Loading...
Logo TinLit
Read Story - Selaras Yang Bertepi
MENU
About Us  

Alarm jam sudah dua kali berbunyi, namun Elin masih tidur nyenyak di bawah hangatnya selimut. Bunyi panggilan masuk berhasil bikin terbangun, dilihat panggilan tersebut dari Mama Bella, dengan malas menjawab nada khas bangun tidur.

“Ada apa, Ma?”

“Kamu belum berangkat sekolah?” ucap Mama Bella yang sudah berangkat bekerja sejak tadi.

“Belum, emang kenapa?” Elin masih memejamkan mata ingin kembali tidur lagi.

“Astaga” terdengar menghembuskan nafas, “Ini sudah jam tujuh, kenapa belum berangkat, jangan bilang kamu masih tidur?”

“Haa” teriak Elin meraih jam beker di meja sebelahnya, “Astaga, aku kesiangan. Ma, aku mau mandi dulu, setelah itu berangkat sekolah”

“Iya, mama sudah siapkan bekal dua jangan lupa dibawa ya!”

“Iya ma, makasih.” Elin mengakhiri panggilan, bergegas untuk mandi lebih cepat, untung saja seragam sekolah sudah disetrika semalam.

Sepuluh menit kemudian, Elin sudah menaiki boncengan ojek online menuju sekolah. Biasanya kalau mandi butuh waktu lama, namun kali ini harus buru-buru, sudah dapat ditebak kalau terlambat.

Jalan raya cukup macet, memang bukan alasan anak berangkat sekolah, namun lebih banyak orang-orang berangkat kerja, untung saja abang ojek online memberi saran untuk lewat rute lain. Panggilan masuk juga pesan terus dilayangkan Rendra, menanyakan kenapa belum berangkat sekolah, lalu Elin hanya menjawab dalam perjalanan ke sana.

Akhirnya sampai gerbang sekolah yang terkunci dengan penjaga ada di pos, “Selama pagi pak, boleh masuk?”

“Enggak bisa, sesuai peraturan dari sekolah”

“Ya elah pak.”

Ketika membujuk pak satpam depan, bersama pesan masuk berasal dari Rendra. Mengatakan kalau datang saja ke arah samping, “Kalau gitu saya pulang!”

Elin mengikuti arahan dari Rendra, memang harus berhati-hati agar tidak ketahuan sama guru kesiswaan, jarang antara gerbang depan dan samping sekolah hanya 50 meter. Di sebelah situ ada jalan yang biasanya dipakai lalu lalang siswa terlambat maupun kabur di jam sekolah.

“Ren, ada guru enggak?” bisik Elin sudah masuk di area sekolah, “Gue takut kena hukum, sudah kelas tiga lagi!”

“Enggak ada...”

“Kalian lagi ngomongin siapa?” sahut guru piket yang sedang menyenderkan punggung pada dinding kelas, “Rendra. Katanya tadi mau ke toilet, kenapa di sini, toiletnya pindah?”

“Eh, bapak....” jawab Rendra cengengesan, “Maaf pak!”

“Elin, kenapa terlambat?”

“Maaf pak, kesiangan!” jawaban Elin menunduk sebab tahu kalau dirinya sekarang salah.

“Kamu sudah tahu kan, peraturan jika terlambat lebih dari sepuluh menit dilarang masuk sekolah, tapi kenapa masih berusaha masuk?”

“Tahu pak. Habisnya kalau pulang ke rumah enggak ada kegiatan, jadi minta tolong Rendra jemput di sini....”

“Oh, di rumah enggak ada kegiatan? Kalau begitu kalian berdua bapak hukum menyapu dan mengepel lab IPA....”

“Kita berdua bukan anak IPA, kita anak IPS....” Elin sedikit heran dengan hukuman yang diberikan, biasanya dihukum membersihkan toilet, menyapu halaman atau membantu di perpustakaan.

“Anggap saja toleransi antar jurusan” guru kesiswaan menjawab santai, “Buruan!...”

“Iya pak!” jawab Elin dan Rendra hanya menuruti.

Berhentilah di sebuah ruangan yang terkenal bersih, tetapi saat pintu ruangan dibuka, betapa terkejutnya melihat seiri ruangan kotor dan berantakan. Elin yang selalu beranggapan, kalau ruangan ini selalu rapi dari segala ruangan yang lain, ternyata jauh dari anggapannya.

“Pak, lab IPA habis kerampokan apa gimana, buset berantakan banget?” ucap Rendra yang selalu berbicara seenaknya, “Oh ternyata, mesti di foto ini, biar anak IPS pada tahu!”

Tanpa ragu beberapa jepretan kamera ponsel dilakukan, bahkan Rendra langsung mengirim ke grup kelas, coba bayangkan bagaimana pendapat yang lain. Berbagai macam komentar meramaikan grup di pagi hari, karena grup akan ramai jika ada tugas maupun hal penting. Sebenarnya ini juga penting!

“Sudah selesai upload di grup? Sekarang kalian berdua bersihkan lab, bapak mau keliling sekolah, nanti jam istirahat bapak kembali harus bersih!”

“Iya pak” jawab Elin meletakkan tas di kursi, begitu juga jaket yang tadi dikenakan dari rumah, “Ren, elo sapu sebelah kiri biar lebih cepat”

“Iya” Rendra mengambil sapu yang ada di bagian pojok belakang, “Tumben telat masuk sekolah?”

“Kesiangan. Oh iya, mama tadi buatin bekal dua, habis bersihin makan bareng di kantin ya!”

“Bilangin makasih ke tante Bella!”

“Iya.”

Elin lebih dulu merapikan peralatan lab yang berantakan, ditata kembali pada lemari maupun meja. Sambil melihat beberapa wadah yang sebelumnya tidak diketahui, “Anak IPA ngapain saja sih di sini? Wadah apa lagi ini?”

“Ini malah kayak cobek!....” Rendra menunjukkan barang yang tergeletak di meja, depannya menyapu lantai, “Buat apaan nih?”

“Mana gue tahu....”

“Elo berdua ngapain di sini” suara itu mengalihkan pandangan, tampak Keisha memasuki lab dengan sendal yang sudah disediakan, jika memasuki lab harus melepas sepatu.

“Dihukum, elo sendiri lagi ngapain?” Rendra melanjutkan menyapu bagian tengah, Elin baru saja selesai merapikan barang.

“Ngecek lab, bentar lagi mau di pakai praktek. Ini pasti ulah anak IPA sebelah, kebiasaan banget, habis pakai enggak mau bersih-bersih!” jelas Keisha membantu menghapus papan tulis.

“Keisha, sekalian bantuin Rendra sapu lantai” Elin mencuci wadah kotor pada wastafel belakang.

“Tinggal sebelah ini doang?” berjalan mengambil sapu yang berada di belakang. Bagian meja sudah dibersihkan Elin sejak awal masuk ruangan, agar ketika menyapu tidak mengulangi kembali.

“Iya” Elin membiarkan wadah kering, “Ke. Darian sudah izin kan enggak masuk hari ini?”

“Sudah, tadi pagi di grup kelas. Gimana kabar neneknya?”

“Katanya sudah mulai membaik, nanti siang sudah boleh pulang”

“Anak-anak di kelas ngajak patungan buat jenguk neneknya, paling ke sana besok, soalnya nanti pulang sekolah pada enggak bisa. Bilangin ke Darian ya!”

“Iya. Paling gue nanti malam ke sana sama Rendra.....”

“Ha?” Rendra langsung nyerobot, “Kok gue?...”

“Masa gue berangkat sendiri, temani ya, Rendra!”

“Iya deh, nanti gue izin ke Ghazi dulu...”

“Makasih, Rendra. Elo baik banget sih......”

                              ***

“Kapan latihan futsal lagi?” Ghazi mengambil botol kecap manis di depannya, seraya menambah dua sendok kecil cabai yang telah digiling halus dari wadah mangkuk kecil.

“Gue sih ngikut yang lain, tapi jangan besok, setelah magrib gue ada acara tahlilan di dekat rumah gue” sahut Farrel melihat anggota futsal sedang berkumpul dalam satu meja kantin.

“Cari waktu sengganglah, biar semua bisa ikut latihan, lawan kita sekolah ujung. Tahu sendiri permainan futsal mereka enggak bisa diremehin, ingat harga diri sekolah kita. Elo ingat enggak waktu futsal satu tahun lalu, gara-gara sekolah kita kalah!” Rendra masih dengan segala rasa marah atas perkelahian yang terjadi sehari setelah pertandingan terakhir.

“Gila, gue masih belum terima sama kelakuan mereka, gara-gara itu kita hampir di keluarin dari sekolah” Ghazi tetap menikmati makan sambil ikut obrolan.

“Mereka kalau main selalu curang, kenalan gue di sekolah lain juga bilang gitu, kali ini kita mesti hati-hati jangan sampai meleng!” kata Farrel mengambil gorengan di piring.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Alfazair Dan Alkana
299      246     0     
Romance
Ini hanyalah kisah dari remaja SMA yang suka bilang "Cieee Cieee," kalau lagi ada teman sekelasnya deket. Hanya ada konflik ringan, konflik yang memang pernah terjadi ketika SMA. Alkana tak menyangka, bahwa dirinya akan terjebak didalam sebuah perasaan karena awalnya dia hanya bermain Riddle bersama teman laki-laki dikelasnya. Berawal dari Alkana yang sering kali memberi pertanyaan t...
Daniel : A Ruineed Soul
592      351     11     
Romance
Ini kisah tentang Alsha Maura si gadis tomboy dan Daniel Azkara Vernanda si Raja ceroboh yang manja. Tapi ini bukan kisah biasa. Ini kisah Daniel dengan rasa frustrasinya terhadap hidup, tentang rasa bersalahnya pada sang sahabat juga 'dia' yang pernah hadir di hidupnya, tentang perasaannya yang terpendam, tentang ketakutannya untuk mencintai. Hingga Alsha si gadis tomboy yang selalu dibuat...
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
3156      1706     0     
Inspirational
"Doa kami ingin terus bahagia" *** Kasih sayang dari Ibu, Ayah, Saudara, Sahabat dan Pacar adalah sesuatu yang kita inginkan, tapi bagaimana kalau 5 orang ini tidak mendapatkan kasih sayang dari mereka berlima, ditambah hidup mereka yang harus terus berjuang mencapai mimpi. Mereka juga harus berjuang mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang yang mereka sayangi. Apakah Zayn akan men...
Sepotong Hati Untuk Eldara
1702      813     7     
Romance
Masalah keluarga membuat Dara seperti memiliki kepribadian yang berbeda antara di rumah dan di sekolah, belum lagi aib besar dan rasa traumanya yang membuatnya takut dengan kata 'jatuh cinta' karena dari kata awalnya saja 'jatuh' menurutnya tidak ada yang indah dari dua kata 'jatuh cinta itu' Eldara Klarisa, mungkin semua orang percaya kalo Eldara Klarisa adalah anak yang paling bahagia dan ...
Melody untuk Galang
536      335     5     
Romance
Sebagai penyanyi muda yang baru mau naik daun, sebuah gosip negatif justru akan merugikan Galang. Bentuk-bentuk kerja sama bisa terancam batal dan agensi Galang terancam ganti rugi. Belum apa-apa sudah merugi, kan gawat! Suatu hari, Galang punya jadwal syuting di Gili Trawangan yang kemudian mempertemukannya dengan Melody Fajar. Tidak seperti perempuan lain yang meleleh dengan lirikan mata Gal...
Love Never Ends
12367      2684     20     
Romance
Lupakan dan lepaskan
Telat Peka
1392      651     3     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
Pisah Temu
1141      618     1     
Romance
Jangan biarkan masalah membawa mu pergi.. Pulanglah.. Temu
Dessert
1135      605     2     
Romance
Bagi Daisy perselingkuhan adalah kesalahan mutlak tak termaafkan. Dia mengutuk siapapun yang melakukannya. Termasuk jika kekasihnya Rama melakukan penghianatan. Namun dia tidak pernah menyadari bahwa sang editor yang lugas dan pandai berteman justru berpotensi merusak hubungannya. Bagaimana jika sebuah penghianatan tanpa Daisy sadari sedang dia lakukan. Apakah hubungannya dengan Rama akan terus b...
Ich Liebe Dich
12402      2035     4     
Romance
Kevin adalah pengembara yang tersesat di gurun. Sedangkan Sofi adalah bidadari yang menghamburkan percikan air padanya. Tak ada yang membuat Kevin merasa lebih hidup daripada pertemuannya dengan Sofi. Getaran yang dia rasakan ketika menatap iris mata Sofi berbeda dengan getaran yang dulu dia rasakan dengan cinta pertamanya. Namun, segalanya berubah dalam sekejap. Kegersangan melanda Kevin lag...