Loading...
Logo TinLit
Read Story - Anikala
MENU
About Us  

Siang itu, ketika jam istirahat Banu sengaja tidak bercengrama dengan teman-temannya serta tidak juga pergi jajan ke kantin. Ia memilih tersesat ke dalam ruang perpustakaan. Bukan tanpa alasan karena, ini sudah menjadi kebiasaannya setiap hari Selasa untuk memperhatikan seseorang secara diam-diam.

Mata Banu masih terus menelusuri tiap-tiap siswi yang berada di dalam perpustakaan, namun sosok yang ingin ia lihat belum juga terlihat dipandangnya. Ia pun melangkah menyusuri lorong lemari perpustakaan. Mengamati setiap buku yang berada di sana. Ketika membaca sebuah tulisan buku sastra dan novel.

Banu lantas berhenti dan sengaja berbelok. Barangkali seseorang itu berada di seberang rak buku sastra dan novel. Tetapi, lagi-lagi Banu dibuat kecewa. Ia tidak menemukannya. Dan bel tanda masuk jam pelajaran pun berbunyi.

Sebelum benar-benar melangkah untuk pergi meninggalkan perpustakaan. Seseorang yang Banu cari  tiba-tiba saja hadir dipandangannya. Banu mendapatinya sedang menunggu giliran untuk dapat meminjam buku dipetugas perpus.

Dengan sorot mata teduh alis yang tidak terlalu tebal hidung minimalis. Dan penampilan sederhana yang sangat Banu suka. Ia tampil natural dan wajah cerah meskipun kecantikan natural itu tertutup oleh wajah yang jarang menampakkan senyuman.

Namanya Kala—salah satu siswi SMA Bakti Sentosa di kota Jakarta pinggiran dekat bekasi. Arumi Nasha Anikala orang-orang bisa memanggilnya, Kala. Ya, kalau tidak salah seperti itu Banu sendiri  pun juga lupa. Tapi, kejadian bertemu Kala waktu itu cukup membekas.

Kala memiliki sifat dingin dan tertutup. sangat jarang untuk  bicara seakan suaranya takut kehabisan bahan bakar. Tidak banyak orang yang mengenalnya di SMA Bakti Sentosa. Karena sikapnya yang sedingin pluto.

Terkadang Kala dicap sebagai anak pemalu. Dan itu tidak apa-apa bagi Kala, sebab label itu lebih baik daripada dengan sebutan sebagai 'orang aneh dan alien dari Mars.' Terdengar lucu bagi mereka, tapi sangat menyayat hati bagi Kala. Kala ada di SMA Bakti Sentosa, tetapi kehadirannya seperti tak terlihat. Layaknya bayangan yang selalu hadir, namun tak pernah terlihat.
 
Entah sejak kapan Banusastra mulai menyukai gadis bernama Kala. Ia sendiri pun tidak tahu. Banu dan Kala bahkan tidak saling mengenal sebab, mereka belum pernah satu kelas. Yang Banusastra ingat saat itu, ketika Kala sedang membeli makanan di kantin dan Banu beserta teman-temannya duduk di pinggir kantin. Tiba-tiba saja Savana—teman sekelasnya memperkenalkan Kala dihadapan mereka.

"Guys, kenalin ini Kala. Kala kenalin ini teman gua."

"Kala ayo kenalan dong jangan diem aja."

"Ayo kenalan Kala, biar lo banyak teman."

Seperti itu lah yang Banusastra ingat. Setelah Savana mengenakan Kala. Cewek itu lantas pergi begitu saja dengan wajah datar yang tanpa ekspresi. Hal itu justru membuat Banu penasaran dan bahkan sulit untuk melupakan Kala.

Banusastra menghentikan lamunan saat seseorang menepuk pundaknya. Memberitahu jika antrean peminjaman buku perpustakaan yang berada di depannya sudah selesai. Dan kini ia lah yang selanjutnya. Banu pun meletakkan buku yang bertuliskan Sejarah kelas 10.

"Kapan gua ambil buku ini?" Monolog Banu dalam hati.

Ketika sedang ditulis dalam buku pinjaman kening Banu tidak henti-hentinya berkerut. Ia bingung sendiri sejak kapan ikut mengantrei dan tangannya sudah memegangi buku sejarah terlebih buku tersebut kelas sepuluh. Padahal ia kelas sebelas! 

Sambil menggeleng terheran. Banu keluar dari perpustakaan. Sungguh aneh, gumamnya.

***

"Woy! Lo mau nyari masalah sama gua?!"

"Wah lo ya bener-bener!"

Nata yang melihat Banu emosi lantas memegangi Banu untuk menjauh dari sumber masalah itu.

"Lepasin gua... Lepasin!"

"Harus gua kasih pelajaran!"

Kali ini Nata semakin memegangi Banu agar ia tidak berbuat hal buruk. Kenzie yang melihat Nata kesulitan segera membantu. Ranti yang duduk di bangku depan Banu menatap heran.

"Woy gordeng kurang ajar! Lagi-lagi lo cari masalah sama gua, hah?!" Banusastra menunjuk-nunjuk tirai kelas yang tertiup angin dengan penuh emosi.

"Gua udah sabar ya sama lo! Tapi lo ngelunjuk!" lanjut Banu.

Shanina yang merasa melihat adegan drama dengan cepat memvideokan Banu. Cowok itu kembali berulah bertingkah aneh cenderung mengundang gelak tawa teman sekelasnya. Walaupun baru tiga hari di kelas sebelas tetapi tingkah Banu sepertinya semakin tidak keruan.

Ghani—teman akrab Banu sejak kelas sepuluh tidak mau ketinggalan. Ia meraih botol minum milik Shanina atau Nina.

"ta'awuz" membuka tutup botol kemudian meminum dan menyemburkannya ke arah Banu.

Banu terkejut bukan main. "Astagfirullah! Kamu ini berdosa banget!" Kontan Banusastra menoyor kepala Ghani.

Banu mengusap wajahnya yang sudah basah akibat semburan air dari mulut Ghani. Sekarang ia seperti habis tercebur dari selokan. Sudah bajunya dikeluarkan dari celana. Dua kancing baju sengaja dilepas sehingga terlihat kaus dalam hitamnya. Lengan baju digulung dan sekarang wajah lecek akibat semburan dari Ghani. Lengkap sudah kesemerawutan penampilannya hari ini.

"Hahahaha..."

"Eh udah dong udah! Sakit perut gua ngeliatnya!" kelakar Shanin.

"Seneng ya tertawa di atas penderitaan orang lain?!" kata Banu.

Bukan Banu namanya jika ia tidak iseng. Banu yang melihat Shanin tertawa puas. Lantas mengusap wajah Shanin dengan telapak tangannya yang masih sedikit basah dari semburan Ghani. Shanin yang terkejut sekaligus kesal dengan tingkah usil Banu lantas berteriak.

"Aaaa?!"

"Banu bangke! Lo mah!!!"

Banu yang tidak mau menjadi sasaran jambakan sekaligus cubitan Shanin dengan gerakan cepat lantas berlari keluar dari kelas. Beruntungnya belum ada guru yang masuk ke kelas mereka.

"BANU AWAS LO YA!!!" teriak Shanin dengan suara melengkingnya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Tok! Tok! Magazine!
118      102     1     
Fantasy
"Let the magic flow into your veins." ••• Marie tidak pernah menyangka ia akan bisa menjadi siswa sekolah sihir di usianya yang ke-8. Bermodal rasa senang dan penasaran, Marie mulai menjalani harinya sebagai siswa di dua dimensi berbeda. Seiring bertambah usia, Marie mulai menguasai banyak pengetahuan khususnya tentang ramuan sihir. Ia juga mampu melakukan telepati dengan benda mat...
Janji-Janji Masa Depan
15972      3641     12     
Romance
Silahkan, untuk kau menghadap langit, menabur bintang di angkasa, menyemai harapan tinggi-tinggi, Jika suatu saat kau tiba pada masa di mana lehermu lelah mendongak, jantungmu lemah berdegup, kakimu butuh singgah untuk memperingan langkah, Kemari, temui aku, di tempat apa pun di mana kita bisa bertemu, Kita akan bicara, tentang apa saja, Mungkin tentang anak kucing, atau tentang martabak mani...
ARRA
1371      633     6     
Romance
Argana Darmawangsa. Pemuda dingin dengan sebentuk rahasia di balik mata gelapnya. Baginya, hidup hanyalah pelarian. Pelarian dari rasa sakit dan terbuang yang selama ini mengungkungnya. Tetapi, sikap itu perlahan runtuh ketika ia bertemu Serra Anastasya. Gadis unik yang selalu memiliki cara untuk menikmati hidup sesuai keinginan. Pada gadis itu pula, akhirnya ia menemukan kembali sebuah 'rumah'...
REGRET
584      406     0     
Short Story
Adil bukan berarti sama. Adil adalah saat kita membaginya sama rata sesuai kebutuhan yang diperlukan. Jika kamu merasakan ketidakadilan dalam dirimu, coba tanyakan pada dirimu sendiri, sudahkah kamu paham akan makna keadilan?
Kamu
4201      1615     1     
Romance
Dita dan Angga sudah saling mengenal sejak kecil. Mereka bersekolah di tempat yang sama sejak Taman Kanak-kanak. Bukan tanpa maksud, tapi semua itu memang sudah direncanakan oleh Bu Hesti, ibunya Dita. Bu Hesti merasa sangat khawatir pada putri semata wayangnya itu. Dita kecil, tumbuh sebagai anak yang pendiam dan juga pemalu sejak ayahnya meninggal dunia ketika usianya baru empat tahun. Angg...
Keep Your Eyes Open
499      343     0     
Short Story
Ketika mata tak lagi bisa melihat secara sempurna, biarkan hati yang menilainya. Maka pada akhirnya, mereka akan beradu secara sempurna.
Mapel di Musim Gugur
468      333     0     
Short Story
Tidak ada yang berbeda dari musim gugur tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali senyuman terindah. Sebuah senyuman yang tidak mampu lagi kuraih.
Perjalanan Move On Tata
499      340     0     
Short Story
Cinta, apasih yang bisa kita katakan tentang cinta. Cinta selalu menimbulkan rasa sakit, dan bisa juga bahagia. Kebanyakan penyakit remaja sekarang yaitu cinta, walaupun sudah pernah merasakan sakit karena cinta, para remaja tidak akan menghilangkan bahkan berhenti untuk bermain cinta. Itulan cinta yang bisa membuat gila remaja.
DANGEROUS SISTER
9144      2083     1     
Fan Fiction
Alicea Aston adalah nama barat untuk Kim Sinb yang memiliki takdir sebagai seorang hunter vampire tapi sesungguhnya masih banyak hal yang tak terungkap tentang dirinya, tentang jati dirinya dan sesuatu besar nan misterius yang akan menimpanya. Semua berubah dan menjadi mengerikan saat ia kembali ke korea bersama saudari angkatnya Sally Aston yang merupakan Blood Secred atau pemilik darah suci.
Mars
1221      652     2     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...