Ketegangan menyusup ke dalam jantung Nemeea, membuat nya berdetak cepat.
Nemeea Finch mengalami ketakutan yang nyata. Ketakutan yang dia alami saat ini setara dengan ketakutannya saat bertemu dengan The Things, bahkan lebih. Ketegangan ini mengaliri tubuhnya, membuat tubuhnya membeku, tidak tahu harus berbuat apa. Nemeea tidak nyaman dengan pernyataan Eryndel Mournshade.
“Oh kasihan, wajah meronamu hilang, sekarang kulitmu putih sekali, seperti pualam pada tongkat sihir ku,” Eryndel mengeluarkan tawa sinisnya.
Hari belum beranjak malam, namun desa huma penyembuh sudah begitu sunyi. Tidak ada suara kuali diaduk, justru muncul aroma gosong yang tengik, dari eliksir yang terlalu lama diramu. Penduduk desa terlalu fokus kepada kedatangan Eryndel Mournshade sehingga meninggalkan kegiatannya masing-masing. Beberapa berbisik bertanya-tanya apa yang dikatakan Eryndel kepada gadis keluarga Finch tersebut? Beberapa berbisik menyatakan tentang betapa nasib buruk terus menimpa keluarga Finch. Kuping Nemeea bergerak cepat ketika ia mendengar suara berbisik marah mengalir dalam jalinan udara dingin, menyalahkan gadis keluarga Finch yang terus membawa kemalangan bagi desa huma penyembuh.
Ingatan Nemeea melayang ke umur 9 tahun.
Nemeea terisak berhari-hari sebelum mengetahui makhluk yang mengakhiri hidup Janu adalah makhluk yang sama yang membuatnya pingsan di ladang. Makhluk itu benar bernama The Things. Pasukan aneh milik negeri obedient yang dipimpin oleh Gustava Mordain. Makhluk itu bertahan hidup dengan menyerap esensi kehidupan makhluk lainnya. Nemeea tidak habis pikir mendengar informasi itu! Oleh karena, Nemeea pikir makhluk itu hanya hidup di Hutan Annora, sebuah hutan di dekat Pusat Kota Stredelon yang ketika invasi dari negeri Obedient terjadi, berubah menjadi tempat berisi makhluk magis berbahaya. Ternyata, makhluk itu bisa bergerak dari hutan Annora ke desa huma penyembuh yang jaraknya sekitar 3-4 hari dari Pusat Kota Stredelon!
Kejadian yang mengerikan itu membuat penduduk desa huma penyembuh menjadi khawatir untuk berladang, ladang-ladang milik mereka pun terabaikan. Tidak hanya ladang yang diabaikan, penduduk desa huma penyembuh awalnya juga menjauhi Nemeea Finch dan adiknya. Tidak jelas alasan yang dikemukakan, walaupun pengucilan itu berakhir dengan segera. Ketika Gladys William, salah satu tetangga yang dihormati memberi peringatan kepada penduduk desa huma penyembuh yang tidak berbicara kepada keluarga Finch. Pat yang saat itu masih kecil, terpingkal setiap saat Nemeea menceritakan hal tersebut. Berkat ultimatum Gladys, penduduk desa tidak mengucilkan mereka. Pat, adiknya yang manis itu, tidak pernah lupa merangkaikan bunga untuk Gladys setiap harinya, sebagai imbal balas kebaikan karena telah baik kepada keluarganya.
Gladys, wanita tua yang baik hati itu amat gembira dengan perilaku Pat, dan sering mengirimkan kue-kue buatannya untuk memenuhi keinginan makan-makan manis Pat. Sebagai gantinya, Nemeea di lain sisi, mengirimkan eliksir dengan kualitas baik kepada Gladys seperti eliksir nemara yang membuat badan menjadi hangat. Gladys yang melihat Nemeea amat berbakat mengolah bahan menjadi eliksir, mengenalkannya kepada Master Boni, pengelana sekaligus penjual ulung yang dapat menjual barang dengan sangat cepat. Kehidupan Nemeea dan Pafeta pun menjadi tercukupi. Bagaimana dengan The Things yang bisa sampai ke desa huma penyembuh? Berita terlepasnya The Things ke desa huma penyembuh menimbulkan rumor aneh di Pusat Kota Stredelon. Nemeea mendengar beberapa rumor dari Master Boni, namun ia tidak terlalu ingat hal yang penting karena amat fokus untuk pertumbuhan Pafeta yang butuh banyak perhatian, mengingat kedua orangtua mereka sudah tiada.
***
“Aku hanya memiliki adikku, jika kau mengambilnya dariku, bagaimana aku akan melanjutkan hidup?” tanya Nemeea. Mata cokelatnya memandang Eryndel Mournshade dengan penuh harapan, “kumohon.”
Eryndel menyentakkan jubahnya yang panjang, tongkatnya semakin berpendar menuju malam, seperti menyerap cerahnya cahaya siang, lalu ia berkata dengan suara rendah penuh olok-olok, “kau benar-benar pesimis ya? Siapa tahu kau menang, kau bisa mendapatkan apapun yang kau inginkan.”
Tidakkah Eryndel mengerti, hal yang Nemeea inginkan hanyalah bersama adik semata wayangnya?
Terkadang hidup memiliki banyak risiko untuk diambil —untuk sampai ke langkah selanjutnya— tetapi pengambilan risiko itu bisa tepat sasaran. Kondisi saat ini menurut Nemeea tidak tepat sasaran. Gelepak amarah muncul dari hati Nemeea. Perutnya menghangat, dan napasnya berubah menjadi tidak teratur. Tangannya berusaha menopang pada tanah mencari pegangan. Anehnya tanah itu menghangat dan perlahan Nemeea merasakan kekuatan dari sana, semacam keberanian. Keberanian itu ia ingin tunjukkan kepada Eryndel. Nemeea yakin ada celah dalam keinginan Eryndel.
“Jangan adikku.” ucap Nemeea dengan suaranya yang dalam.
Dia tidak langsung berharap keberaniannya membawa hasil. Lawan yang dihadapinya adalah Eryndel Mournshade, penyihir, kroni Gustava Mordain Obscura. Akan tetapi, nampaknya, kombinasi suara yang dalam dan kata-kata yang jelas lagi tegas membuat Eryndel ragu. Keraguan itu nampak di dalam manik hitam bak malam miliknya.
“Ternyata kau berani menjwabku ya,” suara Eryndel yang tinggi melengking mengisi keheningan malam. “Sudah lama aku tidak mendapatkan orang yang berani menatapku seperti ini.” Eryndel mengelililngi Nemeea tiga kali sebelum berkata. “Bagaimana jika aku memberikan penawaran lain? Aku rasa, aku akan lebih beruntung jika jaminannya adalah dirimu sendiri.”
Dari belakang terdengar suara Pekikan Pat.
Nemeea yang mendengar suara pekikan Pat, menoleh, dan menyadari Pat bersama Gladys yang menahan Pat untuk berlari menuju Kakaknya. Nemeea tersenyum.
“Sekarang, adikmu yang tidak setuju, bagaimana ya jadinya?”
Nemeea berlutut dengan satu kakinya di lutut. “Kumohon, adikku masih sangat muda, biarkan aku saja yang menjadi jaminan!”
Tangan Eryndel yang panjang menepuk bahu Nemeea. Nemeea bergidik, tangan kurus itu terasa dingin.
“Baiklah, kau kakaknya, aku akan mengabulkan permintaanmu,” ucap Eryndel.
Eryndel menggumamkan sesuatu dalam bahasa yang Nemeea tidak menegrti, kemudian ia mengibaskan jubahnya lalu mengentakkan tongkatnya ke tanah. Dari tanah itu, lahir gulungan kertas yang melayang, cahaya mengiringi perkamen itu. Pada pinggirannya terukir daun-dauan yang panjang dan merambat. Bangu bunga mawar menyeruak ke hidung. Perkamen itu berhenti di satu titik dan memulai membuka lembarannya sebelum melantunkan apa yang tertulis di sana.
Saatnya bermain teka-teki.
Kuping Nemeea bergerak waspada mendengar pembukaan itu.
“Aku ada di tangan semua orang, akan tetapi tidak semua bisa memanfataaku. Aku datang dan pergi tanpa peringatan, dan hanya mereka yang bersiap yang bisa mendapatkan aku. Siapakah aku?”
Dengan mantap Nemeea menjawab pertanyaan teka-teki itu. Saya tahu jawaban dari teka-teki itu! Jawabannya adalah kesempatan.”
Eryndel menepukkan tangan sembari berdecak kagum “Ah, ternyata kau pintar ya?” tanyanya, kemudian bersedkap tangan “Sekarang kau memiliki kesempatan untuk mendapatkan hadiah, apa saja yang kau minta bisa kau dapatkan. Tapi sebelum itu aku harus mengumumkan kepada seluruh penduduk desa!” Suara itu amat melengking, Nemeea menutup kupingnya, begitu juga para penduduk desa. “Gadis ini berhasil untuk menjawab teka-teki ku dan dia berhak mendapatkan hadiah, kira-kira hadiah apa yang bisa dia minta.”
Pasukan berzirah maju, membuat penduduk desa berbaris membentuk lingkaran di sekitar Nemeea dan Eryndel. Nemeea melihat Pat juga turut bergabung dalam lingkaran itu.
“Gadis ini menang hadiah! Kira-kira apa yang dimintanya ya!” Eryndel melompat-lompat riang, bertanya pada penduduk desa yang tertunduk pasrah.
Apakah Nemeea salah langkah?
Apakah seharusnya dia tidak menjawab teka-teki Eryndel dengan benar? Mengapa Eryndel masih bertanya? Matahari sudah lama turun dan gelap sudah datang pada desa huma penyembuh. Cahaya tongkat sihir milik Eryndel menjadi satu-satunya sinar terang sekaligus mengerikan pada malam itu.
“Sebelum kita mendengarkan Nemeea meminta hadiah kalian harus mendengarkan alasan aku datang ke desa huma penyembuh!”
Semua penduduk terdiam.
Nemeea berpikir, ya Eryndel tidak mungkin datang sejauh ini hanya untuk bermain teka-teki. Jauh, desa ini jauh dari Pusat Kota Stredelon. Lantas, apa maksud dan tujuannya datang ke desa ini.
Seperti bisa membaca hati Nemeea, Eryndel mengentakkan tongkatnya sekali lagi ke atas tanah.
Sinar menyala membuka tanah, sebuah perkamen lahir kembali dan melayang sebelum terbuka dan mengalunkan pemberitahuan.
Dengan ini, saya Gustava Mordain Obscura menyampaikan keputusan berikut :
Dalam rangka mendukung pengembangan fasilitas dan peningkatan keamanan makhluk di bawah penduduk Negeri Obedient, akan diberlakukan kenaikan pajak sebesar tiga kali lipat dari nilai sebelumnya. Ketentuan ini diberlakukan untuk :
• Pengembangan Infrastruktur
• Penguatan Keaman
• Pendanaan Riset
Kenaikan pajak ini akan mulai berlaku dalam waktu tujuh hari sejak diterimanya surat ini. Bagi pihak yang tidak mematuhi aturan ini, sanksi tegas akan diberikan sesuai dengan hukum negeri Obedient.
Jika belum menyediakan nilai yang diminta, maka berikan jaminan bantuan tenaga. Satu keluarga, satu tenaga.
Tinta negeri Stredelon membayang di udara, mengakhiri lantunan pemberitahuan itu. Perkamen itu secara magis masuk kembali ke dalam tanah.
Nemeea tertegun mendengar isi perkamen itu.
Kenaikan pajak tiga kali dalam waktu singkat adalah hal yang menyedihkan. Nemeea memandang kepada Master Boni yang sedari tadi ikut berlutut di sampingnya. “Pendengaran ku masih betul kan?” bisik Nemeea. Master Boni mengangguk pelan. Wajahnya terlihat sama terkejutnya dengan penduduk desa huma penyembuh yang lain.
Eryndel bertepuk tangan tiga kali sebelum berucap “Sekarang kalian semua sudah dengar kan pengumuman apa yang membawa ku kesini!”
Penduduk desa sibuk berbisik.
“Bagaimana cara kita membayar pajak dengan kenaikan tiga kali lipat?!” seru Nemeea.
“Nah itu permasalahan kalian. Kalian harus membayarnya.”
“Tapi kami tidak punya uangnya, lagipula jangka waktunya terlalu cepat.” ucap Master Boni.
“Tidak bisakah Gustava memberikan kami tenggat waktu yang lebih lama,”
“Oh, siapa tadi namamu.”
“Nemeea Finch.”
“Bagaimana jika kau bantu warga desa ini dengan hadiah mu?”
“Ya! Tentu saja, aku akan meminta untuk menghilangkan kenaikan pajak.” ucap Nemee optimis
“Oh, itu keputusan Gustava, aku tidak mungkin mengubahnya. Tolong berikan keinginan yang bisa aku ubah,” cetus Eryndel santai.
Master Boni berbisik lirih di kuping Nemeea, Nemeea mengangguk lalu mengubah keinginannya, “Apa kau bisa membuat kami menunda pembayaran pajak itu?” tanya Nemeea.
“Lalu, apa untungnya bagiku jika aku bisa membantu menunda kenaikan pajak?” Eryndel bertanya kembali kepada Nemeea. Nemeea mulai menyadari ke arah mana Eryndel ingin membawa percakapan ini.
Nemeea mencetuskan pertanyaan lain, “apa yang akan membuatmu merasa untung?”
“Jika kau huma penyembuh yang pintar bisa ikut denganku ke pusat kota dan menjadi abdiku,” jawab Eryndel.
***
Inilah permainan teka-teki Eryndel yang sesungguhnya.
Akan tetapi, siapa Nemeea mencoba menentang permainan Eryndel? Maka dengan sepenuh hati Nemeea menjawab, “kalau begitu dengan kehendakku sendiri, aku meminta untuk memberikan keringanan penundaan pajak. Aku bersedia untuk menjadi jaminan agar kau bisa meloloskan keringanan penundaan waktu pembayaran pajak itu. Biarlah aku yang menjadi jaminan untuk seluruh huma penyembuh di desa ini.”
“Oh permintaan yang bagus.”
“Kau bisa usahakan itu?” tanya Nemeea.
“Tentu saja. Nah tidak usah terburu-buru, aku akan menunggu kalian kan punya waktu 7 hari untuk mengumpulkan uang pajak,” ucap Eryndel. Licik, semua tau tidak akan ada yang mampu untuk membayarnya. “Jika kalian bisa mengumpulkan uang pajak, kau tidak perlu muncul di pusat kota Obedient. Tapi, kuharap kau dapat muncul ya.” Eryndel berkata lalu tertawa, tawa itu begitu nyaring sampai kuping Nemeea sakit.
Sakitnya mereda ketika Eryndel dan pasukannya menghilang, tenggelam dalam malam.
Perjalanan yang Takkan Usai
1007
739
1
Romance
Untuk pertama kalinya Laila pergi mengikuti study tour.
Di momen-momen yang menyenangkan itu, Laila sempat bertemu dengan teman masa kecil sekaligus orang yang ia sukai.
Perasaan campur aduk tentulah ia rasakan saat menyemai cinta di tengah study tour. Apalagi ini adalah pengalaman pertama ia jatuh cinta pada seseorang.
Akankah Laila dapat menyemai cinta dengan baik sembari mencari jati diri ...
Pacarku Pergi ke Surga, Tapi Dia Lupa Membawa Buku Catatan Biru Tua Itu
4536
964
7
Fantasy
Lily adalah siswa kelas 12 yang ambisius, seluruh hidupnya berputar pada orbit Adit, kekasih sekaligus bintang pemandunya. Bersama Adit, yang sudah diterima di Harvard, Lily merajut setiap kata dalam personal statement-nya, sebuah janji masa depan yang terukir di atas kertas. Namun, di penghujung Juli, takdir berkhianat. Sebuah kecelakaan tragis merenggut Adit, meninggalkan Lily dalam kehampaan y...
Hideaway Space
376
257
0
Fantasy
Seumur hidup, Evelyn selalu mengikuti kemauan ayah ibunya. Entah soal sekolah, atau kemampuan khusus yang dimilikinya. Dalam hal ini, kedua orang tuanya sangat bertentangan hingga bercerai. evelyn yang ingin kabur, sengaja memesan penginapan lebih lama dari yang dia laporkan. Tanpa mengetahui jika penginapan bernama Hideaway Space benar-benar diluar harapannya. Tempat dimana dia tidak bisa bersan...
Imperfect Rotation
422
363
0
Inspirational
Entah berapa kali Sheina merasa bahwa pilihannya menggeluti bidang fisika itu salah, dia selalu mencapai titik lelahnya. Padahal kata orang, saat kamu melakukan sesuatu yang kamu sukai, kamu enggak akan pernah merasa lelah akan hal itu. Tapi Sheina tidak, dia bilang 'aku suka fisika' hanya berkali-kali dia sering merasa lelah saat mengerjakan apapun yang berhubungan dengan hal itu.
Berkali-ka...
Di Antara Luka dan Mimpi
1890
1072
71
Inspirational
Aira tidak pernah mengira bahwa langkah kecilnya ke dalam dunia pondok akan membuka pintu menuju mimpi yang penuh luka dan luka yang menyimpan mimpi. Ia hanya ingin belajar menggapai mimpi dan tumbuh, namun di perjalanan mengejar mimpi itu ia di uji dengan rasa sakit yang perlahan merampas warna dari pandangannya dan menghapus sebagian ingatannya. Hari-harinya dilalui dengan tubuh yang lemah dan ...
Halo Benalu
3399
1184
1
Romance
Tiba-tiba Rhesya terlibat perjodohan aneh dengan seorang kakak kelas bernama Gentala Mahda. Laki-laki itu semacam parasit yang menempel di antara mereka. Namun, Rhesya telah memiliki pujaan hatinya sebelum mengenal Genta, yaitu Ethan Aditama.
Kaca yang Berdebu
262
210
1
Inspirational
Reiji terlalu sibuk menyenangkan semua orang, sampai lupa caranya menjadi diri sendiri.
Dirinya perlahan memudar, seperti bayangan samar di kaca berdebu; tak pernah benar-benar terlihat, tertutup lapisan harapan orang lain dan ketakutannya sendiri.
Hingga suatu hari, seseorang datang, tak seperti siapa pun yang pernah ia temui.
Meera, dengan segala ketidaksempurnaannya, berjalan tegak. Ia ta...
Interaksi
858
640
1
Romance
Aku adalah paradoks.
Tak kumengerti dengan benar. Tak dapat kujelaskan dengan singkat. Tak dapat kujabarkan perasaan benci dalam diri sendiri. Tak dapat kukatakan bahwa aku sungguh menyukai diri sendiri dengan perasaan jujur didalamnya.
Kesepian tak memiliki seorang teman menggerogoti hatiku hingga menciptakan lubang menganga di dada. Sekalipun ada seorang yang bersedia menyebutnya sebagai ...
CERITA MERAH UNTUK BIDADARIKU NAN HIJAU
267
228
1
Inspirational
Aina Awa Seorang Gadis Muda yang Cantik dan Ceria, Beberapa saat lagi ia akan Lulus SMA. Kehidupannya sangat sempurna dengan kedua orang tua yang sangat menyayanginya. Sampai Sebuah Buku membuka tabir masa lalu yang membuatnya terseret dalam arus pencarian jati diri. Akankah Aina menemukan berhasil kebenarannya ? Akankah hidup Aina akan sama seperti sebelum cerita merah itu menghancurkannya?
Penerang Dalam Duka
3615
1556
5
Mystery
[Cerita ini mengisahkan seorang gadis bernama Mina yang berusaha untuk tetap berbuat baik meskipun dunia bersikap kejam padanya.]
Semenjak kehilangan keluarganya karena sebuah insiden yang disamarkan sebagai kecelakaan, sifat Mina berubah menjadi lebih tak berperasaan dan juga pendiam.
Karena tidak bisa merelakan, Mina bertekad tuk membalaskan dendam bagaimana pun caranya.
Namun di kala ...