Loading...
Logo TinLit
Read Story - VampArtis United
MENU
About Us  

Cinta Lokasi dan Cuti Berdarah-Darah

 

[Flashback: 87 Hari Lalu – Lokasi Syuting Episode 10]

 

Min-Jae sedang memantau monitor saat hujan buatan mengguyur adegan malam.

 

Shin berdiri di bawah payung, gaun megahnya mulai basah. Tapi senyumnya tak pudar.

 

“Maaf, bisa diulang sekali lagi?” tanya Min-Jae lewat handy talkie.

 

Shin menoleh ke arah kamera. “Lagi? Yang ini adegan gigit bibir, lho.”

 

“Ya, saya tahu,” jawab Min-Jae, lalu pelan menambahkan, “Tapi kamu cantik banget pas marah.”

 

Shin menahan senyum. Dia pikir itu cuma pujian profesional.

 

Hari-hari berikutnya, Min-Jae mulai muncul lebih sering di ruang ganti dengan alasan aneh—“ngecek tone lighting”, “konsultasi blocking”, bahkan “milih font judul”.

 

Shin tahu dia sedang didekati, tapi dia tak buru-buru membuka hati. Hingga hari syuting ulang scene hujan.

 

Kali ini, Shin tak bawa payung.

 

“Mana payungmu?” tanya Min-Jae.

 

Shin menatapnya lurus. “Kalau kamu niat jagain, sini, berdiri di sampingku.”

 

Mereka berdiri di bawah hujan buatan. Bukan sebagai aktor dan sutradara. Tapi sebagai dua manusia yang saling menantikan jeda.

 

“Shin,” bisik Min-Jae. “Kalau aku ngajak jadian, kamu mau?”

 

“Kalau kamu tahan digosipin media satu Korea… ayo.”

 

Dan mereka jadian. Diam-diam. Tapi bahagia.

 

**

 

[Studio, 3 Hari Setelah Perayaan 100 Hari]

 

Pintu studio terbuka.

 

“Permisi… kangen kalian, nih,” ujar suara familiar.

 

Itu Fajar. Dengan koper besar, wajah sedikit lebih tirus, tapi senyum tetap hangat.

 

“FAJAR!” teriak Jenni, setengah melompat memeluknya. “kamu ngilang ke mana aja?!”

 

Vidi ikut menepuk bahunya. “Gue pikir lo kabur karena trauma ngurus vampir.”

 

Fajar tertawa. “Justru gue cuti buat ngurus manusia… ibu dan bapak, Akhirnya mereka rujuk. Pelukan pertama mereka setelah 15 tahun… terjadi karena gue maksa mereka nonton Blood of Twilight bareng.”

Orang tua Fajar sudah bercerai bertahun-tahun. Masalahnya? Sepele tapi dramatis: ibunya membuatkan kimchi spesial untuk mantan pacarnya yang sedang dirawat di rumah sakit. Ayah Fajar, yang sensitif dan overthinking, langsung menuduhnya selingkuh spiritual lewat kubis fermentasi.

 

Perceraian pun terjadi.

 

Tapi Fajar yakin—mereka sebenarnya masih cinta. Cuma keras kepala dan gengsi seperti dua pemeran utama drama Korea episode 10.

 

Kay melongo. “Serius lo?”

 

“Serius,” kata Fajar. “Ternyata nyokap suka Shin, bokap ngefans Min-Jae. Terharu bareng. Nangis bareng. Terus... saling maaf-maafan.”

 

Jenni matanya berkaca. “kamu... manajer dan mediator keluarga ya sekarang?”

 

Fajar mengangkat dua jari. “Cuti gue mungkin selesai, tapi misi gue berhasil.”

 

**

 

Malam itu, mereka duduk berjejer di bangku panjang belakang studio.

 

Vidi memainkan lagu baru berjudul “Kita Pernah Gelap”.

 

Jenni menyeruput es krim mangga, lalu menyender ke bahu Fajar.

 

Rai dan Kay berbagi popcorn, membahas naskah spin-off baru.

 

Angin malam membawa tawa kecil, tidak ada lagi bau darah, hanya aroma teh dan harapan.

 

Dan di tengah tawa itu, satu kata muncul di hati mereka semua:

"Manusia."

 

Studio sudah pindah. Sekarang mereka punya kantor kecil di pinggiran kota, dekat taman dan kedai kopi yang buka sampai tengah malam. Ironis—dulu mereka vampir, kini mereka justru senang ngopi malam sambil jadi manusia biasa.

 

Min-Jae dan Shin sedang sibuk promo Blood of Twilight: The Lost Light.

Kay makin sibuk main drama keluarga di stasiun TV nasional.

Vidi merilis mini album berisi lagu-lagu masa vampir.

Fajar sekarang manajer dua aktor muda dan jadi motivator keluarga di TikTok.

 

Dan Rai… masih sering datang ke kantor, bahkan saat tidak ada urusan penting.

 

“Hari ini juga lembur, Rai?” tanya Jenni, sambil menyusun naskah casting baru.

 

Rai duduk di sofa, mengunyah biskuit jahe. “Bukan lembur. Aku lagi mikir, cara terbaik buat ngajak kamu... nonton film.”

 

Jenni menatapnya. “Kayak... date?”

 

Rai mengangguk pelan. “Kalau kamu nggak nyaman, kita bisa pura-pura temenan. Tapi aku udah nggak mau pura-pura sama perasaan aku, Jen.”

 

Suasana hening.

 

Jenni berdiri, lalu berjalan ke arah kulkas kecil di pojok ruangan. Mengambil dua es krim.

 

“Kalau aku jawab iya, kamu janji nggak akan berubah kayak cowok-cowok di FTV?” katanya sambil menyodorkan satu es krim ke Rai.

 

“aku bahkan nggak punya budget buat berubah,” jawab Rai, menerima es krim itu.

 

Jenni tertawa.

 

Mereka duduk berdampingan. Tak ada lagi rahasia, tak ada lagi darah, tak ada lagi malam-malam gelap. Hanya dua orang mantan vampir yang pernah kehilangan arah, dan sekarang menemukan satu sama lain.

 

Rai menatap langit malam lewat jendela kaca.

 

“Gue pikir... kehilangan kekuatan itu akhir dari segalanya.”

 

Jenni menyandarkan kepala ke bahunya Rai.

 

“Ternyata... itu awal buat segalanya.”

 

Dan di luar jendela, bulan bersinar lembut. Tidak mengingatkan mereka pada masa lalu, tapi memberi cahaya untuk langkah berikutnya.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A.P.I (A Perfect Imaginer)
196      166     1     
Fantasy
Seorang pelajar biasa dan pemalas, Robert, diharuskan melakukan petualangan diluar nalarnya ketika seseorang datang ke kamarnya dan mengatakan dia adalah penduduk Dunia Antarklan yang menjemput Robert untuk kembali ke dunia asli Robert. Misi penjemputan ini bersamaan dengan rencana Si Jubah Hitam, sang penguasa Klan Kegelapan, yang akan mencuri sebuah bongkahan dari Klan Api.
Psikiater-psikiater di Dunia Skizofrenia
2466      1283     0     
Inspirational
Sejak tahun 1998, Bianglala didiagnosa skizofrenia. Saat itu terjadi pada awal ia masuk kuliah. Akibatnya, ia harus minum obat setiap hari yang sering membuatnya mengantuk walaupun tak jarang, ia membuang obat-obatan itu dengan cara-cara yang kreatif. Karena obat-obatan yang tidak diminum, ia sempat beberapa kali masuk RSJ. Di tengah perjuangan Bianglala bergulat dengan skizofrenia, ia berhas...
Resonantia
705      505     0     
Horror
Empat anak yang ‘terbuang’ dalam masyarakat di sekolah ini disatukan dalam satu kamar. Keempatnya memiliki masalah mereka masing-masing yang membuat mereka tersisih dan diabaikan. Di dalam kamar itu, keempatnya saling berbagi pengalaman satu sama lain, mencoba untuk memahami makna hidup, hingga mereka menemukan apa yang mereka cari. Taka, sang anak indigo yang hidupnya hanya dipenuhi dengan ...
Game of Dream
1499      831     4     
Science Fiction
Reina membuat sebuah permainan yang akhirnya dijual secara publik oleh perusahaannya. permainan itupun laku di pasaran sehingga dibuatlah sebuah turnamen besar dengan ratusan player yang ikut di dalamnya. Namun, sesuatu terjadi ketika turnamen itu berlangsung...
Diary of Rana
319      268     1     
Fan Fiction
“Broken home isn’t broken kids.” Kalimat itulah yang akhirnya mengubah hidup Nara, seorang remaja SMA yang tumbuh di tengah kehancuran rumah tangga orang tuanya. Tiap malam, ia harus mendengar teriakan dan pecahan benda-benda di dalam rumah yang dulu terasa hangat. Tak ada tempat aman selain sebuah buku diary yang ia jadikan tempat untuk melarikan segala rasa: kecewa, takut, marah. Hidu...
Invisible Girl
1272      658     1     
Fan Fiction
Cerita ini terbagi menjadi 3 part yang saling berkaitan. Selamat Membaca :)
Negaraku Hancur, Hatiku Pecah, Tapi Aku Masih Bisa Memasak Nasi Goreng
1888      820     1     
Romance
Ketika Arya menginjakkan kaki di Tokyo, niat awalnya hanya melarikan diri sebentar dari kehidupannya di Indonesia. Ia tak menyangka pelariannya berubah jadi pengasingan permanen. Sendirian, lapar, dan nyaris ilegal. Hidupnya berubah saat ia bertemu Sakura, gadis pendiam di taman bunga yang ternyata menyimpan luka dan mimpi yang tak kalah rumit. Dalam bahasa yang tak sepenuhnya mereka kuasai, k...
Finding the Star
2015      1298     9     
Inspirational
"Kamu sangat berharga. Kamu istimewa. Hanya saja, mungkin kamu belum menyadarinya." --- Nilam tak pernah bisa menolak permintaan orang lain, apalagi yang butuh bantuan. Ia percaya kalau hidupnya akan tenang jika menuruti semua orang dan tak membuat orang lain marah. Namun, untuk pertama kali, ia ingin menolak ajakan Naura, sahabatnya, untuk ikut OSIS. Ia terlalu malu dan tak bisa bergaul ...
Sebelah Hati
2096      1071     0     
Romance
Sudah bertahun-tahun Kanaya memendam perasaan pada Praja. Sejak masih berseragam biru-putih, hingga kini, yah sudah terlalu lama berkubang dengan penantian yang tak tentu. Kini saat Praja tiba-tiba muncul, membutuhkan bantuan Kanaya, akankah Kanaya kembali membuka hatinya yang sudah babak belur oleh perasaan bertepuk sebelah tangannya pada Praja?
Senja di Balik Jendela Berembun
49      43     0     
Inspirational
Senja di Balik Jendela Berembun Mentari merayap perlahan di balik awan kelabu, meninggalkan jejak jingga yang memudar di cakrawala. Hujan turun rintik-rintik sejak sore, membasahi kaca jendela kamar yang berembun. Di baliknya, Arya duduk termangu, secangkir teh chamomile di tangannya yang mulai mendingin. Usianya baru dua puluh lima, namun beban di pundaknya terasa seperti telah ...