Loading...
Logo TinLit
Read Story - DARI NOL KE SERAGAM
MENU
About Us  

Setelah sapaan pertama Reyhan yang tiba-tiba itu, sesuatu dalam diriku berubah perlahan. Aku mulai menunggu-nunggu momen saat aku akan bertemu dengannya di sekolah, walau aku masih tetap menjaga jarak. Aku memang cewek yang suka jual mahal, tapi sebenarnya aku diam-diam menikmati setiap perhatian kecil yang dia berikan.
Hari-hari di sekolah terasa berbeda. Lorong yang dulu hanya sekadar tempat untuk melewati waktu, kini jadi saksi bisu pertemuan-pertemuan singkat kami. Terkadang hanya saling bertatapan dari kejauhan, terkadang bertukar senyum malu, atau sekadar mengangguk saat bertemu.
Suatu pagi, saat aku sedang sibuk menulis catatan di bangku belakang, aku merasakan kehadirannya duduk di sebelahku. Jantungku langsung berdetak cepat, aku berusaha tetap fokus pada buku, tapi mataku tak bisa menahan untuk terus mencuri pandang ke arah Reyhan.
Dia tersenyum kecil dan berkata, “Kamu serius banget, Alya.”
Aku mengangkat alis dan menimpali, “Serius itu penting.”
“Kalau terlalu serius nanti pusing,” jawabnya santai.
Aku tertawa kecil, merasa ada kehangatan yang mengalir dari kehadirannya. Perasaan malu dan senang bercampur jadi satu, membuat aku sulit berkonsentrasi.
Di sela-sela jam pelajaran, kami mulai berbagi cerita lebih banyak. Aku cerita tentang toko kecil yang aku bantu setiap hari, tentang ibu yang selalu memberi semangat, dan tentang harapan sederhana yang aku simpan.
Reyhan mendengarkan dengan penuh perhatian. Kadang dia bertanya, kadang dia memberikan saran yang membuat aku merasa dihargai.
Aku mulai merasakan bahwa dia bukan hanya teman sekelas biasa. Ada ketulusan dan perhatian yang membuat aku merasa nyaman.
Suatu hari, saat kami berada di kantin, aku melihat Reyhan sedang makan dengan cara yang agak kikuk. Aku tersenyum sendiri mengamati tingkahnya.
“Kenapa kamu makan seperti itu?” tanyaku, menyindir ringan.
Dia tertawa, “Aku belum terbiasa bawa bekal. Biasanya beli di luar.”
Aku tiba-tiba merasa ingin membantu. “Kalau begitu, nanti aku bawain kamu bekal ya, biar nggak bingung.”
Dia menatapku, matanya berbinar. “Serius?”
Aku mengangguk. “Iya, tapi jangan sering-sering ya, nanti kamu jadi manja.”
Kami tertawa bersama, dan saat itu aku merasakan kedekatan kami makin erat.
Hari-hari kami semakin sering dihabiskan bersama, baik di sekolah maupun di luar. Kadang kami belajar bersama di perpustakaan, kadang sekadar duduk di taman sekolah sambil mengobrol tentang hal-hal ringan.
Momen-momen itu membuat aku merasa bahwa aku bukan hanya sekadar gadis biasa yang sibuk dengan toko dan sekolah. Aku merasa seperti memiliki seseorang yang mengerti dan peduli.
Tapi aku tetap saja kadang merasa malu dan salah tingkah setiap kali Reyhan menatapku atau menyapa dengan senyum yang hangat.
Suatu sore, saat kami berjalan pulang bersama, langit mulai berubah warna menjadi jingga keemasan. Angin berhembus lembut, mengusik rambut kami.
Aku melihat Reyhan menatap ke depan, tapi aku tahu dia sadar aku juga menatapnya.
Dengan suara pelan, dia berkata, “Kamu tahu, aku senang bisa jalan sama kamu.”
Aku menunduk, merasa pipiku memanas. “Aku juga.”
Diam-diam, aku berharap agar waktu bisa berhenti di saat itu. Agar aku bisa terus merasakan kehangatan ini, tanpa harus memikirkan apa yang akan terjadi nanti.
Kami berjalan perlahan, langkah kami seolah selaras dengan irama hati yang mulai berdetak bersama.
Di balik semua canda dan tawa, aku tahu bahwa ini bukan hanya sekadar pertemanan biasa. Ada sesuatu yang tumbuh di antara kami, sesuatu yang indah dan membuat aku ingin melangkah lebih jauh.
Namun, aku juga sadar bahwa aku harus tetap hati-hati. Aku tak ingin terlalu cepat membuka hati, karena aku tahu perjalanan kami masih panjang dan penuh tantangan.
Tapi untuk sekarang, aku hanya ingin menikmati momen ini. Momen di mana aku merasa hidup dan dicintai, walau hanya dalam hal-hal kecil yang sederhana.
Aku tersenyum sendiri, berharap Reyhan juga merasakan hal yang sama.

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
A Man behind the Whistle
1526      683     2     
Action
Apa harga yang harus kau tukarkan untuk sebuah kebenaran? Bagi Hans, kepercayaan merupakan satu-satunya jalan untuk menemukannya. Broadway telah mendidiknya menjadi the great shadow executant, tentu dengan nyanyian merdu nan membisik dari para Whistles. Organisasi sekaligus keluarga yang harus Hans habisi. Ia akan menghentak masa lalu, ia akan menemukan jati dirinya!
Kisah Kemarin
7605      1766     2     
Romance
Ini kisah tentang Alfred dan Zoe. Kemarin Alfred baru putus dengan pacarnya, kemarin juga Zoe tidak tertarik dengan yang namanya pacaran. Tidak butuh waktu lama untuk Alfred dan Zoe bersama. Sampai suatu waktu, karena impian, jarak membentang di antara keduanya. Di sana, ada lelaki yang lebih perhatian kepada Zoe. Di sini, ada perempuan yang selalu hadir untuk Alfred. Zoe berpikir, kemarin wak...
Kenangan Hujan
546      404     0     
Short Story
kisah perjuangan cinta Sandra dengan Andi
Inspektur Cokelat: Perkara Remaja
347      242     1     
Short Story
Elliora Renata, seorang putri dari salah satu keluarga ternama di Indonesia, hal itu tak menjamin kebahagiaannya. Terlahir dengan kondisi albinis dan iris mata merah tajam, banyak orang menjauhinya karena kehadirannya disinyalir membawa petaka. Kehidupan monoton tanpa ada rasa kasih sayang menjadikannya kehilangan gairah bersosialisasinya sampai akhirnya...serangkaian kejadian tak menyenangkan...
November Night
394      283     3     
Fantasy
Aku ingin hidup seperti manusia biasa. Aku sudah berjuang sampai di titik ini. Aku bahkan menjauh darimu, dan semua yang kusayangi, hanya demi mencapai impianku yang sangat tidak mungkin ini. Tapi, mengapa? Sepertinya tuhan tidak mengijinkanku untuk hidup seperti ini.
Seberang Cakrawala
135      121     0     
Romance
sepasang kekasih menghabiskan sore berbadai itu dengan menyusuri cerukan rahasia di pulau tempat tinggal mereka untuk berkontemplasi
PEREMPUAN ITU
550      384     0     
Short Story
Beberapa orang dilahirkan untuk membahagiakan bukan dibahagiakan. Dan aku memilih untuk membahagiakan.
Bulan
756      451     5     
Short Story
Ketika Bulan mengejar Bintangnya kembali
Snazzy Girl O Mine
556      350     1     
Romance
Seorang gadis tampak berseri-seri tetapi seperti siput, merangkak perlahan, bertemu dengan seorang pria yang cekatan, seperti singa. Di dunia ini, ada cinta yang indah dimana dua orang saling memahami, ketika dipertemukan kembali setelah beberapa tahun. Hari itu, mereka berdiam diri di alun-alun kota. Vino berkata, Aku mempunyai harapan saat kita melihat pesta kembang api bersama di kota. ...
Oh My Heartbeat!
390      274     1     
Romance
Tentang seseorang yang baru saja merasakan cinta di umur 19 tahun.