Loading...
Logo TinLit
Read Story - Perahu Jumpa
MENU
About Us  

Jevan sudah berada di atas perahu, membantu Pak Jaka melebarkan layar perahu. Mereka akan berlayar beberapa waktu lagi. Hanya perlu menunggu Rama dan Dika yang masih sibuk membantu Ibu Hanum membereskan piring-piring mereka karena tempat tinggal mereka ini ada larangan untuk meninggalkan piring kotor.

Jevan dengan tangannya yang berusaha menggenggam erat tali layar, matanya menatap lekat-lekat pada raut wajah ayahnya yang terlihat tidak ceria seperti biasanya. Bukan Jevan berburuk sangka bahwa ayahnya tidak senang ia dan kedua temannya ikut berlayar, hanya saja … raut itu sangat tidak bahagia.

Jevan sangat tahu ayahnya, ayahnya selalu senang berlayar, apalagi ini kali pertama ia bisa ikut berlayar. Bahkan, menerima permintaan orang lain untuk berlayar bersama pun, ia sangat antusias. Namun, kali ini, Jevan dapat merasakan bahwa … ada yang berbeda dengan ayahnya.

Setelah layar telah terpasang dengan baik, Jevan mendekat, duduk di samping ayahnya. “Apakah ayah tidak sehat?” tanyanya.

Pak Jaka menoleh, lantas menggeleng. “Tidak. Ayah sangat sehat.”

“Jika ayah tidak sehat, berlayar hari ini kita batalkan saja,” lanjut Jevan.

“Mana mungkin dibatalkan?” sahut Pak Jaka dengan cepat. “Kedua temanmu itu sangat senang, ayah tidak mungkin mengecewakan mereka.”

“Rama dan Dika pasti akan mengerti. Kita bisa menunda berlayar hari ini, ayah.”

Pak Jaka menggeleng. “Tidak ada yang terjadi apa-apa dengan ayah. Ini pertama kalinya kamu ikut ayah berlayar, tidak mungkin akan ayah batalkan, karena kita tidak tahu jika ke depannya tidak bisa berlayar lagi.”

Jevan merapatkan tubuhnya pada Pak Jaka. “Tidak bisa berlayar lagi, bagaimana ayah?”

Sorot mata Pak Jaka melembut. Tangan kanannya naik, mengusap surai legam milik ayahnya. “Kamu harus melanjutkan pendidikanmu ke jenjang yang lebih tinggi, Jevan Kamu harus kuliah, mewujudkan impianmu itu. Dan setelah itu, kamu tidak akan punya banyak waktu di sini, apalagi hanya sekedar untuk ikut ayah berlayar.”

“Jadilah anak yang bahagia, Jevan! Ayah dan Ibu akan selalu menjadi orang pertama yang mendukung setiap langkah yang kamu pilih, sesulit apapun itu,” lanjut Pak Jaka, membuat Jevan tidak tahan untuk tidak memeluk erat tubuh mulai renta milik ayahnya.

“Jevan sama sekali tidak ingin meninggalkan ayah dan ibu,” bisik Jevan. “Jevan rasa tidak perlu untuk kuliah ke kota, cukup bekerja di sini saja, agar bisa selalu bersama ayah dan ibu.”

Pak Jaka mendorong kuat tubuh anaknya. “Tidak! Kamu harus kuliah, sampai jenjang paling tinggi jika itu perlu,” ucapnya tegas.

“Tapi, ayah ….”

Pak Jaka seketika beranjak, dan turun dari perahu, menghampiri Rama dan Dika yang kesulitan membawa sebuah box besar yang biasa digunakan untuk menyimpan ikan tangkapan, sehingga hal ini memotong perkataan Jevan.

Ketika ketiganya sudah ada di dalam perahu, dan Pak Jevan sudah mulai melepas tali yang mengikat perahu pada tiang penyangga, Jevan masih belum bergeming. Perasaannya menjadi sedikit kacau dan gelisah. Ada sebuah perasaan aneh yang hingga setelah mendengar Pak Jaka yang ingin sekali ia pergi jauh meninggalkan mereka.

Sebuah tepukan lembut menyapa punggungnya, Jevan terperanjak. Dika pelakunya. “Ada apa denganmu? Apakah angin laut sudah membuatmu merasa tidak nyaman?”

Jevan menggeleng lemah. “Tidak,” jawabnya singkat.

“Lantas?” tanya Dika lagi. Kali ini, Rama bergabung, ikut menunggu responnya.

Jevan menatap satu persatu kedua temannya itu. “Ayahku ingin aku berkuliah, sedangkan aku tidak mau.”

Mata Dika membulat. “Jangan kamu katakan bahwa ayah dan ibumu belum tahu bahwa kamu telah diterima salah satu kampus di kota?”

Jevan mengangguk pelan. Sedangkan, Rama dengan cepat menoyor kepalanya.

“Aneh kamu!” desisnya.

Jevan mendengus. “Kamu ini gampang sekali emosi, Rama! Sifatnya tidak seramah namamu.”

‘Lagian, kamu kenapa juga tidak mau berkuliah? Jalan sudah ada, ayahmu bahkan mempersilahkan. Lantas, apa lagi masalahmu?”

Jevan dengan cepat membekam mulut Rama yang nada suaranya agak tinggi itu sehingga mengusik ayahnya dan menoleh dengan dahi berkerut. Untung saja ombak laut dan angin berdesir lebih kencang dibanding suaranya.

“Tenang sedikit, bisa tidak, sih?” decak Jevan. “Aku hanya tidak sanggup meninggalkan mereka,” lanjutnya menjelaskan.

“Aku mengerti,” sahut Dika. Sedangkan, Rama masih belum tahu maksud Jevan. “Jevan berbeda dengan kita, Rama. Kamu anak terakhir, punya kakak yang dengan sukarela membawa istrinya untuk tinggal di sini untuk menemani orang tuamu.”

“Lalu kamu?”

“Aku? Aku punya kakak dan adik. Orang tuaku tidak akan kekurangan orang untuk merawat mereka,” jawa Dika pada pertanyaan Rama. Matanya kemudian menatap Jevan. “Sedangkan, Jevan, satu-satunya. Sebagai anak, Jevan pasti merasa khawatir, begitu, kan, maksudmu, Jevan?”

Untuk sejenak Jevan terdiam—tidak menyangka bahwa angin laut membuat Dika menjadi lebih manusiawi—sebelum akhirnya mengangguk, mengiyakan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Cinderella And The Bad Prince
3228      1888     11     
Romance
Prince merasa hidupnya tidak sebebas dulu sejak kedatangan Sindy ke rumah. Pasalnya, cewek pintar di sekolahnya itu mengemban tugas dari sang mami untuk mengawasi dan memberinya les privat. Dia yang tidak suka belajar pun cari cara agar bisa mengusir Sindy dari rumahnya. Sindy pun sama saja. Dia merasa sial luar biasa karena harus ngemong bocah bertubuh besar yang bangornya nggak ketul...
Let me be cruel
10564      4351     545     
Inspirational
Menjadi people pleaser itu melelahkan terutama saat kau adalah anak sulung. Terbiasa memendam, terbiasa mengalah, dan terlalu sering bilang iya meski hati sebenarnya ingin menolak. Lara Serina Pratama tahu rasanya. Dikenal sebagai anak baik, tapi tak pernah ditanya apakah ia bahagia menjalaninya. Semua sibuk menerima senyumnya, tak ada yang sadar kalau ia mulai kehilangan dirinya sendiri.
Atraksi Manusia
892      594     7     
Inspirational
Apakah semua orang mendapatkan peran yang mereka inginkan? atau apakah mereka hanya menjalani peran dengan hati yang hampa?. Kehidupan adalah panggung pertunjukan, tempat narasi yang sudah di tetapkan, menjalani nya suka dan duka. Tak akan ada yang tahu bagaimana cerita ini berlanjut, namun hal yang utama adalah jangan sampai berakhir. Perjalanan Anne menemukan jati diri nya dengan menghidupk...
Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu
6182      1942     5     
Humor
Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu Buku ini adalah pelukan hangat sekaligus lelucon internal untuk semua orang yang pernah duduk di pojok kamar, nanya ke diri sendiri: Aku ini siapa, sih? atau lebih parah: Kenapa aku begini banget ya? Lewat 47 bab pendek yang renyah tapi penuh makna, buku ini mengajak kamu untuk tertawa di tengah overthinking, menghela napas saat hidup rasanya terlalu pad...
To the Bone S2
1558      883     1     
Romance
Jangan lupa baca S1 nya yah.. Udah aku upload juga .... To the Bone (untuk yang penah menjadi segalanya) > Kita tidak salah, Chris. Kita hanya salah waktu. Salah takdir. Tapi cintamu, bukan sesuatu yang ingin aku lupakan. Aku hanya ingin menyimpannya. Di tempat yang tidak mengganggu langkahku ke depan. Christian menatap mata Nafa, yang dulu selalu membuatnya merasa pulang. > Kau ...
Glitch Mind
78      70     0     
Inspirational
Apa reaksi kamu ketika tahu bahwa orang-orang disekitar mu memiliki penyakit mental? Memakinya? Mengatakan bahwa dia gila? Atau berempati kepadanya? Itulah yang dialami oleh Askala Chandhi, seorang chef muda pemilik restoran rumahan Aroma Chandhi yang menderita Anxiety Disorder......
Menanti Kepulangan
95      88     1     
Fantasy
Mori selalu bertanya-tanya, kapan tiba giliran ia pulang ke bulan. Ibu dan ayahnya sudah lebih dulu pulang. Sang Nenek bilang, suatu hari ia dan Nenek pasti akan kembali ke bulan. Mereka semua akan berkumpul dan berbahagia bersama di sana. Namun, suatu hari, Mori tanpa sengaja bertemu peri kunang-kunang di sebuah taman kota. Sang peri pun memberitahu Mori cara menuju bulan dengan mudah. Tentu ada...
Aku yang Setenang ini Riuhnya dikepala
82      73     1     
True Story
Batas Sunyi
2820      1405     108     
Romance
"Hargai setiap momen bersama orang yang kita sayangi karena mati itu pasti dan kita gak tahu kapan tepatnya. Soalnya menyesal karena terlambat menyadari sesuatu berharga saat sudah enggak ada itu sangat menyakitkan." - Sabda Raka Handoko. "Tidak apa-apa kalau tidak sehebat orang lain dan menjadi manusia biasa-biasa saja. Masih hidup saja sudah sebuah achievement yang perlu dirayakan setiap har...
Kembali ke diri kakak yang dulu
2492      1451     10     
Fantasy
Naln adalah seorang anak laki-laki yang hidup dalam penderitaan dan penolakan. Sejak kecil, ia dijauhi oleh ibunya sendiri dan penduduk desa karena sebuah retakan hitam di keningnya tanda misterius yang dianggap pertanda keburukan. Hanya sang adik, Lenard, dan sang paman yang memperlakukannya dengan kasih dan kehangatan. Ini menceritakan tentang dua saudara yang hidup di dunia penuh misteri. ...