Loading...
Logo TinLit
Read Story - Yakini Hatiku
MENU
About Us  

      VROOOOMMMM!

 

      Cahaya matahari memantul dari bodi motor yang melaju kencang di jalan raya. Seorang pria bertubuh tegap, mengenakan jaket kulit hitam dan celana panjang senada, membelah siang yang terik dengan kecepatan penuh. Helm hitam menutupi seluruh wajahnya, menyembunyikan ekspresi yang tak lagi mampu ia kendalikan.

 

      Dari balik visor yang mengilat, setetes air mata lolos—bulir bening yang seharusnya tak terlihat di tengah siang terang, tapi tetap ada... menggantung, lalu jatuh.

 

      Tak ada yang benar-benar siap menerima kabar buruk.

 

      Begitu pun dirinya.

 

      Beberapa jam lalu, hidupnya berubah seketika. Sebuah pesan, satu kalimat saja, cukup untuk membuat dunianya runtuh.

 

      Takdir Allah selalu yang terbaik, katanya.

Tapi kenapa yang datang justru terasa paling menyakitkan?

 

      Kenapa kabar buruk selalu muncul di tengah terang, tanpa bayangan, tanpa aba-aba?

 

      BRAK!

 

      Satu detik.

 

      Dalam kondisi biasa, waktu itu terasa sepele. Tapi bagi seseorang yang baru saja dihantam takdir dengan keras—detik bisa berarti nyawa. Lalu, apakah pria itu masih bisa selamat, setelah sebuah truk melaju dari sisi kanan dan menghantam motornya dengan kecepatan penuh?

 

      Motornya sudah tak berbentuk—hanya serpihan logam berserakan di jalan. Tubuhnya terlempar jauh, jatuh menghantam aspal dengan suara dentuman yang memekakkan. Darah segar mengalir dari luka-luka di sekujur tubuhnya, menghitam di atas jalan raya yang panas. Semua terjadi dalam sekejap, seolah waktu ikut terhenti.

 

      Sirene ambulans meraung memecah keheningan di sepanjang jalan melaju cepat menuju lokasi kecelakaan. Orang-orang hanya bisa berdiri terpaku—ada yang menutup mulut, ada yang menunduk. Pria itu diangkat perlahan ke atas tandu, lalu dibawa masuk ke dalam ambulans. Sirene kembali meraung saat kendaraan itu melaju menuju rumah sakit, memaksa deretan kendaraan di jalan menepi demi memberi jalan bagi pasien yang sedang kritis. Semua tahu, waktu adalah nyawa.

 

      Di tepi kerumunan yang mulai membeku dalam diam, seorang gadis berdiri terpaku. Ia mengenakan seragam sekolah madrasah—rok abu, atasan putih lengan panjang, dan jilbab putih polos yang terjatuh rapi di bahunya. Kainnya sedikit berkibar diterpa angin siang yang gerah, namun wajahnya tetap tertunduk.

 

      Suara sirene ambulans meraung tajam, membelah udara. Gadis itu menarik napas dalam-dalam, lalu menunduk pelan—seolah sedang menyembunyikan gemetar yang nyaris tak tertahan.

 

      Ah, rupanya, sebaik apa pun kita merancang hari—dengan rencana yang disusun rapi, harapan yang dijaga hati-hati—selalu saja ada hal-hal yang tak bisa kita prediksi. Hidup tak selalu datang dengan isyarat; kadang ia memilih diam, lalu tiba-tiba mengubah segalanya dalam sekejap.

 

      Kini, di antara bunyi sirene dan langkah-langkah yang tergesa, doa menjadi satu-satunya yang terasa utuh. Ketika semua orang terpaku, ketika waktu seolah melambat, hanya satu yang masih bisa bergerak ke mana-mana: harap yang dibisikkan lirih kepada Allah.

 

      Di tengah keramaian yang perlahan membisu, sepasang tangan menengadah—telapak terbuka menghadap langit, sebagaimana cara seorang hamba memohon saat tak tahu lagi harus berbuat apa. Namun tangan itu tak sekadar meminta kesembuhan. Ada nama yang terlintas, tanpa suara, tanpa panggilan lantang—namun tak pernah benar-benar jauh dari pikirannya.

 

      “Allāhumma ishfihi shifā’an lā yughādiru saqaman,” bisiknya lirih—Ya Allah, sembuhkan dia dengan kesembuhan yang tak menyisakan sedikit pun penyakit.

 

      Suara itu hampir tak terdengar di tengah hiruk-pikuk, tapi bagi hatinya, itu adalah jeritan paling sunyi—sebuah harapan bahwa Allah pasti mendengarnya.

 

      Doa itu mungkin tak pernah diketahui oleh siapa pun, termasuk oleh pria yang kini terbaring dalam ambulans. Tapi Allah Maha Tahu. Sebuah doa yang datang tanpa diminta, namun tulus dikirimkan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Selaras Yang Bertepi
2071      927     0     
Romance
"Kita sengaja dipisahkan oleh waktu, tapi aku takut bilang rindu" Selaras yang bertepi, bermula pada persahabatan Rendra dan Elin. Masa remaja yang berlalu dengan tawa bersembunyi dibalik rasa, saling memperhatikan satu sama lain. Hingga salah satu dari mereka mulai jatuh cinta, Rendra berhasil menyembunyikan perasaan ini diam-diam. Sedangkan Elin jatuh cinta sama orang lain, mengagumi dalam ...
Di Balik Jeruji Penjara Suci
10096      2134     5     
Inspirational
Sebuah konfrontasi antara hati dan kenyataan sangat berbeda. Sepenggal jalan hidup yang dipijak Lufita Safira membawanya ke lubang pemikiran panjang. Sisi kehidupan lain yang ia temui di perantauan membuatnya semakin mengerti arti kehidupan. Akankah ia menemukan titik puncak perjalanannya itu?
Ansos and Kokuhaku
3678      1235     9     
Romance
Kehidupan ansos, ketika seorang ditanyai bagaimana kehidupan seorang ansos, pasti akan menjawab; Suram, tak memiliki teman, sangat menyedihkan, dan lain-lain. Tentu saja kata-kata itu sering kali di dengar dari mulut masyarakat, ya kan. Bukankah itu sangat membosankan. Kalau begitu, pernah kah kalian mendengar kehidupan ansos yang satu ini... Kiki yang seorang remaja laki-laki, yang belu...
Mengapa Harus Mencinta ??
3857      1299     2     
Romance
Jika kamu memintaku untuk mencintaimu seperti mereka. Maaf, aku tidak bisa. Aku hanyalah seorang yang mampu mencintai dan membahagiakan orang yang aku sayangi dengan caraku sendiri. Gladys menaruh hati kepada sahabat dari kekasihnya yang sudah meninggal tanpa dia sadari kapan rasa itu hadir didalam hatinya. Dia yang masih mencintai kekasihnya, selalu menolak Rafto dengan alasan apapun, namu...
IKAN HIU MAKAN BADAK! I LOVE YOU MENDADAK!
303      242     0     
Romance
Blurb : Arisha Cassandra, 25 tahun. Baru 3 bulan bekerja sebagai sekretaris, berjalan lancar. Anggap saja begitu.  Setiap pekerjaan, ia lakukan dengan sepenuh hati dan baik (bisa dibilang begitu).  Kevin Mahendra (34) sang bos, selalu baik kepadanya (walau terlihat seperti dipaksakan). Ia sendiri tidak mengerti, kenapa ia masih mempertahankan Arisha, sekretarisnya? Padahal, Arisha sa...
Kau Tutup Mataku, Kuketuk Pintu Hatimu
6364      2248     0     
Romance
Selama delapan tahun Yashinta Sadina mengidolakan Danendra Pramudya. Laki-laki yang mampu membuat Yashinta lupa pada segudah masalah hidupnya. Sosok yang ia sukai sejak debut sebagai atlet di usia muda dan beralih menekuni dunia tarik suara sejak beberapa bulan belakangan. "Ayah sama Ibu tenang saja, Yas akan bawa dia jadi menantu di rumah ini," ucap Yashinta sambil menunjuk layar televisi ke...
Mesin Waktu Ke Luar Angkasa
378      299     0     
Romance
Sebuah kisah kasih tak sampai.
V'Stars'
1626      780     2     
Inspirational
Sahabat adalah orang yang berdiri di samping kita. Orang yang akan selalu ada ketika dunia membenci kita. Yang menjadi tempat sandaran kita ketika kita susah. Yang rela mempertaruhkan cintanya demi kita. Dan kita akan selalu bersama sampai akhir hayat. Meraih kesuksesan bersama. Dan, bersama-sama meraih surga yang kita rindukan. Ini kisah tentang kami berlima, Tentang aku dan para sahabatku. ...
The Golden Prince
275      225     1     
Fantasy
*Nggak suka cerita Aksi-Fantasi? Coba dulu ini! nggak nyoba nggak akan tahu!! *BUKAN TERJEMAHAN, cerita ini ori hasil ketik tangan penulis, jadi please jangan plagiat!! [Blurb]------------------------------ Ini tentang seorang Kesatria muda, seorang Master Pedang paling cemerlang di Kerajaannya - yang terlempar ke masa depan, ke 10 tahun di depan. Dunia yang dikenalnya telah berubah, lo...
Ada Cinta Dalam Sepotong Kue
7518      2389     1     
Inspirational
Ada begitu banyak hal yang seharusnya tidak terjadi kalau saja Nana tidak membuka kotak pandora sialan itu. Mungkin dia akan terus hidup bahagia berdua saja dengan Bundanya tercinta. Mungkin dia akan bekerja di toko roti impian bersama chef pastri idolanya. Dan mungkin, dia akan berakhir di pelaminan dengan pujaan yang diam-diam dia kagumi? Semua hanya mungkin! Masalahnya, semua sudah terlamba...