Loading...
Logo TinLit
Read Story - Phsycopath vs Indigo
MENU
About Us  

Hari ini aku menatap gerbang tinggi dihadapanku, gerbang kusam yang dihiasi warna karat-karat khas besi tua. Sunyi. Sepatah kata itulah yang terlintas dalam benakku saat melihat kedalam sekolah baruku itu. Kenapa dilapangan sekolah tidak terlihat anak-anak bermain? Layaknya sekolah pada umumnya, hanya ada dedaunan kering dan ranting patah yang berserakan dilapangan sekolah. Benar-benar sekolah yang mengerikan.

M.. Maaf? Boleh aku tau, dimana ruang kelas XI-2 IPA? tanyaku pada salah satu gadis yang duduk dikursi depan kelas itu, ya memang mengerikan. Memakai baju putih abu-abu lusuh, dengan rambut terurai panjang, dan wajah yang selalu menunduk. Tanpa menjawab sepatah kata dia langsung menunjuk kelas yang terletak dipojok kanan lantai 2 sekolah itu. Oh, oke. Terimakasih ucapku. Baru 3 langkah aku berjalan dari gadis itu, tiba-tiba ketika aku menengok kearah belakang ia sudah tidak ada. Mungkin ia sudah masuk kelasnya.

Aku sampai didepan kelasku, kelas yang memang terbilang lebih bersih dibanding kelas-kelas yang lain. Namun, kelasku lebih sepi dibanding yang lain. Hanya ada satu orang laki-laki yang duduk membaca buku dikursi paling belakang, aura nya sangat buruk, warna gelap menyelimuti tubuhnya. Tapi bukan kabut hitam yang menyelimuti ayahku saat itu. Ini adalah warna aura, warna cerminan perbuatan seseorang itu. Perlahan aku memasuki kelas itu, aku duduk dikursi paling depan.

Kursi itu ada pemiliknya! teriak laki-laki itu. Akhirnya aku berpindah ke kursi barisan kedua, itu juga ada ucapnya lagi. Aku menghela nafas panjang-panjang, dan aku duduk dikursi paling pojok sebelah kiri, jadi kamu kuat berada disana? tanya nya. Aku baru menyadari, bahwa ada energi negatif yang tiba-tiba mengelilingiku. Kursi mana yang kosong? tanyaku. Dia menyunggingkan senyumnya dan memukul-mukul kursi sebelahnya. Aku berdecak kesal mendengar jawabannya, kenapa hanya disebelahnya lah terdapat kursi kosong. Karena pasalnya, aura ku dan aura nya bertolak belakang. Dan sangat tidak mungkin aku menjadi teman akrabnya. Aku melirik kearah name tagnya Edric Salafyan, akupun duduk disebelahnya dan menaruh tas.

******

Hahhh aku menjatuhkan tubuhku keatas kasur, merenggangkan otot-otot tubuhku yang daritadi sangat lelah karena hari pertama sekolahku. Hari pertama yang menyedihkan, semua orang selalu membicarakanku. Bukannya aku tidak tau apa yang mereka bicarakan, aku tau karena aku mendengar apa yang mereka pikirkan mengenaiku. Ayah, apa harus setiap hari Fey mendengar isi hati mereka yang salah mengenai Fey? Dan apa harus setiap hari Fey harus tersiksa karena kemampuan ini? Ucapku.

Fey! ucap ibu dari lantai 1, aku langsung menuruni anak tangga cepat-cepat. Ternyata ibu ada di dapur, ya bu?. Senyum sumringah ibu selalu saja mengobati rasa lelahku hari ini bantuin ibu masak, tuh kamu cuci sayurannya! Ibu mau beli tabung gas dulu. Ucap ibu memerintahkan. Aku mengikuti perkataan ibu, wortel dan sayuran yang lain aku ambil dan aku cuci. Keran air tiba-tiba terhenti, dan suara telepon rumah berdering, aku hendak mengangkat telepon rumah, namun terganggu oleh suara tetes-tetesan air. Baru saja sekitar tujuh langkah ibu keluar dari rumah, suara ledakan terdengar sampai ditelingaku. Tetangga berteriakan dari balik rumahnya. Aku melihat keluar, ternyata wanita paruh baya tergeletak dengan berlumuran darah, itu adalah ibuku, telepon yang kugenggam terkapar ke tanah. Suara ledakan ini ternyata suara tabung gas yang ia pegang meledak ditangannya. Darah segarnya mengalir dan membanjiri halaman rumahku. Aku berteriak histeris. Sedangkan tetangga-tetanggaku, tidak ada satupun yang mau menolongnya.

Fey! teriak ibu mengagetkanku, aku terbangun dari mimpiku yang terlihat nyata itu. Tidak ada kabut hitam menyelimuti ibu, tandanya itu hanya bunga tidur itu hanya mimpi Fei, ayolah jangan takut! gumamku mensupport diriku sendiri. Aku menghela napas panjang, dan turun kelantai bawah. Aku mendapati ibu didapur, ya bu? tanyaku. Bantuin ibu masak, tuh kamu cuci sayurannya! Ibu mau beli tabung gas dulu. Ucap ibu, aku menarik tangan ibu yang hampir pergi itu ibu, hati-hati bu. Ucapku refleks. Ibu hanya terkikik geli mendengar perkataanku Cuma kewarung Fey! ucap ibu melepaskan genggaman tanganku. Tenang Fey, tidak akan mungkin terjadi, that is just flowers of dream. Tiba-tiba keran mati, dan telefon berdering, gemericik air pun terdengar kembali. Keran? Gemericik air? Apa ini nyata? Ibu! ucapku tersadar dari lamunanku, aku membuka pintu belakang, dan melihat ibu yang tergopoh-gopoh membawa tabung gas. Ibu lempar bu! teriakku dari kejauhan, tapi ibu malah tidak menghiraukannya. Akhirnya aku berlari dan melempar tabung gas itu, aku tarik ibu yang kaget melihat tingkahku.

Dwarr!!! Suara ledakan gas membuat hening perumahan yang tadinya ramai itu, semua orang keluar dari rumahnya dan melihat apa yang terjadi, aku menatap wajah mereka satu persatu dan itu sama persis apa yang ada dalam mimpiku. Bedanya, ibu dalam keadaan selamat. Aku menghela nafas dalam-dalam, diikuti tangis bahagia. Karena ibu adalah satu-satunya tempat aku berbakti saat ini.

How do you feel about this chapter?

0 4 4 3 1 0
Submit A Comment
Comments (66)
  • zufniviandhany24

    @SusanSwansh sebelum ada buku itu, cerita saya udah rilis duluan;"

    Comment on chapter My Ability
  • SusanSwansh

    @lanacobalt masa sih, Kak? Kalau kataku mirip cerita Roy Kiyoshi Anak Indigo dan Indra Ke 7. Maklum saya kan suka sinetron horor. Wkwkw

    Comment on chapter My Ability
  • lanacobalt

    Maaf Mbak. EBI-nya berantakan. Enggak tau, ya. Apa mungkin trik agar tidak di-copas? By the way ceritanya agak mirip drama Korea, While You Were Sleeping.

    Comment on chapter Dream Come True
  • zufniviandhany24

    @DeeAnke bukannya sombonh, tapi kalau anda tidak berkenan like pun tidak masalah dan tidak merugikan saya:)
    Karna Alhamdulillah sampai saat ini, saya ada di urutan pertama cerita terfavorit:)

    Comment on chapter My Ability
  • zufniviandhany24

    Satu lagi mas mbaa.. kalau misalnya bikin jemu/ngebosenin ceritanya, knp mas sama mba baca nya smpe akhir?:v

    Sekali lagih makasih kritikannya..
    Namun, karna cerita inilah, saya mendapat ribuan pages, serta ratusan pembaca..

    Comment on chapter My Ability
  • zufniviandhany24

    Dan kalau mas sama mba nya berpikir ceritanya ala-ala sinetron, Berpikir logis aja.. Belum ada ceritanya sinetron ber genre horror????
    Kalau adapun, itu namanya bukan sinetron, tapi film horror

    Comment on chapter My Ability
  • zufniviandhany24

    Terimakasih kritikan nya ya mas mba.. tapi sedikit meluruskan kalau saya sengaja dengan ebi seperti itu, karna dalam kontes ini, tidak diikat dengan aturan.. dalam artian bebas.. :)

    Comment on chapter My Ability
  • anny

    EBI berantakan. Gaya bahasa dan style menulisnya ala sinetron. Bikin jemu bacanya.

    Comment on chapter My Ability
  • SyariffD

    EBI-nya berantakan. Gaya bahasanya juga membosankan.

    Comment on chapter My Ability
  • Wian

    Ebinya berantakan. Bikin males baca.

    Comment on chapter My Ability
Similar Tags
KESEMPATAN PERTAMA
554      384     4     
Short Story
Dan, hari ini berakhir dengan air mata. Namun, semua belum terlambat. Masih ada hari esok...
Trying Other People's World
286      236     0     
Romance
Lara punya dendam kesumat sama kakak kelas yang melarangnya gabung OSIS. Ia iri dan ingin merasakan serunya pakai ID card, dapat dispensasi, dan sibuk di luar kelas. Demi membalas semuanya, ia mencoba berbagai hidup milik orang lain—pura-pura ikut ekskul jurnalistik, latihan teater, bahkan sampai gabung jam tambahan olimpiade MIPA. Kebiasan mencoba hidup-hidup orang lain mempertemukannya Ric...
Our Son
566      312     2     
Short Story
Oliver atau sekarang sedang berusaha menjadi Olivia, harus dipertemukan dengan temanmasa kecilnya, Samantha. "Tolong aku, Oliver. Tolong aku temukan Vernon." "Kenapa?" "Karena dia anak kita." Anak dari donor spermanya kala itu. Pic Source: https://unsplash.com/@kj2018 Edited with Photoshop CS2
Cerita Cinta Di Sekolah
591      407     0     
Short Story
Sebuah cerita anak SMP yang sedang jatuh cinta dan berakhir menjadi sepasang kekasih. Namun, ada seseorang yang mencoba menerornya. Dan secara tidak langsung, orang tersebut bermaksud untuk mengganggu hubungan kisah asmaranya.
Dinding Hana
356      245     1     
Short Story
DINDING HANA “ Berapa lama lagi?”. Kaktus hancur dengan lumuran salju yang tak bisa dikendalikan lagi. “ Tolong jangan pernah menatapku” berharap tidak akan pernah dikatakan. Tetes-tetes air merah kental dari telinganya, sungguh membuatku kagum. Begitu indahnya ku hidup dalam selimut air selama itu. “ Pergi Kau dari pandanganku!! Sungguh jika ada kelopak mawar putih yang hadir di...
100%-80%
9671      1585     4     
Romance
Naura merasa dirinya sebagai seorang gadis biasa -biasa saja dan tidak memiliki kelebihan tertentu bertemu dengan Tsubastian yang bisa dibilang mendekati sempurna sebagai seorang manusia. kesempurnaan Tsubastian hancur karena Naura, bagaimana Naura dan Tsubastian menghadapinya
Mikroba VS Makrofag
207      193     0     
Humor
Muka default setelan pabrik, otak kacau bak orak-arik, kelakuan abstrak nyerempet prik ... dilihat dari ujung sedotan atau belahan bumi mana pun, nasib Sherin tuh definisi burik! Hubungan antara Sherin dengan hidupnya bagaikan mikroba dengan makrofag. Iya! Sebagai patogen asing, Sherin selalu melarikan diri dari hidupnya sendiri. Kecelakaan yang dialaminya suatu hari malah membuka kesempatan S...
Mengejar Kenangan
583      408     1     
Short Story
Menyusuri jalan setapak demi setapak dengan bayangan yang senantiasa muncul lalu memudar. Untuk apa kau hadir? Untuk kembali? Atau untuk berlalu selamanya?
Meruntuhkan Keraguan
1215      789     3     
Inspirational
Dengan usaha kita bisa berjalan menuju tempat yang diinginkan. Namun, jika disertai dengan doa, maka kita bisa berlari sangat cepat ke tempat tersebut.
Titip Salam
4348      1659     15     
Romance
Apa kamu pernah mendapat ucapan titip salam dari temanmu untuk teman lainnya? Kalau pernah, nasibmu hampir sama seperti Javitri. Mahasiswi Jurusan Teknik Elektro yang merasa salah jurusan karena sebenarnya jurusan itu adalah pilihan sang papa. Javitri yang mudah bergaul dengan orang di sekelilingnya, membuat dia sering kerepotan karena mendapat banyak titipan untuk teman kosnya. Masalahnya, m...