Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sebelah Hati
MENU
About Us  

“Jadi? Dia udah balik?” Lusi duduk didepanku, menyodorkan orange juice pesananku.

“Iya, baru beberapa hari datang.”

“Terus?”

“Hm?” Aku menatap Lusi. Yang ditatap menatapku ingin tahu.

“Gimana? Rasanya?”

Lima tahun lalu aku berterus terang pada Lusi soal perasaanku yang selalu sebelah tangan ini. Tapi kini, saat melihatnya kembali. Entah apa perasaan itu masih ada.

Aku hanya mengangkat bahu. “Entahlah. Dia sedikit berbeda.”

Lusi tampak gusar, “Berbeda gimana? Dia masih nyapa kan? Masih ngobrol kan?”

“Kukira raut lelahnya karena kecapean aja. Ternyata dia banyak masalah. Itu kata Kak Redho.”

“Masalah?”

“Iya, masalah keluarga dan pacarnya.”

“Dia punya pacar? Katamu dia selalu jomblo.”

“Iya, aku pun shock mendengarnya, Lus.” Aku menutup wajahku, frustasi juga mendengar semua cerita Kak Redho tadi.

“Apa? Apa yang bikin shock?”

 

~~

 

“Dia lagi banyak masalah, Nay. Kasian sekali.” Kak Redho tampak menerawang. “Banyak masalah di UK. Belum lagi masalah keluarganya. Dia bersitegang sama Papanya. Bikin Mamanya anfal di RS. Adiknya make.”

“Adik? Maksudnya Luna?” Aku ingat sekali dewi kecantikan kampus kami dulu.

“Iya, adiknya cuma satu, Nay. Lagi mulai rehab di Bogor, katanya. Belum lagi keluarga pacarnya nuduh menghamili.”

“Pa, pacar?” Ini baru berita paling baru.

“Iya, namanya Bella, dulu teman kantor Praja. Kakak tahu sih, dia memang player. Dia selingkuh dibelakang Praja. Selama Praja di UK, Kakak tahu dia sering jalan sama beda cowo. Kakak diam bukan karena tak kasian pada Praja. Tapi Kakak tahu, Praja pun banyak masalah di UK.” Kak Redho menghela nafas. “Dan beginilah, pulang-pulang, malah dituduh keluarga Bella. Padahal mereka lama engga ketemu. Dan gila namanya. Gimana caranya menghamili coba?”

Ya Tuhan… semoga Praja kuat…

“Itu mah triknya aja kali, Mas. Cewe begitu mah engga pantes buat Praja.“ Mbak Rika ikut duduk dengan kami. Mengelus perut buncit enam bulannya. Menyodorkan air es untuk Kak Redho.  

“Mungkin kalau dia engga malu, Kakak udah suruh dia nangis, Nay. Tapi dia gengsi.” Yah, cowo nangis memang aneh. Tapi tak ada salahnya menangis saat benar-benar jatuh.

 

~~

 

Lusi terdiam. Speechless.

Tau kan sekarang kenapa tampangku mirip orang kena sawan? Karena terlalu shock.

“Ya ampun, cobaan datang bertubi-tubi sekali ya, Nay.” Lusi mengurut dada. Padahal itu cobaan Praja.

“Iya, Lus. Aku engga tahu mau bilang apa. Mau menghibur pun, apalah aku ini.”

“Jadi, Praja lagi urus orangtuanya sekarang?”

“Sepertinya begitu. Mamanya yang terutama. Lagi pengobatan kanker pankreas stadium dua.” Aku pernah beberapa kali bertemu Tante Lily. Senyumnya sehangat senyum Praja. Tiba-tiba aku merindukannya.

 

Kanaya          : Kak, dimana tante Lily dirawat?

Kak Redho   : RS Sehati, Ruang Bougenville 3

 

Aku bangkit. “Aku harus pergi, Lus. Doakan aku.”

“Minum dulu Orange juice mu,”

 

~~

 

Praja mengangsurkan kopi dalam kertas padaku. Ekspresinya tak dapat kubaca.

“Terima kasih sudah datang, Mama tampak sangat senang.” Ia berusaha tersenyum.

Ya, aku benar-benar bisa melihat wajah berseri Tante Lily tadi. Apalagi aku membelikan bunga lily kesukaannya. Tak henti memandangi bunga itu, saat kuganti di pot kecil. Kutempatkan disamping kiri ranjangnya. Nakas tinggi samping jendela. Hingga Tante Lily bisa melihat dengan leluasa, sambil memandang keluar jendela. 

“Sama-sama, Kak. Hmm, maafkan aku engga tahu Tante dirawat. Bahkan tak tahu Tante Lily sakit selama ini.” Aku menyesali tak pernah berusaha main ke rumahnya. Karena sakit hatiku pada Praja.

“Tak apa, Aya.” Terjadi jeda lama. Kami sibuk dengan pikiran masing-masing. “Mungkin Redho sudah cerita banyak. Tapi-“

“Aku sama sekali engga kasian dengan Kak Praja!”

Mata Praja melebar.

“Dengar, Kak. Aku hanya simpati dengan apa yang terjadi dengan Kakak. Aku tak sangka, ini yang terjadi padamu. Aku… aku… “ entah darimana datangnya air mata ini. Kenapa datang diwaktu tak tepat?

Aku merasakan lengan Kak Praja melingkari bahuku.

“Ma, maaf, aku.. “

“Shhh sshhhh sudah, Aya, “ bisiknya di telingaku.

Bukannya berhenti, tangisku makin menjadi.

Praja bergeser kearahku, menempelkan dadanya dibahuku. Hawa hangatnya terasa sekali. Untung selasar ruang VIP ini sepi. Aku tak harus malu dilihat orang.

“Sudah, Aya. Jangan menangis lagi.”

Entahlah, rasanya berat sekali, seperti aku membayangkan bagaimana menjadi Praja. Seperti apa hatinya terhimpit.

Apa aku masih menyukainya?

 

~~

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Penantian Panjang Gadis Gila
555      418     5     
Romance
Aku kira semua akan baik-baik saja, tetapi pada kenyataannya hidupku semakin kacau. Andai dulu aku memilih bersama Papa, mungkin hidupku akan lebih baik. Bersama Mama, hidupku penuh tekanan dan aku harus merelakan masa remajaku.
Kembali ke diri kakak yang dulu
2508      1458     10     
Fantasy
Naln adalah seorang anak laki-laki yang hidup dalam penderitaan dan penolakan. Sejak kecil, ia dijauhi oleh ibunya sendiri dan penduduk desa karena sebuah retakan hitam di keningnya tanda misterius yang dianggap pertanda keburukan. Hanya sang adik, Lenard, dan sang paman yang memperlakukannya dengan kasih dan kehangatan. Ini menceritakan tentang dua saudara yang hidup di dunia penuh misteri. ...
Can You Be My D?
199      176     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
Yang Tertinggal dari Rika
4977      1878     11     
Mystery
YANG TERTINGGAL DARI RIKA Dulu, Rika tahu caranya bersuara. Ia tahu bagaimana menyampaikan isi hatinya. Tapi semuanya perlahan pudar sejak kehilangan sosok paling penting dalam hidupnya. Dalam waktu singkat, rumah yang dulu terasa hangat berubah jadi tempat yang membuatnya mengecil, diam, dan terlalu banyak mengalah. Kini, di usianya yang seharusnya menjadi masa pencarian jati diri, Rika ju...
Kacamata Monita
3909      1209     3     
Romance
Dapat kado dari Dirga bikin Monita besar kepala. Soalnya, Dirga itu cowok paling populer di sekolah, dan rival karibnya terlihat cemburu total! Namun, semua mendadak runyam karena kado itu tiba-tiba menghilang, bahkan Monita belum sempat membukanya. Karena telanjur pamer dan termakan gengsi, Monita berlagak bijaksana di depan teman dan rivalnya. Katanya, pemberian dari Dirga terlalu istimewa u...
Cinderella And The Bad Prince
3235      1893     11     
Romance
Prince merasa hidupnya tidak sebebas dulu sejak kedatangan Sindy ke rumah. Pasalnya, cewek pintar di sekolahnya itu mengemban tugas dari sang mami untuk mengawasi dan memberinya les privat. Dia yang tidak suka belajar pun cari cara agar bisa mengusir Sindy dari rumahnya. Sindy pun sama saja. Dia merasa sial luar biasa karena harus ngemong bocah bertubuh besar yang bangornya nggak ketul...
Da Capo al Fine
621      480     5     
Romance
Bagaimana jika kau bisa mengulang waktu? Maukah kau mengulangi kehidupanmu dari awal? Atau kau lebih memilih tetap pada akhir yang tragis? Meski itu berarti kematian orang yang kau sayangi? Da Capo al Fine = Dari awal sampai akhir
Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu
6227      1980     5     
Humor
Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu Buku ini adalah pelukan hangat sekaligus lelucon internal untuk semua orang yang pernah duduk di pojok kamar, nanya ke diri sendiri: Aku ini siapa, sih? atau lebih parah: Kenapa aku begini banget ya? Lewat 47 bab pendek yang renyah tapi penuh makna, buku ini mengajak kamu untuk tertawa di tengah overthinking, menghela napas saat hidup rasanya terlalu pad...
Naskah Novelku
7      4     1     
Inspirational
Ini cerita kita, penulis kecil yang nulis tanpa suara. Naskah dikirim, tanpa balasan. Postingan sepi, tanpa perhatian. Kadang bertanya, “Apakah aku cukup baik?” Aku juga pernah di sana. Hingga suatu malam, bermimpi berada di perpustakaan raksasa, dan menemukan buku berjudul: “Naskah Novelku.” Saat bangun, aku sadar: Menulis bukan soal dibaca banyak orang, Tapi soal terus berka...
Pasal 17: Tentang Kita
181      94     1     
Mystery
Kadang, yang membuat manusia kehilangan arah bukanlah lingkungan, melainkan pertanyaan yang tidak terjawab sebagai alasan bertindak. Dan fase itu dimulai saat memasuki usia remaja, fase penuh pembangkangan menuju kedewasaan. Sama seperti Lian, dalam perjalanannya ia menyadari bahwa jawaban tak selalu datang dari orang lain. Lalu apa yang membuatnya bertahan? Lian, remaja mantan narapidana....