Loading...
Logo TinLit
Read Story - Di Antara Luka dan Mimpi
MENU
About Us  

Pagi itu, udara terasa syahdu dan menyentuh hati Aira dengan lembut. Tangannya sedikit gemetar saat menarik koper menuju gerbang pondok, tapi bukan karena takut—melainkan karena haru. Ada harapan besar yang ia bawa, dan cinta yang belum sempat tumbuh, namun sudah terasa benihnya sejak langkah pertama.

 

Gerbang pondok bukan sekadar pintu masuk. Ia adalah batas antara dunia lama dan lembaran baru. Aira menatap bangunan biru tua itu dengan dada yang berdebar pelan. Bukan karena cemas, melainkan karena jiwanya tahu: inilah tempat ia akan belajar mencintai takdirnya.

 

Pondok ini bukan yang pertama untuknya. Sebelumnya, Aira sempat mencoba menetap di pondok lain di kota Bogor. Namun, lingkungan di sana kurang bersahabat dengan kesehatannya—asap pabrik disekitar membuat napasnya sesak, dan mau tidak mau ia harus berhenti ditengah jalan karena kondisi kesehatannya. Dan selama dua bulan di rumah, ia menjalani masa pemulihan. Hari-harinya diisi dengan ngaji sederhana setiap sore dan doa yang tak pernah putus setiap malam: agar ia bisa kembali melangkah di jalan yang ia impikan.

 

Dan kini, pada tanggal 10 November 2022, Aira akhirnya tiba di pondok ini—tempat barunya. Meski masuk lima bulan lebih lambat dari santri lainnya, hatinya tetap yakin dan percaya bahwa ia akan bisa mencapai tujuannya atas izin-Nya.

 

Dan pada hari itu, ketika ia kembali memutuskan untuk melangkah, ia disambut bukan dengan tatapan asing, tapi dengan tangan-tangan yang ringan membantu. Sesampai di depan asrama- barang-barangnya dibawakan oleh beberapa teman yang belum dikenalnya, namun sikap mereka sehangat keluarga. Mereka membantunya menata kasur, menyusun barang-barang, dan bahkan langsung mengajaknya berkenalan tanpa canggung. Ada kehangatan yang tulus, dan Aira, meski baru tiba, tidak merasa dirinya sebagai orang asing karena kehangatan yang mereka hadirkan.

 

Setelah semuanya rapi, mereka mengajaknya duduk dan mulai mengobrol.

 

“Sini, anti buka dulu hijabnya… kan udah di asrama,” ucap salah satu dari mereka sambil tersenyum.

 

Aira mengangguk, hatinya merasa senang.

 

 

“Nama kamu siapa?” tanya yang lain.

 

“Aku Aira.”

 

Seseorang menatapnya sejenak, dan berkata secara tiba-tiba. “Campuran ya?” dengan wajah penasaran.

 

Lalu Aira menjawab sembari tersenyum ramah. “Eh iya, aku ada sedikit campuran hehe.” 

 

 

“Masya Allah,” ucap mereka bersamaan, lalu tertawa kecil.Percakapan itu terasa ringan, tapi menyentuh.

 

Tak lama setelahnya, mereka mulai berbagi cerita. Salah satu dari mereka terlihat pendiam dan tak banyak bicara. Sikapnya tenang dan rada cuek. Aira memperhatikan dan menghargainya. Selang beberapa minggu kemudian, barulah mereka benar-benar dekat. Kedekatan yang tumbuh lambat, tapi bermakna.

Berbeda dengan satu lainnya yang langsung membuat Aira merasa akrab. Namanya adalah Anira.

 

“Eh, anti tau film ini nggak?” tanyanya tiba-tiba.

 

“Ihhhh tau banget!” jawab Aira cepat,

 

Anira mengigit bibir bawahnya sembari menahan senyum "Ahhhhhhhh akhirnyaaaa adaa yang sefrekuensi sama anaaa," gumamnya kegirangan. Dari obrolan ringan itu, Anira dan Aira akhirnya bersahabat dengan sangat baik.

 

Hari-hari awal disana terasa seperti belajar bernapas dengan cara baru. Aira mulai menyukai rutinitas yang berbeda dari rumah—lantunan adzan subuh yang membangunkan lebih lembut dari alarm, tilawah pagi yang menjadi irama harian, dan kesederhanaan dalam setiap makan bersama yang terasa lebih nikmat dari apa pun.

 

Aira mengerutkan kedua bibirnya sembari menghembuskan nafas dan berkata "Alhamdulilah, akhirnya aku bisa berada di tempat seperti ini lagi".

 

Hari itu bukan hanya awal dari kehidupan baru, tapi juga awal dari ikatan-ikatan kecil yang perlahan akan tumbuh menjadi keluarga kedua. Dan Aira tahu, langkahnya kembali ke pondok baru lagi bukan sebuah kebetulan—melainkan jawaban dari harapan yang selama ini ia perjuangkan.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Senja di Balik Jendela Berembun
68      59     0     
Inspirational
Senja di Balik Jendela Berembun Mentari merayap perlahan di balik awan kelabu, meninggalkan jejak jingga yang memudar di cakrawala. Hujan turun rintik-rintik sejak sore, membasahi kaca jendela kamar yang berembun. Di baliknya, Arya duduk termangu, secangkir teh chamomile di tangannya yang mulai mendingin. Usianya baru dua puluh lima, namun beban di pundaknya terasa seperti telah ...
Imajinasi si Anak Tengah
5396      2908     16     
Inspirational
Sebagai anak tengah, Tara terbiasa berada di posisi "di antara" Di antara sorotan dan pujian untuk kakaknya. Dan, di antara perhatian untuk adiknya yang selalu dimanjakan. Ia disayang. Dipedulikan. Tapi ada ruang sunyi dalam dirinya yang tak terjamah. Ruang yang sering bertanya, "Kenapa aku merasa sedikit berbeda?" Di usia dua puluh, Tara berhadapan dengan kecemasan yang tak bisa ia jel...
Happy Death Day
793      490     81     
Inspirational
"When your birthday becomes a curse you can't blow away" Meski menjadi musisi adalah impian terbesar Sebastian, bergabung dalam The Lost Seventeen, sebuah band yang pada puncak popularitasnya tiba-tiba diterpa kasus perundungan, tidak pernah ada dalam kamus hidupnya. Namun, takdir tetap membawa Sebastian ke mikrofon yang sama, panggung yang sama, dan ulang tahun yang sama ... dengan perayaan h...
Ameteur
187      167     2     
Inspirational
Untuk yang pernah merasa kalah. Untuk yang sering salah langkah. Untuk yang belum tahu arah, tapi tetap memilih berjalan. Amateur adalah kumpulan cerita pendek tentang fase hidup yang ganjil. Saat kita belum sepenuhnya tahu siapa diri kita, tapi tetap harus menjalani hari demi hari. Tentang jatuh cinta yang canggung, persahabatan yang retak perlahan, impian yang berubah bentuk, dan kegagalan...
Broken Home
53      51     0     
True Story
Semuanya kacau sesudah perceraian orang tua. Tak ada cinta, kepedulian dan kasih sayang. Mampukah Fiona, Agnes dan Yohan mejalan hidup tanpa sesosok orang tua?
Aku yang Setenang ini Riuhnya dikepala
86      77     1     
True Story
Winter Elegy
1241      808     4     
Romance
Kayra Vidjaya kesuma merasa hidupnya biasa-biasa saja. Dia tidak punya ambisi dalam hal apapun dan hanya menjalani hidupnya selayaknya orang-orang. Di tengah kesibukannya bekerja, dia mendadak ingin pergi ke suatu tempat agar menemukan gairah hidup kembali. Dia memutuskan untuk merealisasikan mimpi masa kecilnya untuk bermain salju dan dia memilih Jepang karena tiket pesawatnya lebih terjangkau. ...
In Her Place
2154      1174     21     
Mystery
Rei hanya ingin menyampaikan kebenaran—bahwa Ema, gadis yang wajahnya sangat mirip dengannya, telah dibunuh. Namun, niat baiknya disalahartikan. Keluarga Ema mengira Rei mengalami trauma dan membawanya pulang, yakin bahwa dia adalah Ema yang hilang. Terjebak dalam kesalahpahaman dan godaan kehidupan mewah, Rei memilih untuk tetap diam dan menjalani peran barunya sebagai putri keluarga konglomer...
Spektrum Amalia
1378      943     1     
Fantasy
Amalia hidup dalam dunia yang sunyi bukan karena ia tak ingin bicara, tapi karena setiap emosi orang lain muncul begitu nyata di matanya : sebagai warna, bentuk, dan kadang suara yang menghantui. Sebagai mahasiswi seni yang hidup dari beasiswa dan kenangan kelabu, Amalia mencoba bertahan. Sampai suatu hari, ia terlibat dalam proyek rahasia kampus yang mengubah cara pandangnya terhadap diri sendi...
Rumah?
116      108     1     
Inspirational
Oliv, anak perempuan yang tumbuh dengan banyak tuntutan dari orangtuanya. Selain itu, ia juga mempunyai masalah besar yang belum selesai. Hingga saat ini, ia masih mencari arti dari kata rumah.