Loading...
Logo TinLit
Read Story - No Life, No Love
MENU
About Us  

“Tidak mengenalmu adalah cara terbaik untuk bertemu denganmu kembali.”

***

Liburan singkat yang kemarin dilakukan oleh Erilya di kota dia menuntut ilmu telah berakhir. Dia kembali ke kampung halamannya untuk melanjutkan proses pendaftarannya. Sesekali dia berjalan-jalan ke pusat kota untuk mencari suasana segar atau membeli makanan dan minuman. Kali ini dia membeli point coffe yang berasa matcha untuk menyegarkan pikirannya. Mengurus berkas-berkas dalam bahasa Inggris sangat menguras energi dan pikirannya.

Saat mengantri dia tidak sengaja bersinggungan dengan seseorang. Erilya menoleh ke sisi kanannya. Jantungnya berdegup dengan kencang. Perempuan itu menunduk sebentar untuk meminta maaf dan baru memperlihatkan wajahnya kepada Erilya. Mereka berdua sama-sama terkejut. Erilya lalu melihat ke arah bayi yang ada di gendongan perempuan itu. Ada perasaan senang ketika melihat bayi itu.

Bayi yang ada digendongan sang perempuan terlihat sehat dan gemuk. Pipinya sangat lucu hingga membuat Erilya menahan tangannya untuk tidak berekspresi berlebihan. Dia senang bahwa anak yang dulu hampir keguguran itu selamat dan sekarang Erilya bisa melihatnya secara langsung. Dia sejenak merasa bersalah karena bayi itu hampir tidak hadir di dunia karena kesalahannya. Betapa menyakitkannya jika hal itu benar-benar terjadi. Tentu dia tidak akan memafaatkan dirinya sendiri. jika dipikir-pikir memang tidak hanya dirinya yang memiliki kenangan buruk. Mantan sahabat-sahabatnya yang lain juga pasti memiliki kenangan yang sama.

Erilya tersenyum kepada perempuan itu dan mengatakan, “Tidak apa-apa”. Melihat keduanya masih hidup Erilya bisa merasa tenang.

Erilya kembali berbalik ke antrean. Matanya berusaha fokus meskipun pikirannya masih memikirkan perempuan itu. Erilya bisa merasakan jika perempuan itu masih berada di belakangnya dan menatap dirinya.

Benar tebakan Erilya. Buktinya sekarang perempuan itu berbicara kepadanya lagi. “Permisi, Kak.” Erilya menoleh ke perempuan pembawa bayi. “Apa kakak kenal dengan saya?”

Erilya menahan napas mendengar pertanyaan itu. Beruntungnya dia bisa menciptakan ketenangan yang palsu. Erilya menaikkan matanya seolah sedang mencari ingatannya. “Sepertinya tidak. Kita baru bertemu kali ini.” Erilya tersenyum kaku. “Mungkin kakak pernah bertemu dengan saya. Oh maaf kak, saya pesan minuman dulu.”

Erilya kembali maju ke depan ketika antrean di depannya sudah selesai. Dia memesan point coffe yang tadi dia inginkan. Dia bisa merasakan bahwa perempuan itu telah pergi. “Maaf ya, Ra. Ada baiknya kita tidak saling mengenal lagi daripada harus saling mengingat rasa sakit yang terjadi kemarin-kemarin. Ada baiknya memang semua berakhir begini saja.”

Dia tidak ingin selamanya mereka mengingat kenangan menyedihkan itu. Lebih baik semuanya berakhir dan menutup kisah yang sudah berlalu. Semuanya sudah terlanjur berjalan seperti ini. Saling memisahkan diri dan tidak bertemu kembali. Maka, Erilya berharap ke depannya mereka akan seperti orang yang tidak saling mengenal. Dia bersyukur pernah koma sehingga ketika berpura-pura kehilangan ingatan tidak akan dicurigai. Pilihan ini salah tapi untuk menjaga hidupnya dia akan melakukan yang terbaik untuk dirinya sendiri.

Bertemu kembali memang menyenangkan tetapi tidak mengenal kembali adalah pilihan yang paling sesuai. Kisah itu telah selesai dan yang tersisa hanya kenangan rasa sakit yang pernah terjadi. Sekalipun Erilya selalu berpikir semua baik-baik saja, tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Dia tidak pernah baik-baik saja jika harus mengingat semua kejadian satu tahun lalu. Rasa sakit yang mereka tinggalkan cukup membekas dalam dirinya. Begitu juga mereka, rasa sakit itu akan selalu teringat dalam ingatan mereka juga. Dia memang berusaha untuk berbaik hati masih mencari tahu keadaan mereka, membantu Xiandra juga untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi untuk bertemu dan memulai kembali persahabatan mereka sepertinya tidak bisa.

Erilya akan memulai kembali hidupnya nanti ketika berada di luar negeri. Dia rasa Indonesia dengan segala kelakuan ajaib pemerintahnya sudah cukup untuk membuat dirinya bertahan sampai saat ini. Kali ini dia bersyukur bisa meninggalkan negara ini dengan tenang. Dahulu mungkin dia masih memikirkan bagaimana nasib persahabatannya, tetapi tidak lagi. Dia sudah tidak memiliki beban. Dia punya keluarga yang saling memahami satu sama lain. Dia pasti akan memberikan yang terbaik untuk mereka. Keluarga sudah cukup untuknya saat ini.

***

Segala urusan telah selesai dan Erilya tinggal menunggu pengumuman satu bulan yang akan datang. Dia lalu kembali menulis di web seperti biasa. Cerita-cerita anak SMA dengan segala kelakuan absurdnya Erilya tuangkan. Dia tiba-tiba ingin mencoba menulis kisah komedi meskipun novelnya yang sedang dalam tahap pembuatan juga menceritakan tentang kisah cinta sepihak. Dua hal itu saling bertolak belakang tapi Erilya menikmatinya.

Sesekali Erilya juga melakukan riset kecil-kecilan tentang materi dari jurusan yang dia ambil. Dia membaca jurnal dan membuat essai. Beberapa kali dia mengirimkannya kepada platform berita yang pernah bekerja sama dengan dirinya. Tulisan itu memberikan pandangan lain dari sebuah kehidupan sosial. Erilya menyadari bahwa hal yang paling dia sukai adalah belajar. Meskipun selama ini dia tidak pernah benar-benar niat dalam belajar, tetapi belajar menjadi zona nyamannya.

Ketika sedang memikirkan sesuatu, dia berpikir secara runut dan sering mencari jawaban dari pikiran tersebut. Beberapa kali dia melakukan riset kecil-kecilan bahkan untuk membuat pembahasan tidak penting di akun Instagramnya. Beruntungnya mama dan papanya memang lebih suka dirinya untuk melanjutkan pendidikan sehingga dia bisa merasakan nikmatnya belajar kembali.

Jika dahulu dia pernah sengaja masuk ke gereja untuk mencari keberadaan Tuhan, saat ini dia tahu kalau Tuhan memang tidak perlu dicari. Kita hanya perlu percaya bahwa keberadaannya ada di mana-mana. Dia ada di agamamu, ada di agamaku, dan ada di agama mereka. Sudah cukup bagi Erilya untuk mengacaukan keimanannya sendiri. Dia akan menerima segala takdir yang ditujukan untuk dirinya. Toh tidak ada agama yang akan menjamin penganut tersebut langsung mendapatkan pekerjaan setelah menyelesaikan masa studinya. Semua takdir hidup manusia memang sudah ada dan manusia hanya tinggal menjalaninya.

Sekarang Erilya berusaha untuk menerima takdirnya yang rumit. Toh memang tidak ada orang yang akan mengetahui seberapa baik takdir yang sedang dijalani orang tersebut, atau seberapa buruk takdir yang dijalani orang itu. Semua kembali kepada masing-masing manusia ketika memahami takdir yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa. Bisa jadi takdir baik dalam segi ekonomi, pekerjaan, tapi tidak dalam segi mental. Bisa jadi memiliki keluarga yang kekurangan tapi mental bahagia dan tanpa ada tekanan. Semua bisa terjadi karena memang itulah indahnya takdir kehidupan, bermacam-macam cerita dan rasa.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Negaraku Hancur, Hatiku Pecah, Tapi Aku Masih Bisa Memasak Nasi Goreng
2530      1089     1     
Romance
Ketika Arya menginjakkan kaki di Tokyo, niat awalnya hanya melarikan diri sebentar dari kehidupannya di Indonesia. Ia tak menyangka pelariannya berubah jadi pengasingan permanen. Sendirian, lapar, dan nyaris ilegal. Hidupnya berubah saat ia bertemu Sakura, gadis pendiam di taman bunga yang ternyata menyimpan luka dan mimpi yang tak kalah rumit. Dalam bahasa yang tak sepenuhnya mereka kuasai, k...
Je te Vois
2311      1294     0     
Romance
Dow dan Oi sudah berteman sejak mereka dalam kandunganklaim kedua Mom. Jadi tidak mengherankan kalau Oi memutuskan ikut mengadopsi anjing, Teri, yang merupakan teman baik anjing adopsi Dow, Sans. Bukan hanya perihal anjing, dalam segala hal keduanya hampir selalu sama. Mungkin satu-satunya yang berbeda adalah perihal cita-cita dan hobi. Dow menari sejak usia 8 tahun, tapi bercita-cita menjadi ...
JUST RIGHT
224      194     0     
Romance
"Eh, itu mamah bapak ada di rumah, ada gue di sini, Rano juga nggak kemana-mana. Coba lo... jelasin ke gue satu alasan aja, kenapa lo nggak pernah mau cerita ke seenggaknya salah satu dari kita? Nggak, nggak, bukan tentang mbak di KRL yang nyanggul rambutnya pakai sumpit, atau anak kecil yang lututnya diplester gambar Labubu... tapi cerita tentang lo." Raden bilang gue itu kayak kupu-kupu, p...
Loveless
16190      6746     615     
Inspirational
Menjadi anak pertama bukanlah pilihan. Namun, menjadi tulang punggung keluarga merupakan sebuah keharusan. Itulah yang terjadi pada Reinanda Wisnu Dhananjaya. Dia harus bertanggung jawab atas ibu dan adiknya setelah sang ayah tiada. Wisnu tidak hanya dituntut untuk menjadi laki-laki dewasa, tetapi anak yang selalu mengalah, dan kakak yang wajib mengikuti semua keinginan adiknya. Pada awalnya, ...
Kaca yang Berdebu
249      198     1     
Inspirational
Reiji terlalu sibuk menyenangkan semua orang, sampai lupa caranya menjadi diri sendiri. Dirinya perlahan memudar, seperti bayangan samar di kaca berdebu; tak pernah benar-benar terlihat, tertutup lapisan harapan orang lain dan ketakutannya sendiri. Hingga suatu hari, seseorang datang, tak seperti siapa pun yang pernah ia temui. Meera, dengan segala ketidaksempurnaannya, berjalan tegak. Ia ta...
Warisan Tak Ternilai
1015      496     0     
Humor
Seorang wanita masih perawan, berusia seperempat abad yang selalu merasa aneh dengan tangan dan kakinya karena kerap kali memecahkan piring dan gelas di rumah. Saat dia merenung, tiba-tiba teringat bahwa di dalam lingkungan kerja anggota tubuhnya bisa berbuat bijak. Apakah ini sebuah kutukan?
Nemeea Finch dan Misteri Hutan Annora
677      486     0     
Fantasy
Nemeea Finch seorang huma penyembuh, hidup sederhana mengelola toko ramuan penyembuh bersama adik kandungnya Pafeta Finch di dalam lingkungan negeri Stredelon pasca invasi negeri Obedient. Peraturan pajak yang mencekik, membuat huma penyembuh harus menyerahkan anggota keluarga sebagai jaminan! Nemeea Finch bersedia menjadi jaminan desanya. Akan tetapi, Pafeta dengan keinginannya sendiri mencari I...
No Longer the Same
1089      793     1     
True Story
Sejak ibunya pergi, dunia Hafa terasa runtuh pelan-pelan. Rumah yang dulu hangat dan penuh tawa kini hanya menyisakan gema langkah yang dingin. Ayah tirinya membawa perempuan lain ke dalam rumah, seolah menghapus jejak kenangan yang pernah hidup bersama ibunya yang wafat karena kanker. Kakak dan abang yang dulu ia andalkan kini sibuk dengan urusan mereka sendiri, dan ayah kandungnya terlalu jauh ...
Kelana
1743      1121     0     
Romance
Hidup adalah perjalanan tanpa peta yang pasti, di mana setiap langkah membawa kita menuju tujuan yang tak terduga. Novel ini tidak hanya menjadi cerita tentang perjalanan, tetapi juga pengingat bahwa terbang menuju sesuatu yang kita yakini membutuhkan keberanian dengan meninggalkan zona nyaman, menerima ketidaksempurnaan, dan merangkul kebebasan untuk menjadi diri sendiri. Selam...
Arsya (Proses Refisi)
2682      1307     1     
Mystery
"Aku adalah buku dengan halaman yang hilang. Cerita yang tercerai. Dan ironisnya, aku lebih paham dunia ini daripada diriku sendiri." Arsya bangun di rumah sakit tanpa ingatanhanya mimpi tentang seorang wanita yang memanggilnya "Anakku" dan pesan samar untuk mencari kakeknya. Tapi anehnya, ia bisa mendengar isi kepala semua orang termasuk suara yang ingin menghabisinya. Dunia orang dewasa t...