Loading...
Logo TinLit
Read Story - PATANGGA
MENU
About Us  

TOLONG, ya. Bisa enggak sih Patangga berhenti ganggu saya? Gara-gara Patangga saya disuruh keluar kelas sama Bu Efa—guru fisika. Dan sekarang, saya cuma duduk di luar kelas. Enggak ada kerjaan, bosan, dan disuruh sampai bel istirahat.

Jadi, gini, ceritanya.

Baru saja sampai kelas, bel masuk tepat berbunyi. Saya duduk di bangku saya. Caca—teman sebangku saya—sepertinya ingin mempertanyakan kenapa saya berangkat sesiang ini. Tapi niatnya terurung karena Bu Efa mulai berjalan memasuki kelas. Ia meletakan buku-buku tebal yang dibawanya di atas meja guru lalu menghadap ke arah kami. "Selamat pagi murid-murid. Sekarang saya ingin menyampaikan materi tentang implus dan momentum."

Bla. Bla. Bla.

Oh, saya hampir melupakan Patangga. Dari awal hingga tengah penjelasan materi dari Bu Efa saya lihat Patangga masih terbang-terbang dalam kelas. Ya, tetap saja mata saya terus mengawasinya.

"Yumi, kamu kenapa, sih? Lihat ke atas mulu, ada apa?" tanya Caca sambil mengikuti arah pandang saya.

"Enggak ada apa-apa kok," jawab saya bohong.

"Aku tidur dulu ya. Bangunin aku kalo Bu Efa mulai curiga," kata Caca. Lalu menenggelamkan wajah dalam lipatan tangannya.

Caca itu dapat julukan Ratu Tidur di kelas. Anehnya, Caca pasti tidur di jam pelajaran—maksud saya kenapa enggak di jam istirahat coba.

Sudah, lupakan Caca. Kembali ke Patangga.

Entah mengapa Patangga berhenti melakukan aksi terbang-terbangan di kelas. Lalu Patangga mendekat ke arah saya. Patangga mendorong-dorong buku saya yang ada di atas meja. Ya, tentu saja buat saya terganggu akibat ulahnya. Untung Caca tidur, kalau enggak mungkin sudah pingsan gara-gara lihat buku yang terdorong-dorong sendiri.

Kemudian Patangga menutup buku saya, dan ya kalau teman-teman melihatnya jadi kayak buku yang tiba-tiba tertutup gitu. Tapi untung semuanya masih fokus pada Bu Efa.

Enggak sampai itu saja. Saya membuka bukunya kembali, dan Skitch menutupnya lagi. Apa mungkin Skitch ingin bermain?

Sebelum saya memasuki gerbang sekolah, Eiden bilang gini, "Kalau Patangga selalu ganggu kamu, itu artinya Patangga pengin main sama kamu.".

"Murid-murid buka halaman 145. Kerjakan latihan soalnya," kata Bu Efa di akhir penjelasannya.

Perhatian saya kembali ke Bu Efa. Tapi Patangga menyenggol-nyenggol bahu saya.

"AKU ENGGAK MAU YA ENGGAK MAU!" teriak saya refleks.

Sial. Mulut jahat!

Maksud saya 'kan enggak mau main sama Patangga bukan enggak mau mengerjakan tugas dari Bu Efa. Saya langsung menutup mulut saya. Oke, semua perhatian (kecuali Caca, dia masih sibuk di alam mimpinya) tertuju pada saya sekarang. Saya menelan ludah saat melihat wajah sangar Bu Efa yang sudah merah padam.

"Oh, jadi kamu tidak ingin mengerjakan tugas dari saya? Keluar sana!"

Sumpah, ini adalah pertama kali dalam sejarah hidup saya. KELUAR KELAS CUMA GARA-GARA SAPU TERBANG!

Patangga!

*****

Akhirnya bel yang ditunggu-tunggu berbunyi—bel istirahat. Setelah Bu Efa keluar kelas, saya segera masuk ke dalam kelas.

"Dalam sejarah, pertama kali aku liat Yumi disuruh keluar kelas," kata Anta (bukan Unta ya, karena dia enggak punya punuk) sambil terbahak-bahak.

"Tercoreng, deh, gelar siswa teladannya," tambah Gilang (pakai 'ng' kalau enggak jadi gila).

Ini asli ya, saya memang dapat gelar siswa teladan. Prestasi yang unggul dan sikap yang baik membuat saya mendapatkan gelar itu. Namun seketika hancur cuma gara-gara sapu terbang yang selalu mengikuti saya. Kesal, serius!

"Berisik kalian semua!" kata saya, kesal.

Dengan kesadaran yang baru terkumpul, Caca langsung menggamit lengan saya. "Ke kantin yuk, aku laper nih," kata Caca.

Saya menggeleng, entah mengapa tidak ada nafsu makan. "Aku enggak mau Ca," kata saya.

"Oke, kalau kamu enggak mau, mau nitip apa?" tanya Caca. "Biar sekalian aku beliin," lanjutnya.

Saya menggeleng lalu membalas, "Enggak usah Ca. Aku mau lanjut baca novel."

"Aku ke kantin dulu, bye."

Kini, hanya tersisa saya dan Deco di kelas. Saya lihat Deco yang masih sibuk dengan ponsel yang digenggamannya, sedang bermain game online sepertinya. Deco itu lelaki yang berpenampilan cupu, kacamata tebal, dan pita merah kupu-kupu yang selalu bertengger di kerah seragam menjadi ciri khasnya.

Saya mengeluarkan novel dari dalam tas dan langsung membacanya. Patangga memukul tangan saya, membuat saya meringis sambil mengelus-elus tangan saya yang memerah akibat Patangga.

"Patangga! Bisa enggak sih diam? Jangan ganggu aku! Mau baca novel nih," kata saya sedikit berbisik, kalau enggak, mungkin nanti Deco jadi curiga.

Takut disangka gila karena bicara sendiri.

"Kamu udah ke ruang guru belum?" tanya Deco tiba-tiba.

Saya bingung. "Kenapa memang?"

"Oh, aku kira kamu keluar kelas disuruh pergi ke ruang guru," kata Deco dengan wajah datarnya.

Saya kasih tahu nih, setiap bicara dengan Deco pasti enggak ada nyambung-nyambungnya. Enggak mudeng-mudeng.

"Ngapain kamu ke ruang guru?" tanya Deco.

Saya emang enggak menjawab pertanyaannya. Kalau saya jawab nanti saya sama Deco sama-sama enggak mudeng-mudeng. Jadi ikutan gila, deh, nantinya.

"Kamu ngerasa enggak sih, biasanya kalau siang gini kelas pasti panas. Tapi tadi pas pelajaran Bu Efa, kayak enggak ada panas-panasnya gitu. Terus aku juga ngerasa kayak ada banyak angin di kelas kita pas pelajaran Bu Efa. Kamu ngerasain nggak?" tanya Deco dengan mata yang masih menatap layar ponselnya.

Saya tahu obrolan ini menyangkut Patangga. Iyalah! Patangga yang terbang-terbang di atas kelas pasti menghasilkan banyak angin dalam aksinya itu.

"Enggak tuh. Aku enggak ngerasain apa-apa, biasa aja," kata saya, bohong.
 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
FLOW in YOU (Just Play the Song...!)
3475      1004     2     
Romance
Allexa Haruna memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi piano tahun ini. Alasan utamanya adalah, ia tak lagi memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti kompetisi. Selain itu ia tak ingin Mama dan kakaknya selalu khawatir karenanya. Keputusan itu justru membuatnya dipertemukan dengan banyak orang. Okka bersama band-nya, Four, yang terdiri dari Misca, Okka, dan Reza. Saat Misca, sahabat dekat A...
Aku dan Saya
406      245     1     
Inspirational
Aku dan Saya dalam mencari jati diri,dalam kelabilan Aku yang mengidolakan Saya yang sudah dewasa.
Asmaraloka Jawadwipa (Sudah Terbit / Open PO)
12910      2923     1     
Romance
Antara anugerah dan kutukan yang menyelimuti Renjana sejak ia memimpikan lelaki bangsawan dari zaman dahulu yang katanya merupakan sang bapa di lain masa. Ia takkan melupakan pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya dari Wilwatikta sebagai rakyat biasa yang menyandang nama panggilan Viva. Tak lupa pula ia akan indahnya asmara di Tanah Blambangan sebelum mendapat perihnya jatuh cinta pada seseor...
Chrisola
1149      660     3     
Romance
Ola dan piala. Sebenarnya sudah tidak asing. Tapi untuk kali ini mungkin akan sedikit berbeda. Piala umum Olimpiade Sains Nasional bidang Matematika. Piala pertama yang diraih sekolah. Sebenarnya dari awal Viola terpilih mewakili SMA Nusa Cendekia, warga sekolah sudah dibuat geger duluan. Pasalnya, ia berhasil menyingkirkan seorang Etma. "Semua karena Papa!" Ola mencuci tangannya lalu membasuh...
Mask of Janus
19666      3363     9     
Fantasy
"Namun, jangan pernah memberikan topeng kepada mereka yang ingin melakukan hal-hal jujur ... karena mereka akan mengambil dunia dari genggamanmu." Vera van Ugde tidak hanya bermain di depan layar sebagai seorang model internasional, tetapi juga di belakang layar di mana dunia gelap berada. Vera adalah seorang mafia. Hanya saja, sekelompok orang--yang memanggil diri mereka sebagai par...
Why Joe
1343      686     0     
Romance
Joe menghela nafas dalam-dalam Dia orang yang selama ini mencintaiku dalam diam, dia yang selama ini memberi hadiah-hadiah kecil di dalam tasku tanpa ku ketahui, dia bahkan mendoakanku ketika Aku hendak bertanding dalam kejuaraan basket antar kampus, dia tahu segala sesuatu yang Aku butuhkan, padahal dia tahu Aku memang sudah punya kekasih, dia tak mengungkapkan apapun, bahkan Aku pun tak bisa me...
My LIttle Hangga
791      514     3     
Short Story
Ini tentang Hangga, si pendek yang gak terlalu tampan dan berbeda dengan cowok SMA pada umunya. ini tentang Kencana, si jerapah yang berbadan bongsor dengan tinggi yang gak seperti cewek normal seusianya. namun, siapa sangka, mereka yang BEDA bisa terjerat dalam satu kisah cinta. penasaran?, baca!.
Dessert
1078      564     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Behind the Camera
1909      732     3     
Romance
Aritha Ravenza, siswi baru yang tertarik dunia fotografi. Di sekolah barunya, ia ingin sekali bergabung dengan FORSA, namun ternyata ekskul tersebut menyimpan sejumlah fakta yang tak terduga. Ia ingin menghindar, namun ternyata orang yang ia kagumi secara diam-diam menjadi bagian dari mereka.
Tumpuan Tanpa Tepi
11835      3205     0     
Romance
Ergantha bercita-cita menjadi wanita 'nakal'. Mencicipi segala bentuk jenis alkohol, menghabiskan malam bersama pria asing, serta akan mengobral kehormatannya untuk setiap laki-laki yang datang. Sialnya, seorang lelaki dewasa bermodal tampan, mengusik cita-cita Ergantha, memberikan harapan dan menarik ulur jiwa pubertas anak remaja yang sedang berapi-api. Ia diminta berperilaku layaknya s...