Loading...
Logo TinLit
Read Story - Moment
MENU
About Us  

First part. Deg degan Huaaaa????

Plis vomment nya jgn lupa,itu di butuhkan sangat

Ok see you next part guys????

--------------------------------------------------

"Xelia..... " Cewek berambut panjang dengan seragam  urakan itu berteriak kencang dan melambaikan telapak tangannya saat menemukan seseorang yang sedari tadi ia cari cari di kerumunan tengah lapangan

Rachel, cewek itu berlari kecil menghampiri Xelia yang celingukan, mungkin juga mencarinya sedari tadi

"Kemana aja lo" tanya Xelia sengit "Sorry gu-" 

"Gue telat bangun" Xelia memotong pembicaraan dengan membuat suara dramatis

"Ya. Lo tau aja lah gue kayak gimana"

Xelia memutar bola matanya malas. Alasan yang sama untuk kesekian kalinya. Lebih baik untuk tidak membahas itu lagi

"Lo udah liat mading ??? " tanya Xelia mengalihkan pembicaraan sambil menyemprot kecil parfum di bagian dekat leher Rachel

"Mading ???  Ngapain" Rachel mengusap bagian yang di semprot Xelia

"Ya. Ngeliat kita masuk kls berapa"

"Belum sih. Sekarang aja yuk "

"Ya udah, kayaknya udah gak rame tuh"

Dua cewek itu menerobos kerumunan lapangan dengan perlahan dan sampai di depan papan besar yang masih sedikit ramai karena ada segerombolan siswi di sana

"Misi" Rachel berteriak sedikit kencang yang membuat beberapa siswi itu memberi celah untuk mereka.

Mata keduanya terus menelusuri setiap nama di papan mading

"Lo udah nemu??? "

Xelia menggeleng pelan, Rachel menghentikan jari kecilnya yang sedari tadi menjelajah.

" Gue nemu nama gue"

"Kls bera-" Rachel memeluk Xelia erat "Ngapain"

"Kita satu kelas"

****

Xelia tak berhenti merutuki Rachel yang dengan beraninya melambaikan tangan pada Aksel musuh bebuyutannya.

"Ngapain coba pake acara nyapa tuh orang gila"

"Biasa aja kali. Kan gue temen ama tuh si Aksel"

"Serah lo" Xelia mempercepat langkahnya meninggalkan Rachel yang cengengesan tak berdosa

"Kalau suka ya suka aja kali Xel gak usah sok muna lo"

***

"Kira kira wali kelas kita siapa ya??? "

Xelia mngedikkan bahu tanda tak tahu. Ia kembali berkutat dengan ponsel yang menampilkan video game kesukaannya

"Bapaknya datang Xel"

Semua orang di ruangan itu mendadak diam dan duduk kembali beraturan

"Selamat pagi"

"PAGI PAK"

Kembali terdengar bisikan ghaib "Mohon suaranya" laki laki bertubuh gemuk dengan kumis tipis di atas bibirnya itu memukul pelan meja di hadapannya

"Pertama. Perkenalkan saya guru baru di sekolah ini. Nama bapak Ghani Anderson" Laki laki itu berjalan ke arah papan tulis dan menuliskan sesuatu di sana

GHANI ANDERSON panggilan 'GHANI'

"Ya, kalau udah di sebut gak usah di tulis kali pak"

Semua mata di ruangan itu beralih menatap  jeli Rachel yang sudah dengan beraninya menyeletuk asal, begitu juga dengan Xelia.

"Chel. Mulut lo begek"

"Eh" laki laki itu berjalan mendekati meja di ujung kiri dari tempat ia berdiri semula

"Nama kamu siapa nak???? "

"Ra-Rachel pak"

Laki laki paruh baya itu berjalan menjauh kemudian berhenti tepat di tengah tengah ruang kelas

"Gapapa. Berarti dia berani buat menyatakan pendapat, ya gak Rachel??? "

" Betul pak" Rachel tersenyum menyengir

"Astaga Rachel "

***

"Rachel " Rachel menoleh terkejut saat mendengar seseorang berteriak dari arah belakang tempat ia duduk

"Audy??? "

Cewek modis itu bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah depan

"Lo kelas ini juga??? "

Audy mengangguk bersemangat "Entar pulang bareng ya??? "

Rachel mengangguk kecil

"Siapa??? " bisik Xelia tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponsel

"Temen SMP gue"

Xelia hanya ber 'oh' ria

"Kantin yuk. Jamkos kayaknya nih"

"Yok"

****

Xelia berlalu ke arah stand nasi goreng. Rachel menatap sekelilingnya, tidak ada yang berubah dari kantin ini setelah liburan akhir tahun selama sebulan dan juga keadaan kantin sekarang sedikit sepi karena masih dalam jam pelajaran.Mata hazel cewek itu bertemu dengan seseorang yang sudah lama tidak ia temui sejak satu bulan yang lalu

Cowok itu bangkit dari tempat duduk nya dan berjalan ke arah Rachel

"Chel. Kangen gue udah lama gak ketemu"

Rachel mengangguk tersenyum "Liburan kemana lo???"

"Kemaren sih nyusul bokap ke Jerman"

Rachel hanya ber 'oh'  ria

"Mau makan ya??? "

" Ya ia lah, kalau gak ngapain gue disini."

Cowok itu tertawa kecil "Galak lo gak ilang ilang ya"

Rachel mengedik asal "Tuh makanan gue udah dateng"

Xelia membalas sapaan cowok di samping kanan sahabatnya itu dengan senyuman kecil

"Gue pindah aja deh" Xelia bersiap bangkit "Disini aja kali Xel"

Cowok itu menatap bingung Xelia "Gapapa nih???"  cowok itu mengangguk mantap

"Dean"

Cewek berambut ombre merah muda menyala itu menyeringai senang seperti mendapatkan sesuatu yang beraharga dia berjalan cepat ke arah Dean

"Helga??? " Helga menatap tajam Rachel dan Xelia

"Ngapain masih disini. Gue mau ngomong berdua ama Dean"

"Suka suka gue dong." Rachel membalas acuh

"Dean, kita ke sana aja yuk. Aku mau omongin soal pemilihan Ketua Osis, nanti kan kamu mau ikut maju jadi calon"

"Gue ke sana dulu ya" Dean bangkit mengekori kakak senior di depannya

"Jadi Dean nyalonin diri??? "

****

"Audy. Sini deh"  Audy yang sedari tadi sibuk menyapu sampah di lantai kelas menoleh mendengar Rachel berteriak dari arah luar

Walaupun modis dan jadi murid terkaya disekolahan, Audy tetap mau piket dan juga berteman dengan semua orang tanpa membedakannya

"Kenapa??? "

"Sini dulu"

"Paan sih"  Audy berjalan malas ke arah pintu "Ngapain???"

"Lo kenal gak ama tu cewek??? " Rachel menunjuk ke arah kelas Dean atu lebih tepatnya menunjuk gadis yang sedang berbicara dengan Dean

" Kenal. Itu bukannya Darra ya??? "

" Malah nanya balik lo" Rachel mencebik asal

"Ia. Itu sih Darra anak Mipa 1 emang kenapa???? "

" Gapapa" Audy mencari kebohongan di mata Rachel "Lo kenal ama tu cowok????"

"Ngapain nanya nanya. Kepo amat lu" Rachel mengalihkan pandangan

"Ya udah" Audy berlalu, menyelesaikan pekerjaannya yang tadi tertunda

Drrtt... Drttt

Deanedward : pulang bareng siapa???  Sorry gue gak bisa anter. Gue harus menuhin syarat bakal calon

Rachel menolehkan kepala ke arah kelas Dean, siapa tau dia masih disana. Tidak, dia sudah pergi

Rachelmaureen : Gapapa. Gue pulang bareng Audy :)

"Yuk. Pulang" Rachel menoleh terkejut "Ngagetin lo"

"Chatan ama siapa sih, tegang gitu "

" K E P O"

****

"Mobil lo???? " Rachel sedikit terkejut, pasalnya sebagai seorang tetangga yang selalu peduli ia selalu memperhatikan Audy

" Yap" Audy cengengesan senang "Baru lagi???"  Audy mengangguk mantap

"Orang kaya mah bebas, ya gak???? "

" Tentu" Audy tersenyum bangga "Masuk, udah mau ujan nih"

Audy berjalan ke arah kemudi dan Rachel berjalan ke arah kursi penumpang depan

"Mau main dulu gak??? " tanya Audy sambil menyalakan mesin mobil" Gak dulu deh, oma lagi sendirian dirumah soalnya"

Audy hanya ber 'oh'  ria

Ya. Rachel hanya tinggal bersama nenek dan seorang pembantu di rumahnya, ibunya telah lama meninggal dan ayah nya di penjara karena kasus pembunuhan ibunya. Ayah Rachel belum terbebas hingga sekarang, menurut tuntutan ia akan bebas dalam tahun ini

"Eh. Itu bukannya Chelsea ya??? "

Rachel ikut menoleh ke arah pinggir jalan. Matanya menangkap seorang gadis yang sedang serius menatap mesin mobilnya dengan sedikit mengutak atiknya

" Yang temen sekelas kita itu??? "

Audy mengangguk, kemudian menepikan mobilnya "Tunggu bentar"

Rachel memutar bola matanya malas, melihat Audy turun menghampiri Chelsea yang tampak kesulitan 

Sok baik

***

"Mobil lo, kenapa??? "

Chelsea menoleh terkejut mendapati seseorang berdiri tidak jauh darinya sambil menatapnya penasaran

" Oh. Ini tiba tiba mogok"

"Gue Audy" Audy mengulurkan tangganyya "Lo pasti Chelsea Mipa 4 kan???"

Chelsea membalas uluran tangan itu kemudian mengangguk tersenyum" Ia. Dan lo Audy kan??? "

Audy mengggangguk semangat

"Udah. kenal kenalanannya??? "

Kedua cewek itu menoleh bersamaan saat menyadari suara berbeda ada di antara keduanya

" Rachel??? " Audy melototi Rachel" Gak boleh gitu"

Rachel mngedikkan bahu tanda acuh

"Hy" Sapa Rachel kemudian

Chelsea menggangguk ragu

"Gak usah tegang gitu sama gue. Selow"

"Oh ia ini Rachel. Lo tau kan yang tadi nyolot waktu walas kita lagi perkenalan???? "

Chelsea tersenyum mengiyakan

" Hmmm.Ya udah kan mobil lo mogok nih, gimana kalau lo bareng kita aja???? "

"Emang kita searah????"

"Gue sih ama Rachel tinggal di komplek Nirwana. Kalau lo???? "

" Gue komplek Saraswati"

"Wahhh. Se arah dong, ya udah yuk bareng kita aja"

Chelsea tersenyum kemudian dengan senang hati mengikuti langkah dua cewek asing yang baru tadi ia kenal

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
KETIKA SENYUM BERBUAH PERTEMANAN
549      389     3     
Short Story
Pertemanan ini bermula saat kampus membuka penerimaan mahasiswa baru dan mereka bertemu dari sebuah senyum Karin yang membuat Nestria mengagumi senyum manis itu.
A Ghost Diary
5509      1791     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Langit Jingga
2827      1002     4     
Romance
"Aku benci senja. Ia menyadarkanku akan kebohongan yang mengakar dalam yakin, rusak semua. Kini bagiku, cinta hanyalah bualan semata." - Nurlyra Annisa -
Forbidden Love
10085      2155     3     
Romance
Ezra yang sudah menikah dengan Anita bertemu lagi dengan Okta, temannya semasa kuliah. Keadaan Okta saat mereka kembali bertemu membuat Ezra harus membawa Okta kerumahnya dan menyusun siasat agar Okta tinggal dirumahnya. Anita menerima Okta dengan senang hati, tak ada prangsaka buruk. Tapi Anita bisa apa? Cinta bukanlah hal yang bisa diprediksi atau dihalangi. Senyuman Okta yang lugu mampu men...
DarkLove 2
1321      631     5     
Romance
DarkLove 2 adalah lanjutan dari kisah cinta yang belum usai antara Clara Pamela, Rain Wijaya, dan Jaenn Wijaya. Kisah cinta yang semakin rumit, membuat para pembaca DarkLove 1 tidak sabar untuk menunggu kedatangan Novel DarkLove 2. Jika dalam DarkLove 1 Clara menjadi milik Rain, apakah pada DarkLove 2 akan tetap sama? atau akan berubah? Simak kelanjutannya disini!!!
Ghea
482      319     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
My Doctor My Soulmate
125      111     1     
Romance
Fazillah Humaira seorang perawat yang bekerja disalah satu rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Fazillah atau akrab disapa Zilla merupakan seorang anak dari Kyai di Pondok Pesantren yang ada di Purwakarta. Zilla bertugas diruang operasi dan mengharuskan dirinya bertemu oleh salah satu dokter tampan yang ia kagumi. Sayangnya dokter tersebut sudah memiliki calon. Berhasilkan Fazillah menaklukkan...
Aku Lupa Cara Mendeskripsikan Petang
574      395     2     
Short Story
Entah apa yang lebih indah dari petang, mungkin kau. Ah aku keliru. Yang lebih indah dari petang adalah kita berdua di bawah jingganya senja dan jingganya lilin!
Rewrite
9766      2798     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Camelia
600      339     6     
Romance
Pertama kali bertemu denganmu, getaran cinta itu sudah ada. Aku ingin selalu bersamamu. Sampai maut memisahkan kita. ~Aulya Pradiga Aku suka dia. Tingkah lakunya, cerewetannya, dan senyumannya. Aku jatuh cinta padanya. Tapi aku tak ingin menyakitinya. ~Camelia Putri