa depan? Apakah semua ini berhubungan dengan kematian ayahnya?
The Sunset is Beautiful Isn't It?
2422      802     11     
Romance
Anindya: Jangan menyukai bunga yang sudah layu. Dia tidak akan tumbuh saat kamu rawat dan bawa pulang. Angkasa: Sayangnya saya suka bunga layu, meski bunga itu kering saya akan menjaganya. —//— Tau google maps? Dia menunjukkan banyak jalan alternatif untuk sampai ke tujuan. Kadang kita diarahkan pada jalan kecil tak ramai penduduk karena itu lebih cepat...
Cute Monster
731      429     5     
Short Story
Kang In, pria tampan yang terlihat sangat normal ini sebenarnya adalah monster yang selalu memohon makanan dari Park Im zii, pekerja paruh waktu di minimarket yang selalu sepi pengunjung. Zii yang sudah mencoba berbagai cara menyingkirkan Kang In namun selalu gagal. "Apa aku harus terbiasa hidup dengan monster ini ?"
Chrisola
1269      763     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
My Noona
6308      1593     2     
Romance
Ini bukan cinta segitiga atau bahkan segi empat. Ini adalah garis linear. Kina memendam perasaan pada Gio, sahabat masa kecilnya. Sayangnya, Gio tergila-gila pada Freya, tetangga apartemennya yang 5 tahun lebih tua. Freya sendiri tak bisa melepaskan dirinya dari Brandon, pengacara mapan yang sudah 7 tahun dia pacariwalaupun Brandon sebenarnya tidak pernah menganggap Freya lebih dari kucing peliha...